Kekayaan yang sejati ialah pada saat kita bersyukur selalu dan kemiskinan ialah pada saat kita mengeluh selalu

Tuesday, May 20, 2014

Muliakan Tuhan dengan harta (Amsal 3: 9-10)


.
          Syalom… Dalam penulisan kitab Amsal membahas mengenai takut akan Tuhan sebagai permulaan hikmat, termasuk dalam renungan kita hari ini. “Muliakan Tuhan dengan hartamu … ay 9”  Apa yang dimaksud dengan harta? sehingga Amsal membicarakan dalam hal ini. Harta ialah sesuatu yang sangat berharga dan bernilai. Maka dalam konteks ini harta akan dikaitkan dengan sesuatu yang berbentuk Material sebab pada masa Kerajaan sesuatu yang bernilai yaitu dalam bentuk materi : emas, uang (nilai tukar pada saat itu), dll. 

Sedangkan kata Memuliakan yaitu peran aktif manusia terhadap pengenalan objek yang akan dimuliakan, รจ maksudnya, seseorang bisa memuliakan Tuhan, karena orang tersebut mengenal Tuhan dengan baik, karena sangat tidak mungkin memuliakan tanpa mengenal objek. Sedangkan pada Ay 10, sesuatu yang akan terjadi pada saat memuliakan Tuhan dan dalam hal ini banyak mengaitkan terhadap berkat materi, tetapi dalam konteks pada saat itu suatu bangsa yang takut akan Tuhan, Tuhan akan memberkati secara melimpah termasuk materi di banding dengan bangsa-bangsa lain yang tidak takut akan Tuhan. Namun dalam konteks zaman ini, tidak bisa dikatakan orang yang diberkati Tuhan diukur lewat materi yang ia punya. Namun bagaimana dengan konteks zaman pada saat ini sesuai dengan Firman Tuhan ? (mari kita ke dalam Perjanjian Baru)
Dalam hal ini Perjanjian Baru memberikan makna yang lebih dalam lagi, bahwa Harta yang dimiliki oleh seorang percaya yaitu Hidup mereka sendiri  (bukan sebagian yang ia punya, tetapi seluruhnya hidupnya) yang harus memuliakan Tuhan (Matius 22:37), dan Pemeliharaan Allah terhadap orang tersebut (Matius 6:25-34). Sehingga dalam kitab Amsal dengan kitab Perjanjian Baru tidaklah bertolak belakang, orang yang memuliakan Allah adalah orang yang takut akan Tuhan, ataupun orang yang takut akan Tuhan akan memuliakan Allah dengan seluruh hidupnya.  
Seorang bisa memberi persembahan untuk Tuhan tapi belum tentu bisa memberi hidupnya untuk Tuhan (karena ingin dihormati, karena ingin terkenal, bahkan motivasi yang salah) 

Totalitas Hidup akan mencakup segala hal yang berhubungan dengan hidup kita untuk kemuliaan Tuhan.

Melakukan : Seluruh Hidup kita harus memuliakan Tuhan.
Membagikan : kepada komunitas dan saudara-saudara seiman.