Kekayaan yang sejati ialah pada saat kita bersyukur selalu dan kemiskinan ialah pada saat kita mengeluh selalu

Sunday, September 9, 2012

PENGAMPUNAN



Kenapa ingin menulis judul ini, ada suatu yang menurut pandangan saya. "Kasih sudah mulai Pudar". 
jadi saya bisa berstatment bahwa tidak bisa mengampuni, karena hatinya terluka. Pada saat terluka tidak adanya pemberesan, Mulailah Kasih itu Pudar, dan menjadi akar Pahit dalam dirinya. 
Dalam Judul ini saya hanya meringkas dari beberapa buku yang saya baca, atau merisetnya menjadi sebuah Rangkuman, sumber sudah ada pada daftar pustaka pada akhir ringkasan ini.



Dalam judul yang diberikan yaitu tentang pengampunan, jadi apa sih pengampunan itu? Ada beberapa orang yang memberikan statement tentang pengampunan, ada beberapa yang suka dan saya mengambilnya sebagai beberapa pengertian tentang “Pengampunan.”
- menurut (Fred Luskin)
“Pengampunan berarti bahwa walaupun anda terluka, anda memilih untuk tidak terlalu merasa terluka&berduka.”

- menurut (Oscar Wilde)
“Ampunilah musuh-musuh anda senantiasa, karena tidak ada hal yang begitu mengangu mereka.”

- menurut (Anonim)
“Pengampunan adalah melepaskan hak saya untuk menyakiti anda karena anda telah menyakiti saya.”

Jadi bisa disimpulkan, Pengampunan pada saat kita terluka kita bisa memaafkan mereka, dengan senantiasa karena melepaskan hak kita untuk tidak menyakiti seseorang atau bisa disebut juga dengan tidak balas dendam.

Didalam buku “For Give to Live” ada tentang 10 Prinsip pengampunan.
(Pengampunan dimulai ketika Kita)
1. Menerima bahwa hidup ini tidak adil, dan bahwa orang lain mungkin memiliki peraturan yang berbeda dari kita.
2. Berhenti menyalahkan orang lain atas keadaan kita.
3. Memahami bahwa anda tidak dapat mengubah orang telah menyakiti kita; kita hanya dapat mengubah diri sendiri
4. Mengakui amarah & luka batin yang disebabkan oleh peristiwa yang tidak menyenangkan bahkan menyakitkan.
5. Merangkai kembali kisah anda yang menyakitkan “Kisah tentang kepedihan hati, dengan menempatkan peristiwa-peristiwa yang menyakitkan didalam konteks yang lebih luas dalam sudut pandang saat ini.
6. Menyadari bahwa hanya anda sendirilah yang dapat mengambil keputusan untuk mengampuni
7. Mengubah pandangan anda mengenai musuh anda dengan rendah hati memilih untuk berempati terhadap keadaanya.
8. dengan sadar bergerak dari ketidak bahagian menuju kebahagian.
9. Memahami bahwa pengampun memerlukan waktu, dan tidak dapat dilakukan dengan tergesa-gesa.
10. Bertanggung jawab atas hidup & masa depan anda sendiri.

Komentar : “saya setuju dengan kalimat no.6 bahwa mengampuni adalah keputusan kita bukan dari orang lain/disuruh tetapi keputusan kita dari ketulusan kita untuk mengampuni.”

Ada beberapa langkah untuk mengampuni orang lain pada peristiwa-peristiwa masa lalu yang membuat hati kita sakit atas yang diperbuatnya karena kita mengingatnya, ada enam langkah :

- Fokuslah pada hal yang benar tentang peristiwa itu dari sudut pandang kita, dan persektif orang yang bersalah itu.
Cobalah untuk menjadi posisi orang itu, dan kita lihat dari sudut pandang yang baik, karena jarang ada satu pihak sepenuhnya bersalah, dan yang lain benar-benar tidak bersalah, jadi lihat dari sudut pandang kita yang positif.

- Bangunlah empati terhadap orang menyakiti kita.
Dalam Berampati berarti kita mencoba untuk memahami seseorang yang mungkin mengerakan perilaku untuk menyakitkan hati orang lain atau mungkin kita, dengan berempati jadi kita melihat bahwa orang itu hanya orang biasa seperti kita, bisa mengecewakan, dan menyenangkan.

- Kenalilah kesalahan yang pernah kita perbuat yang perlu diampuni.
Dengan mengenal kesalahan-kesalahan kita, yang kita juga pernah perbuat, jadi kita juga butuh pengampunan dari seseorang, dan kita telah diampuni, justru kita harus berlapang dada untuk orang yang telah menyakiti kita karena dengan keinginan ini kita menunjukan tingkat kerendahan hati kita kalo kita juga butuh pengampunan dari orang lain.
- Perbaikilah kisah kita sehingga secara lebih akurat mencerminkan sudut pandang orang yang bersalah itu dan juga orang yang terlukai.
Jika kita dalam sudut pandang dua posisi, yang mencerminkan orang yang bersalah dan juga orang terluka, mereka mempunyai alasan mereka masing-masing yang membuatnya seperti itu, jadi kita membutuhkan pengampunan maupun yang bersalah, dan juga yang terlukai.

- Pandanglah tujuan hidup kita, dan ambillah langkah-langkah untuk mencapainya.
Kita semua ingin mencapai sesuatu tujuan, dan kita harus mempunyai langkah tersebut, tetapi langkah tersebut dihalangin dengan kepahitan, kemarahan, kedendaman yang membuat kita memikirkan hal yang tidak berguna, secara sederhana lakukan yang berguna dan berhentilah melakukan/memikirkan hal yang tidak berguna, karena dengan mengampuni kita melepaskan semua hal-hal yang tidak berguna, dan hal-hal yang ada dalam pikiran kita yang tidak berguna.

- Sadarilah bahwa pengampunan membutuhkan waktu; pengampunan hampir tidak bisa dicapai dengan satu usaha saja.
Dalam hal mengampuni kita butuh latihan, dan latihan ini membutuhkan waktu untuk mengampuni/memaafkan kesalah orang lain yang membuat kita sakit hati, jarang seseorang mengampuni hanya dalam waktu sekejap yang tidak diikuti oleh munculnya kembali pikiran serta perasaan yang lama, dan negative itu dikemudian hari. Dan mungkin memerlukan waktu dalam peristiwa tertentu, dan kita butuh belajar untuk mengampuni mungkin pada saat ini kita perlu belajar mengampuni dan selamanya kita harus mengampuni.

- Mengampuni, dan mendapatkan Pengharapan demi masa Depan.
(Ada Statement yang berkata “Tidak ada masa depan tanpa Pengampunan”)
Hubungan antara pengampunan, dan pengharapan, terkait dan tidak bisa dipisahkan karena pengampunan itu akan melahirkan pengharapan yang baru, dan mengetahui bahwa pengampunan menuju hal yang lebih baik menuju masa depan yang kita kehendaki dari pada hidup yang terbelengu dengan sakit hati, dendam, dll pada masa lalu kita yang tidak kita kehendaki menjadi racun bagi hidup kita.

Pengampunan juga menuntun kita untuk memahami pikiran, dan membangun kembali impian kita. Pengampunan juga memiliki kekuatan untuk melepaskan kita dari semua luka yang terjadi pada masa lalu agar kita mempunyai semangat baru untuk meraih masa depan kita. Pengampunan kemungkinan terjadi awal hidup yang menyegarkan. Pengampunanlah yang mengubahnya semua ini untuk mendorong kita menjadi optimisme yang menguatkan tentang masa depan.
Pada saat kita mengampuni dan pengharapan muncul jadi kedua ini saling berkaitan langkah demi langkah, dan itulah pada saat Mengampuni dan Pengharapan baru muncul, pada saat pengharapan Muncul kita bisa menatap masa depan yang lebih baik.

Beberapa peringatan penting
Berbuat salah adalah bagian dari diri manusia. 
Hargailah kesalahan anda sebagaimana adanya:
Pelajaran hidup berharga yang hanya dapat dipelajari dengan susah.
Kecuali jika itu kesalahan fatal, yang paling tidak, dapat dipelajari orang lain.

- Al Franken
Ada beberapa yang peringatan penting :
1. Ketika pengampunan diberikan terlalu dini mungkin itu justru bukan pengampunan. Mungkin itu hanya tidakan untuk menghindar.
Pengampunan dalam hal ini malahan mempermudah orang untuk menyembunyikan rasa sakit hati yang sesungguhnya, pengampunan dini justru tetap membiarkan kita terbelenggu dalam sakit hati kita, karena pengampunan dini terjadi tentang peristiwa yang dengan cepat ”dimaafkan” dan diabaikan, padahal didalam hatinya masi ngomongin orang yang berbuat salah kepadanya dari belakang, dan menjadi tidak sehat dengan cara tersebut kita menyimpan sakit hati kita dari kebohongan dengan tidak apa-apa, saya sudah maafkan, padahal masi ada bekas yang tersembunyi bahaya itu.

2. Pengampunan bukanlah pengampunan jika dimanfaatkan sebagai alat untuk meninggikan diri.
Dalam hal ini ada orang yang mencari kesalahan orang lain agar ia dapat berkata, ”Aku memaafkanmu,” dengan cara inilah mereka akan meninggikan dirinya dari orang lain, karena ini kayak cara licik begitu dengan memutarbalikan fakta, jadi berhati-hatilah, karena pengampunan dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk meninggikan diri. Bentuk kata maaf ini kaya seperti memperebutkan kedudukan, atau mereka yang menjabat kedudukan yang tinggi, bukan merupakan sesuatu ketulusan.

3. Ada orang yang memakai pengampunan sebagai senjata untuk membalas dendam.
Pengampunan juga bisa menjadi senjata karena dengan menyatakan kesalahan orang lain, atau merupakan cara untuk merespons kesalahan yang telah dilakukan, dan bukan alat untuk membuat orang lain tampak bersalah.

4. Menghindari pengampunan yang membuat anda mengingkari perasaan anda.
Pada saat kita memberi pengampunan kepada orang, setelah itu tidak menjadi akrab, atau malahan menghindar, dan tidak ada komunikasi, pengampunan seperti itu salah karena menginkari perasaan kita.

5. Beberapa jenis pengampunan melunakkan konflik yang terjadi saat itu justru mengorbankan harga diri atau kebaikan diri seorang, dan dapat membuatnya kembali menjadi korban.
Dalam hal ini juga kita mengampuni tetapi dengan harga diri kita direndahkan, jadi hal ini malahan melemahkan jati diri kita, dan merasa tidak berharga lagi.
Setelah mengampuni seharusnya timbul damai sejahtera, bukan tekanan jadi hati-hati.

6. Waspadailah tekanan mengampuni dari pihak luar.
Hal seperti ini juga sangat sering dilakukan orang-orang, karena mungkin disuruh pacarnya/sahabatnya maafin si A, atau maafin si B, karena si A, atau si B baik orangnya kepada pacarnya, jadi kehendak pacarnya, bukan kehendak dirinya sendiri, padahal masi jengkel. ini juga salah karena mengampuni didesak oleh orang lain.

7. Jangan mengampuni demi kepentingan orang lain.
Hal ini juga sangat sering, mungkin dalam hal bisnis dia mengampuni demi usaha tuannya, demi usaha pabrik yang dia kerja dengan seseorang, atau demi kebaikan orang lain dia mengampuni, ini juga tidak baik.

8. Jangan mengampuni jika nantinya kita akan semakin merasa bersalah.
Pada saat kita memberi maaf, tapi malahan kita merasa sangat bersalah dalam hal ini kita menjadi menyalahkan diri kita sendiri terus menerus ini juga tidak membawa pikiran damai malah bersalah.
(Pengampunan tidak membuat orang lain benar, tetapi membebaskan kita dari penderitaan)
Kesan: dalam dalam membaca buku-buku, menjadi mengerti tentang pengampunan, pengampunan yang harus benar dari ketulusan kita, bukan karena paksaan, bukan karena pihak lain, tetapi pengampunan itu keputusan kita, jika mengambil keputusan mengampuni yah kita menjadi orang pemaaf dan juga jiwa, dan pikiran kita menjadi damai sejahtera karena tidak ada rasa emosi, atau dendam, dan membuat hidup kita menjadi dewasa.
(Kolose 3:13  Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.)

Daftar Pustaka :
- For Give To Live (Bagaimana Pengampunan Membuat Hidup Lebih Sehat).
Penerbit : Gloria Graffa Pengarang : DR.Dick Tibbits, and Steve Halliday
- Menang Atas Luka Batin.
Penerbit : Bethlehem Pengarang : Stormie Omartian.

Thursday, August 16, 2012

Menjadi Pemenang di atas Dosa





Syalom, Teman-teman. hari ini dengan senang sekali membuat renungan yang membuat diri saya sendiri terbangun oleh Firman-Nya. Apa Kabar? Apapun yang terjadi didalam kehidupan kita, biarlah kita tetap berkata Tuhan Yesus Baik. Amin.
Pendahuluan.
Tahukah teman-teman, bahwa ketika kita hidup didalam dosa terus menerus itu akan menghambat kerohanian kita. Banyak sekarang orang menyadari hal itu, tetapi mereka tetap hidup dalam Dosa. Mereka Percaya bahwa Kristus telah menebus hidup mereka dari dosa, mereka percaya bahwa Yesus akan menghakimi mereka kelak, apa yang mereka perbuat pada masa hidupnya. Tetapi kepercayaan mereka berbeda dengan tindakan mereka, maksudnya bahwa mereka percaya Kristus tetapi mereka hidup didalam Dosa, atau disebut zona nyamannya Dosa.
            Pada saat kita sungguh-sungguh percaya, biarlah kita percaya karena kita benar-benar mengenal Allah yang berada dalam hidup hati kita, yang menyertai kita. Karena dalam Firman Tuhan 
(1 Yohanes 2:4) :
“Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran”
(1 Yohanes 2:6)
“Barang siapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Pada saat kita Percaya, dan Mengenal Kristus, kita harus TAAT pada Firman-Nya. Dan salah satunya kita tidak boleh hidup didalam Dosa, tetapi sebagai orang percaya kita  harus Menjadi Pemenang di atas Dosa.
Bagaimana Menjadi Pemenang dalam dosa? Ada tiga kebenaran Menjadi pemenang dalam Dosa yaitu.
1. Mempunyai Kerendahan Hati untuk mengakui Dosa kita. (1 Yohanes 1:9)
Teman-teman, Pada saat kita mempunyai kerendahaan Hati. Kita tidak lagi harus menjaga image kita, atau gengsi kita. Tetapi tinggalkan pola pikir seperti itu, kita berani berbuat berani bertanggung jawab,  maksudnya jika kita melakukan kesalahan kita harus berani minta Pengampunan kepada Tuhan, maupun minta maap terhadap sesama.
Kerendahan hatilah langkah awal kita untuk datang kepada Bapa.
Mari kita buka Firman Tuhan dalam 1 Yohanes 1:9
“ Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia, dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
Teman-teman dan sahabatku, pada saat kita datang dengan kerendahan hati dengan pengakuan Dosa kita, dikatakan bahwa Ia adalah setia, dan adil. Hal ini bisa kita renungkan yaitu Setia, dan Adil  seberapa buruknya kita menyakiti hati Tuhan, pada saat kita datang kepada-Nya. Dia tetap akan mengangap kita adalah anak-anaknya, dan Bapa akan mengampuni anak-anak-Nya. Datanglah kepada-Nya dengan kerendahan Hati
Menjadi Pemenang di atas Dosa Mempunyai Kerendahan Hati.

2. Mempunyai Pergaulan yang Baik (1 Korintus 15:33)
Teman-teman, berbicara pergaulan baik, pasti juga ada pergaulan buruk. Walaupun kita sudah merasa berbuat benar, dan baik tetapi jika masih berada dalam lingkungan, atau pergaulan yang tidak baik, itu akan memudahkan kita untuk jatuh dalam dosa. Karena kita bergaul dengan hal yang negative, istilah kata lainnya makanan sehari-hari yang kita terima yaitu keburukan. Firman Tuhan berkata dalam (1 Korintus 15:33)
“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik”
==> Dalam perkataan ini rasul memperingati kepada Jemaat Korintus untuk tidak bergaul dengan para pengajar-pengajaran yang sesat yang mengatakan tidak ada kebangkitan, sehingga Pergaulan buruk itu bisa membuat kepercayaan jemaat diKorintus jauh dari pada kebenaran.
(Begitu juga kita teman-teman, jika kita hidup dalam pergaulan yang buruk dapat mempengaruhi kehidupan kita, kita akan gampang terbawa kepada hal-hal negative, dan sangat mudah jatuh dalam Dosa).
Tetapi biarlah kita mempunyai Pergaulan yang Baik, dimana kita bisa mendapat Pergaulan yang Baik ? didalam sebuah persekutuan, berkumpulnya teman-teman seiman yang bisa membangun satu sama lain, seperti Komsel, Pendalaman Alkitab, kebaktian Doa, dan masih banyak hal-hal lain yang bisa membuat kita lebih Radikal didalam Tuhan, karena adanya Pergaulan yang baik.
 Menjadi Pemenang di atas Dosa kita harus Mempunyai Pergaulan yang Baik

3. Mempunyai Hubungan Baik dengan ALLAH (1 Petrus 5:10-11)
“10. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.”
“11. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.”

Teman-teman, mempunyai Hubungan yang Baik dengan ALLAH itulah sangat penting. Sesibuk apapun dalam keseharian kita, sediakan waktu untuk duduk, mendengarkan Firman Tuhan, berlutut untuk berdoa, dan menyembah Tuhan. Pada saat kita terbiasa dalam Hadirat Tuhan, adanya suatu Hubungan yang begitu mesra terhadap Bapak kepada Anak-Nya. Hubungan Baik dengan Allah bukan hanya pada saat hari minggu saja pada saat ibadah yang begitu singkat 1 sampai 2jam, tetapi dalam kehidupan keseharian kita. Kenapa kita mesti mempunyai hubungan baik dengan Allah, jawabanya ada dalam ayat 1 Petrus 5:10-11.  Bahwa Allah adalah Sumber segala Kasih karunia, melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengkokohkan.  ini adalah sebuah pondasi yang sangat kuat dalam hal ini kita akan menjadi Pemenang dalam Dosa.
Kita bisa melihat kehidupan Daud, yang sangat dekat kepada Tuhan Allah Israel. Didalam Mazmur 119:164
“Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.”
==>  Kita mengetahui bahwa Daud adalah seorang Raja, dimana dia mempunyai sebuah kesibukkan ataupun Tugas untuk bangsa, dan kemajuan negaranya. Tetapi kita lihat Statement seorang raja yang takut akan Tuhan ini. Bahwa Daud benar-benar habis-habisan hidupnya untuk Tuhan.
dan ini adalah sebuah Rahasia menjadi Pemenang. Hubungan baik dengan Allah.

Penutup
pada hari ini, kita sudah mengetahui 3 kebenaran ini, biarlah kebenaran ini menjadi suatu Komitment dalam kehidupan kita, bahwa kita adalah Pemenang-pemenang di atas Dosa. Semua orang yang bisa jatuh dalam Dosa, tetapi kita sebagai orang percaya kita tidak akan hidup dalam Dosa.
Demikian Renungan Firman Tuhan, Tuhan Yesus memberkati.




Monday, June 18, 2012

Backstreet dalam kehidupan anak Muda salah Tidak?



PENDAHULUAN
Jika kita perhatikan kata pacaran dalam Alkitab tidak ada, seperti pacaran masa sekarang ini. Hubungan pada zaman itu (pranikah) ialah tunangan, dan ini menuju sebuah Pernikahan. Jadi pacaran(pranikah) menuju sebuah pernikahan. So Pasti Backstreet Love adalah tindakan yang salah.

ISI
Backstreet dalam kehidupan anak Muda salah Tidak?


Kenapa saya teringin untuk menulis Tema hal ini, karena hal ini biasa terjadi sama siapa saja, SMP, SMA, Kuliah, bahkan yang sudah kerjapun bisa melakukannya. 



Jika teman-teman belum mengetahui, ataupun belum mengerti arti Backstreet itu apa sihh? è Pacaran Backstreet, ialah Pacaran yang tanpa sepengetahuan orang lain, mungkin teman-teman kita, bahkan Orang tua kita pun tidak mengetahuinya. Banyak sebabnya anak muda melakukan hal ini, berbagai banyak Alasan mereka untuk Back street.
Kita bisa menanyai teman-teman kita yang melakukan hal ini, dan berbagai banyak jawaban yang mereka berikan kepada kita.
1.       Karena Bedanya suatu Suku, yang diyakinkan oleh orang Tuanya.
2.       Karena Larangan Orang Tuanya jika belum mencapai umur sekian, belum bisa kerja, dll.
3.       Karena Orang Tua tidak setuju dengan pasangan.
4.       Karena sih cowo, atau sih Cewe udah punya pacar, jadi pacar kedua harus backstreet
5.       Karena Beda IMAN jadi Backstreet. Dll
Yang sering kita temukan dalam hal ini ialah masanya SMP-SMA. Hohoho… saya pernah SMP dan SMA jadi saya tahu. Usia yang terlalu muda untuk pacaranlah yang menjadi Factor (Backstreet), karena orang tua mereka tidak setuju anaknya pacaran, karena hanya menghambat pelajaran atau tidak focus pada sekolahnya, pada saat ada problem dengan pasangan anaknya.
Jelas hal ini banyak batu sandungannya apalagi jika mereka Aktif dalam pelayanan :
1.       Mereka akan menjadi keseringan bohong, untuk menutupi hal ini.
2.    Pacaran diam-diam bahaya, karena tidak ada yang memantau hubungan kalian, sejauh mana batas pacaranya, sehingga terjadinya kecelakaan.
3.       Beda Iman, inilah yang sangat berpengaruh, dan menjadi batu sandungan bagi adik-adik binanya. So jadi Pembina harus jelas.

Pandangan Rohani
ð  Jangan mengucapkan saksi dusta, Hormati orang tua kita (bukan mengelabui orang tua)
“Markus 10:19” Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"
ð  Apalagi beda seiman, ini sangat bertolak belakang dengan Iman Kristen
“2 Korintus 6:14“ Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?”
“Mazmur 111:8” kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
Hubungan yang Jujur menjadi dasar bangunan yang Kuat dan Kokoh.

Friday, June 1, 2012

Hidup dalam Iman


Arieas Chijaya

Hidup Dalam Iman
“Ibrani 11:6”
Pendahuluan :
Syalom, Saudara, dan saudari yang dikasihi Tuhan. Pada siang hari ini saya akan mengkhotbah dengan tema Hidup dalam Iman.
Tahukah Saudara hidup dalam Iman itu sangatlah penting? Yah sangat penting bagi kehidupan Kristen dalam sehari-hari, Firman Tuhan mengatakan
“Ibrani 11:1 “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”.
“bagi Dunia apa yang dilihat itulah yang kita percaya, tapi Iman mengatakan Percaya, dan akan melihat.”
Dan Didalam 2 Korintus 5:7 “Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat”

Surat ini ditulis oleh Paulus, bahwa Paulus hidup karena percaya, bukan karena melihat. pada Saat PI Paulus percaya bahwa ada pernyertaan Tuhan dalam hidupnya, dia tidak melihat banyak penganiayaan pada dirinya pada waktu dia memberitakan Firman Tuhan, tetapi dia percaya atas pertolongan Tuhan, pernyertaan Tuhan dalam PI.


ð  Terkadang orang Kristen hidup karena melihat bukan karena percaya, sehingga hidup mereka gampang tergoyahkan karena mereka melihat dunia, melihat kehidupan yang tidak sesuai dengan kehidupan mereka. Sehingga Iman mereka mulai hilang.
Jika kita percaya, dan memiliki pandangan yang benar terhadap Allah. Bahwa bagi Dia tidak ada yang mustahil dalam segala perkara, dan seharusnya kita tidak perlu lagi kuatir, atau takut dalam tantangan dalam kehidupan kita.




Ada 3 Ciri-ciri orang yang beriman, mari kita buka “Ibrani 11:6”
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
1.    Orang yang hidup dalam Iman adalah orang berkenan kepada Allah.
Saudara, dan Saudari yang dikasihi Tuhan, Orang yang berkenan dihadapan Tuhan ialah orang yang ingin selalu menyenangkan hati Tuhan, orang yang selalu ingin melayani Tuhan dengan tulus dari hati-Nya. Pada saat Allah melihat hidup kita yang berkenan kepada-Nya, kita inilah adalah orang-orang yang special dihadapan Tuhan.
Kita bisa melihat kehidupan Daud, bahwa Daud adalah orang yang setia dalam pekara kecil, pada saat Ayahnya untuk menyuruh Daud mengembalakan domba, ia sangat bertanggung jawab pada domba-dombanya. Begitu juga pada saat bangsa Filistin menghina pasukan Israel, yaitu Goliat menantang pasukan Israel. Apakah Pasukan Israel berani melawan Goliat? Mereka adalah pasukan Israel, yang mempunyai tanggung jawab untuk bangsanya. Status mereka adalah Bala tentara Israel tetapi mereka hanya status saja. Tetapi kita melihat Daud yang bukan dari pasukan Israel dia berani melawan Goliat, dan Goliat dikalahkannya. Bahwa hidup Daud berkenan dihadapan Tuhan.
Sekarang banyak status anak Tuhan, Status orang percaya, Status orang yang Pelayanan, Status imam Music, tetapi apakah hidup mereka berkenaan dihadapan Tuhan? Jawablah pada diri kita masing-masing.

2.    Orang yang hidup dalam Iman adalah orang Percaya Kepada pernyertaan Tuhan.
Saudara, dan saudari yang dikasihi Tuhan, bahwa Orang yang percaya kepada Pernyertaan Tuhan, dia percaya bahwa Tuhan ada dalam dirinya, Tuhan berjalan didepannya. Kita tahu pada saat bangsa Israel keluar dari Mesir ke tempat tanah perjanjian. Allah menyertai mereka, Allah menuntun mereka dengan Tiang awan, dan Tiang api,
“Keluaran 13:21  TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.”
Allah Menyertai bangsa Israel pada waktu siang hari dengan tiang awan,
 è Pada siang hari dipadang gurun bahwa sangatlah panas, tetapi karena kasih sayang Allah yang besar. Tiang awan tidak berpindah dari atas mereka pada siang hari untuk memimpin mereka pada perjalanan.
Allah Menyertai bangsa Israel pada waktu malam hari dengan tiang api
è Pada malam hari dipadang gurun sangatlah dingin, dan jika tidak ada penerangan sangatlah gelap. Bahwa penyertaan Tuhan ada dengan adanya Tiang api untuk menerangi jalan mereka.
Jadi dalam hal ini Tuhan akan Menuntun hidup kita dalam persoalan, atau masalah dalam kehidupan kita, Tuhan akan Berjalan didepan kita, Tuhan yang mengarahkan hidup kita, Tuhan akan Menyertai kita pada Siang, maupun Malam hari. Amin
Dan iman sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari kita dengan pernyertaan Tuhan dalam kehidupan kita.
3.    Orang yang hidup dalam iman adalah orang yang sungguh-sungguh mencari Allah.
Saudara, dan Saudari yang dikasih Tuhan, Tanpa mengenal Allah iman itu adalah kosong, pada saat kita sungguh-sungguh mencari Allah, kita mengenal isi hati Tuhan Yesus, kita akan mengetahui kehendak-Nya dalam hidup kita, adanya pertumbuhan Rohani dalam kehidupan kita. Dan Tuhan menjanjikan sesuatu hal yang Luar biasa dalam hidup kita, yaitu kekalan.
“Yohanes 14:2  Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.”
bahwa Tuhan Yesus menyediakan tempat bagi kita yang orang percaya, dan sungguh kepada-Nya.
Orang yang sungguh-sungguh mencari Allah, yang haus dalam Penyembahan Tuhan, menikmati hadirat Tuhan, dia akan mencari tau tentang Kebenaran yang luar biasa sehingga mengubah hidupnya.
Dan kita mengetahui bahwa Raja Daud orang yang sangat sungguh-sungguh mencari Allah, dia sangat diberkati Tuhan. Dan Daudpun menulis dalam è  
Mazmur 105 : 4 “ Carilah Tuhan, dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!
Ini adalah penekanan Daud lewat Mazmur

Penutup.
Saudara, dan Saudari yang dikasih Tuhan, Jika kita hidup berkenaan dihadapan Allah, kita hidup dengan percaya karena pernyetaan Tuhan, dan sungguh-sungguh mencari Allah è kita adalah orang-orang yang Radikal didalam Tuhan.
John Mason seorang penulis buku, dan hamba Tuhan berkata “Iman sama seperti sikat gigi. Semua orang harus memilikinya dan menggunakan setiap hari, tetapi Anda tidak boleh menggunakan milik orang lain.”
ð  Bahwa iman digunakan setiap hari untuk merawat Rohani kita untuk tetap bertumbuh, dan tiap orang mempunyai standart iman besar, atau kecilnya iman mereka, ditentukan seberapa intimnya dia dengan Tuhan Yesus.
Saudara, dan Saudari yang dikasihi Tuhan, biarlah ini menjadi aplikasi dalam hidup kita semua, sekian Firman Tuhan. Syalom

Thursday, May 31, 2012

Pernikahan, dan Perceraian


PENDAHULUAN
            Arti nikah Kristen bukanlah sesuatu yang dapat dihapalkan atau didoktrinasikan kepada anggota jemaat.Arti nikah Kristen itu tidak sama bagi setiap manusia dan banyak segi dari pengertian  itu  sendiri. Ada segi bahwa dalam hidup perkawinan, manusia itu diselamatkan dari suatu kesepian yang tidak tertahan maka diberikan kepada manusia itu seorang  penolong ataupun seorang “teman” (Kej 2:18). Adapun segi yang lainnya bahwa perkawinan (pernikahan), berarti manusia mendapat kemungkinan untuk membentuk secara bertanggung jawab dalam suatu keluarga. Ada kemungkinan untuk menerima anak-anak, yang boleh dididik dan dibimbing kepada kedewasaan.

PELAYANAN PASTORAL PERNIKAHAN
            Adapun pengertian dari pelayanan pastoral pernikahan tersebut antara lain:
1)      Membicarakan bersama arti pernikahan Kristen.
2)      Membicarakan bersama arti keluarga Kristen.
3)      Membicarakan bersama kebaktian pernikahan.
 
1)         Membicarakan bersama arti pernikahan Kristen
[1] Beberapa psikolog, konselor pernikahan dan hamba Tuhan menyatakan bahwa pernikahan adalah sebuah perjanjian, dan banyak orang dengan cepat menyetujuinya. Dalam setiap perjanjian, ada persyaratan tertentu. Perjanjian tersebut di antara dua pihak, dimana melibatkan tanggung jawab kedua pihak untuk menepati bagian mereka sesuai dengan kesepakatan.  Maka pernikahan adalah perpaduan emosi  dua pribadi yang saling berfungsi, meskipun keduanya tetap memegang teguh jati diri masing-masing “satu daging” (Kej 2:24).
  Pernikahan Kristen berarti melibatkan lebih dari sekadar perpaduan dua manusia. Secara khusus hadir didalamnya Pribadi Ketiga, yakni Yesus Kristus; yang memberi makna, bimbingan dan arah pada hubungan itu. Jika Yesus Kristus yang mengepalai suatu pernikahan, maka pernikahan itu menjadi pernikahan Kristen.
Pandangan Alkitab tentang pernikahan
[2]Apakah tujuan Allah dengan pernikahan? Salah satu tujuan dasar adalah prokreasi yakni untuk melahirkan anak-anak ke dunia. Allah menciptakan manusia, menurut gambar dan citraNya, dan kemudian berfirman: “Beranak-cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu..” (Kej 1:28)
            Namun pernikahan lebih dari sekadar prokreasi, memelihara dan mendidik anak.               Kej 2:18-25 menegaskan bahwa pernikahan adalah gagasan Allah dan bahwa Dia mempunyai beberapa tujuan dalam pikiranNya. Maksud Allah merancang pernikahan antara lain:
1)      Untuk persahabatan.
Allah mencipta manusia untuk hidup dengan orang lain, dan “orang lain” yang pertama itu adalah wanita.
2)      Untuk kepenuhan.
Allah mencipta wanita untuk menjadi seorang penolong yang sepadan dengan dia.
            Maka, persahabatan dan kepenuhan yang dimaksud Allah dalam pernikahan, tumbuh dari adanya “komunikasi” di antara dua orang yang setiap hari saling berbagi arti hidup.
  1. Membicarakan bersama arti keluarga Kristen
Dalam keluarga dibutuhkan beberapa hal antara lain[3]:.         
a.                                                                                         Hubungan suami-isteri : dalam hidup perkawinan, suami merupakan sumber kebahagiaan bagi istri, dan istri bagi suaminya. Hal itu berarti, bahwa sesudah lama menikah pun, yaitu setelah mereka memiliki banyak anak dan tidak muda lagi, mereka harus saling memelihara diri.
b.                                                                                         Hubungan orangtua-anak: hubungan orangtua dan anak-anak adalah bersifat kasih dan tanggung jawab dari pihak orangtua, dan itu dijawab dengan kasih dan ketaatan dari pihak anak-anak.

3)    Membicarakan bersama kebaktian pernikahan
       Terkadang terjadi diantara kedua mempelai itu sendiri merasa sangat tegang dan gugup  dalam suatu kebaktian pernikahan yang sedang berlangsung, sehingga mereka jarang dapat memusatkan perhatiannya kepada khotbah pernikahan. Maka, konselor (gembala) sebaiknya meneliti tatacara kebaktian pernikahan tersebut dari semula dengan kedua calon mempelai itu.
       [4]Dan ada baiknya, kalau kedua mempelai itu tahu persis, kapan dan apa yang akan mereka jawab, kapan mereka harus berlutut, berdiri, mengucapkan janji nikah dan sebagainya. Maka, suatu kebaktian pernikahan adalah suatu pesta untuk seluruh jemaat.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEBAHAGIAAN DALAM PERKAWINAN
1.                            Kepribadian dan kedewasaan pasangan berperan sangat penting.
2.                            Adanya persiapan untuk perkawinan berperan sangat penting.
3.                            Suami-istri harus sepaham tentang soal keluarga yang bertanggung jawab.
4.                            Suami-istri hendaknya tetap saling menarik, dan saling memperhatikan.
Di dalam Alkitab sendiri, terdapat banyak petunjuk dan cara yang dapat digunakan dalam pernikahan agar pernikahan tetap kokoh:
©      Saling mengasihi.
©      Saling mengampuni.
©      Salingmenguatkan/ membangun.
©      Saling memahami.
©      Saling menghargai.
©      Alkitab adalah satu-satunya pedoman keluarga.
©      Kesetaraan dan bukan penaklukan.
©      Jangan meremehkan pasangan.
©      Menjaga kesantunan.
©      Mendahulukan persembahan kepada Tuhan.
[5]Berikut adalah masalah-masalah yang dapat terjadi dalam pernikahan:
1.      Komunikasi yang tidak sehat.
2.      Hubungan dengan keluarga dan orangtua menjadi tidak hrmonis.
3.    Ketegangan hidup karena perbedaan pandangan, tugas rumah tangga, dan kebutuhan pribadi.
4.    Adanya perasaan takut ditolak, baik oleh suami maupun istri.
5.    Tidak berterus terang dan terlalu banyak berpura-pura.
6.    Adanya  perasaan bersalah kerena perbuatan masa lalu yang tercela.
7.    Padamnya hasrat seksual, disebabkan faktor  fisiologis maupun psikologis.
8.    Kesibukan.
9.    Stress dan depresi.
10.  Masalah kesehatan.
                                                                                                    







Pengertian Perceraian adalah berakhirnya suatu pernikahan. Saat kedua pasangan tak ingin melanjutkan kehidupan pernikahannya, mereka bisa meminta pemerintah untuk dipisahkan. Selama perceraian, pasangan tersebut harus memutuskan bagaimana membagi harta mereka yang diperoleh selama pernikahan (seperti rumah, mobil, perabotan, atau kontrak), dna bagaimana mereka menerima biaya, dan kewajiban merawat anak-anak mereka.[6]
Perceraian masih juga diijinkan tapi pernikahan ulang bagi pihak pecerai tidak diijinkan.

Paulus menasihati pasangan yang telah menikah supaya tetap mempertahankan pernikahannya, entahkah yang satu pihak masih belum menerima Kristus (percaya) ataupun sudah. Namun demikian, kalau pernikahan itu memang sudah tidak lagi dapat dipertahankan, maka inilah penjelasannya :
ð  Pihak pencerai yang sudah beriman itu (note : yang menceraikan pasangannya bukan demi alasan perzinahan) harus tetap hidup membujang atau berusaha rujuk dengan pasangan hidupnya. è (1 Korintus 7:10-11).
Kematian mengakhiri Nazar yang mengikat dalam Pernikahan.
Kematian mengakhiri kewajiban nazar pernikahan (1 Korintus 7:39).
Yesus tidak membenarkan perceraian, Ia menyatakan bahwa pria yang menceraikan isterinya menyebabkan mantan isteri itu dianggap sebagai berbuat zinah kalau menikah kembali, dan pria lain mengawininya juga dianggap berbuat zinah, namun ada suatu perkecualian, yaitu perzinahan.
“Tetapi Aku berkata kepadamu : Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah” (Matius 5:32),
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah (Matius 19:9)
Pernyataan-Nya diatas yang mengandung kekecualian yang satu itu dapat dipahami dalam Ulangan 22:13-21 è di situ hukum taurat menyatakan bahwa kalau seorang pria mengawini seorang wanita dan pada malam pertama mendapati keperawanannya ternyata sudah direnggut orang lain, maka si wanita itu harus dihukum mati dengan jalan dirajam batu. Ayat 22 è bahwa pelanggaran terhadap nazar pernikahan itu juga dapat dihukum mati. [7]
(jadi kalau hokum taurat itu dilaksanakan, berarti pihak yang bersalah dalam pernikahan itu mati. Kalau tekanan yang diperhatikan, Kematian memutuskan ikatan pernikahan.)
Apa penyebab perceraian itu terjadi ?
1.      Karena Pernikahan Usia Muda[8]
Dalam pernikahan ini jika kalau muda berusia belasan tahun itu masih kekanak-kanakan. Secara Emosi mereka belum dewasa, dan jauh dari siap menghadapi beraneka ragam masalah kehidupan berumah tangga yang rumit seluk-beluknya.
2.      Karena Seks sebelum nikah.
ð  Seks sebelum menikah adalah percabulan dan melanggar hukum Allah.
ð  Seks diluar nikah setelah menikah timbulnya rasa tidak percaya, dan memulai menuduh bahwa pasangan hidupnya berlaku tidak setia.
3.      Karena tidak mempunyai keturunan. [9]
Karena adanya suatu permasalahan kemandulan dari Suami, atau Istri. Sehingga tidak menghasilkan keturunan, sehingga adanya tekanan dari Mertua, atau sanak Saudaranya. Menjadi bahan pembicaraan keluarga. è sehingga timbul pertanyaan siapa yang akan menerusi warisanku? Ini yang menyebabkan terjadinya perceraian.
4.      Karena Pasangan yang selingkuh.
Karena adanya rasa pengkhianatan atau rasa sakit hati pada seorang yang diselingkuhkannya, dan diberikan pengampunan kepada Suami, atau Istri, tetapi Perselingkuhan terjadi kembali. Sehinga lebih baik bercerai, dan hidup tenang.
5.      Karena Penganiayaan.
Adanya kekerasan dalam Rumah tangga, penganiayaan Fisik atau batin yang menjadi bekas kepada pasangannya sehingga pasangan ingin bercerai, karena tidak tahan dan berpikir lebih baik bercerai dan tidak menikah lagi. (Hal ini biasa terjadi pada Isteri).
6.      Karena Dia pergi begitu saja.
Tidak mengetahui pergi kemana Pasangan hidupnya, apakah masi Hidup, atau Mati? Apakah sudah menikah lagi? Sehingga bingung terhadap statusnya seorang janda, atau isteri seorang. Dari pada mati tua, dan sia-sia menunggu sesuatu tidak jelas, dan mengambil keputusan untuk bercerai.
7.      Karena Dia tidak mencintaiku.
Tidak terpenuhinya kebutuhan batin (sex), Karena Sang istri seorang Perempuan Karier, atau sang Suami Pembisnis. Sehingga seringkali lebih memikirkan perkerjaan dari pada kebutuhan batin dalam pasangannya.

Melayani orang-orang yang bercerai
Sebelum kita masuk dalam proses Konseling, kita perlu hati-hati terhadap beberapa langkah dan prosedur hukum dalam perceraian, dan kita (jika perlu) mempunyai pengacara Kristen yang mampu, dan jujur yang kepadanya anda dapat merujuk orang-orang yang menghubungi anda. Jangan berusaha menjawab pertanyaan yang menyangkut hokum, tetapi doronglah orang untuk mencari pertolongan kepada seorang pengacara. [10]
Dalam hal ini ada petunjuk untuk penyelesaian konflik, petunjuk itu adalah[11] :
1.       Penyelesaian konflik diawali dengan Persiapan hati. Sebelum mendekati seseorang, Anda harus mempersiapkan hati.
2.      Komunikasi terbuka. Ungkapan pemikiran, dan perasaan Anda secara jujur mengenai masalah tersebut.
3.      Kita perlu memperhatikan dan mencari ada seberapa banyak perasaan dendam dan benci pada orang itu. Itulah hal pokok yang harus kita ketahui. Kemarahan karena perasaan terluka dan penolakan itu merupakan hal yang wajar , tetapi ada waktunya hal itu harus diselesaikan.
4.      Kemudian buat Keputusan yang jelas. Rencanakan jenis tindakan yang harus dilakukan agar situasi menjadi baik.
5.      Masuki tahap terpenting yaitu, Mengampuni. Pengampunan mengawali proses penyembuhan, dan penyelesaian konflik yang benar.
6.      Dan akhirnya membutuhkan Kepercayaan untuk mengakhiri konflik. Berhenti pada tahap mengampuni tidak menyelesaikan masalah, terutama jika masalah yang ada merupakan kasus besar, dan berulang kali terjadi.
  




DAFTAR PUSTAKA :
-          Wikipedia bahasa Indonesia, (Perceraian).
-          H.Norman Wright, Membantu orang dalam Krisis dan Stres. Penerbit Yayasan Gloria Yogyakarta
-          Dr.Gary Rosberg, Choosing to Love Again. Penerbit Andi
-          Gordon Lindsay, (Pernikahan, perceraian, dan pernikahan ulang). Penerbit IMMANUEL
-          Ir.Jarot Wijanarko, Perceraian Aku mau menikah lagi. Penerbit Suara Pemulihan 2007
-          H. Norman Wright. Komunikasi –Kunci Pernikahan Bahagia. Penerbit Yayasan Gloria Yogyakarta
-          DR. M.Bons-Storm. Apakah Penggembalaan Itu? PT BPK.Gunung Mulia.
-          Ferdinand Edu, M.Th. Pastoral Konseling- penerbit STT-Bethel Indonesia 2010








[1] H. Norman Wright. Komunikasi –Kunci Pernikahan Bahagia. Penerbit Yayasan Gloria Yogyakarta: hal.20-22
[2] Ibid.hal.24
[3] DR. M.Bons-Storm. Apakah Penggembalaan Itu? PT BPK.Gunung Mulia. Hal 164-168
[4] Ibid hal.169-151
[5] Ferdinand Edu, M.Th. Pastoral Konseling- penerbit STT-Bethel Indonesia 2010-hal 97-99
[6] Wikipedia bahasa Indonesia, (Perceraian).
[7] Gordon Lindsay, (Pernikahan, perceraian, dan pernikahan ulang) hlm 15-16
[8] Gordon Lindsay, (Pernikahan, perceraian, dan pernikahan ulang) hal 25-26.
[9] Ir.Jarot Wijanarko, Perceraian Aku mau menikah lagi, hlm  8-18
[10] H.Norman Wright, Membantu orang dalam Krisis dan Stres, hlm 187
[11] Dr.Gary Rosberg, Choosing to Love Again, hlm 9