Kekayaan yang sejati ialah pada saat kita bersyukur selalu dan kemiskinan ialah pada saat kita mengeluh selalu

Monday, June 2, 2014

Memperoleh Kekayaan yang salah



Amsal 28:22-27
            Pada saat kita membaca dalam Kitab Amsal, sangatlah banyak teguran untuk jangan seperti orang fasik yang tidak mengenal Allah. Sehingga dapat dikatakan jangan mempunyai lebel atau cap orang Kristen tetapi mempunyai gaya hidup seperti orang fasik.
            Begitu juga pada saat kita membaca renungan pada hari ini, mengajarkan kita untuk tidak seperti orang fasik yang mengejar-ngejar kekayaan. Sebuah konsep yang salah dalam meraih kekayaan :
1.      Ayat 22 è Orang kikir, yang berarti juga pelit (karena dia ingin menjadi kaya).
2.      Ayat 23 è Adanya penjilat (karena ingin menjadi kaya), tetapi orang yang menegur lebih disayangi.
3.      Ayat 24 è Merampas harta ayah dan ibu, merusak sebuah hubungan keluarga dan Allah tidak berkenan (karena ingin menjadi kaya).
4.      Ayat 25 è Orang Loba yaitu termasuk orang yang serakah, inilah yang menimbulkan pertekaran (karena ingin menjadi kaya).
Dalam hal ini Amsal melihat bahwa adanya moral yang tidak berkenan dihadapan Allah dan semua itu berbicara pada perkara di dunia yang menghalangin orang percaya untuk mempunyai kasih terhadap sesamanya. Begitu juga dengan Kikir mengambarkan seseorang yang mementingakan dirinya sendiri, dan Yakobus 3:16 “sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.” Dari kepentingan diri sendirilah banyak kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tidaklah perlu menjadi orang yang kikir untuk memperoleh kekayaan, tetapi jadilah :
a.       Orang yang takut akan Tuhan ( Amsal 28:14).
b.      Orang yang dapat dipercayai ( Amsal 28 : 20)
c.       Orang yang tidak mementingkan diri sendiri ( Amsal 28 : 27).
Melakukan : jangan jadi orang fasik, tetapi jadi orang benar sesuai Firman-Nya

Membagikan : Sharingkan kepada teman-teman dan saudara seiman.