Kekayaan yang sejati ialah pada saat kita bersyukur selalu dan kemiskinan ialah pada saat kita mengeluh selalu

Thursday, April 26, 2012

Perubahan hidup terjadi karena sebuah buku splin.



Sebenarnya apa sih buku Splin ini? Sehingga saya memberikan nama buku ini ialah Buku Splin. Ada suatu alasan bagi saya, karena Buku ini yang membuat hidup saya dapat menghargai waktu yang saya gunakan, sehingga saya bisa Displin. Semua buku tulis bisa kita jadikan buku splin, kita bisa memikirkan apa yang harus kita ubah didalam hidup kita, seperti sifat kita yang malas, sifat kita yang ceroboh, dan juga kita bisa menuliskan jadwal  kegiatan (seperti buku Agenda ), menuliskan catatan Penting, pengingat, ataupun pengeluaran uang yang kita gunakan pada hari tersebut. Sebenarnya masih banyak hal-hal lain yang bisa kita gunakan.
Buku ini hanya sebuah pengingat, tapi yang diperlukan ialah Tindakan kita, dan keinginan kita untuk berubah menjadi orang yang displin dalam pemakaian waktu, dll.

Contoh :
05 Mei 2012
Kegiatan :
-          Kuliah 07.00 – 13.00
-          Mengerjakan tugas 14.00 -15.00
-          Istirahat
-          Dll

Catatan Pengingat :
-          Jangan lupa menaruh barang pada tempatnya
-          Jangan lupa besok bawa pesanan teman
-          Jangan lupa besok ada pelajaran tambahan

Pengeluaran :
-          Bakmi                    Rp 7.000
-          Isi bensin             Rp. 15.000
-          Dll (total)

Tindakan :
-          Hari ini harus semangat dan sukacita.
-          Hari ini harus memberikan kata-kata motivasi buat teman-teman
-          Dll.

Ini hanya sebuah contoh, tapi buku ini tidak ada gunanya jika tidak ada tindakan. Buku ini hanya sebuah teori, karena kita menulis rencana kegiatan, tapi tidak ada tindakan yang kita lakukan
Selanjutnya ialah renungan, berikan tanda silang pada kegiatan jika ada hal yang mendadak sehingga kita tidak melakukan kegiatan tersebut, atau kita malas melakukan.

Hidup displin dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting.
Selamat mencoba

Saturday, April 7, 2012

I can (not) Hear


Ini ada buku novel yang sudah lama laris, pengarangnya ialah Feby Indriani, dan San C.Wirakusuma ini diambil dalam kisah asli pengarang tersebut (San C. Wirakusuma) . Buku tersebut sangat membuat saya motivasi, apa lagi seorang ibu yang sangat sayang pada anaknya.

Ringkasan Pendek dalam buku tersebut. (perjalan seorang Anak tuna Rungu Menuju Dunia Mendengar)

Tokoh utama ialah bernama Gwendolyne ialah seorang putri pertama dari John, dan San C.W. bahwa San C.W baru menjadi seorang ibu (istri John), ia sangat gelisa ketika mendapati bahwa Gwendolyne memiliki ganguan pendengaran. Ini diketahui pada saat Gwen tidak merespon suara yang dibunyikan oleh dr. Chung membunyikan krincingan di belakang kepada Gwen, dan mendapat masukan dari dr. Chung untuk tes lebih lanjut supaya mendapatkan hasil yang akurat. sekilas cerita, Gwen dibawa oleh mamanya untuk tes, sudah banyak yang dilakukan oleh San C kepada Gwen  untuk bisa dengar kembali, pergi ke Negara lain untuk memeriksa kesembuhan anaknya.  Semustahil apapun itu kedengarannya, harapan di dalam seorang San C.Wirakusuma menolak untuk menyerah


singkat cerita, Gwen bertumbuh, dan dari kerja keras orang tuanya sehingga Gwen bisa dengar kembali dengan mengunakan Alat bantu ditelinga dengan mengunakan prosesor, ada suatu hal yang menarik pada saat San C.W menegor Gwen untuk makan bersama, karena Gwen terlalu asik baca diberikan waktu 5 menit. dan ditegor kembali oleh San C.W, Gwen tidak merespon hanya tersenyum doang, ternyata Gwen sengaja memainkan prosesor untuk tidak mendengarkan suara dari San C.W(mama Gwen), Gwen sudah mengerti untuk mengontrol prosesornya sendiri untuk bisa dengar. atau tidak bisa dengar.
pada saat itu mama Gwen menegurnya, "Apa itu yang kamu mau?" "Benar itu yang kamu mau?" gampang kok. Kalau kamu memang tidak mau mendengar, kasih ke Mommy prosesornya.
tapi Gwen menjawab "Ngak, Mom, saya mau bisa mendengar".


Gwen juga bisa membuat gambar seperti Komik-komik gitu loh hohoho...
 buku ini sangat seru I can (not) hear.


Gwen Tanpa Sadar mengajarkan kepada Orang tuanya  :
"Jika keajaiban tak kunjung datang, berarti tugas kitalah untuk mencari sendiri, dan memperjuangkannya..

Wednesday, April 4, 2012

Mengapa kita harus Berdoa? Penting ya?


Bahwa kita mengetahui, Doa adalah hubungan dua arah, atau Komunikasih Ciptaan kepada Penciptanya.

Tetapi kenapa Kita harus Berdoa ? ?
1.  Doa itu mengubah hubungan Kita dengan Tuhan.

2. Doa itu melepaskan Kuasa Roh Kudus kedalam Hidup Kita.
3. Doa itu memulihkan Jiwa kita.
4. Doa itu membuka pintu pada kesembuhan.

5. Doa itu mengubah hubungan kita dengan orang.



Doa penting Ga sih??
Doa soo pasti sangat penting untuk orang-orang PERCAYA.
Doa sangatlah penting bagi kita khususnya orang Percaya, untuk mengatasi bujukan iblis terhadap orang percaya (Bahwa iblis ingin selalu menjatuhkan orang-orang yang Taat pada Tuhan).
- Dalam satu kesempatan Iblis berhasil membujuk Daud untuk mengambil tindakan salah dengan menghasut pikirannya (1 Taw 21:1)
- Iblis menguasai pikiran Petrus dalam suatu pertemuannya dengan Yesus, dan Yesus menyadari bahwa Petrus tanpa sadar mengucapkan bujukan iblis. (Matius 16:23) ==> iblis juga masuk kedalam pikiran Yakobus, dan Yohanes (Luk 9:55-56)
 

Iblis saja mencobai Tuhan Yesus, apa lagi kita yang percaya pada Kristus... Iblis pasti akan mengusahkan kita jatuh.. 

Yuukkk Kita BerDOA :
1. Marilah waktu doa Kita dengan ibadah yang penuh dengan Sukacita.
2. Mulai dengan membaca Firman Tuhan.
3. Pusatkan doa anda terhadap hal-hal yang menyenangkan Bapa.

4. Rendahkanlah diri Kita dihadapan Tuhan.
5. Kemukanlah permohonan pribadi kita kepada Tuhan.

6. Peganglah janji Allah.
7. Jangan Lupa untuk Menutup Doa dengan Pujian, Penyembahan, Syukur kepada Tuhan.



Note : pikiran yang salah kalo doa yang lama Kuasanya lebih besar... bukan hal itu... orang yang Rindu sama Tuhan Yesus, ingin berjumpa, ingin Curhat, soo pasti Doanya gak 1 menit 50 detik, bukan hanya Laporan.. tetapi dia datang karena Kangen, Haus, dan Rindu dalam Hadirat Tuhan.


JBU



Sumber yang dibaca :
1. Doa paling berkuasa dibumi (Peter Horrobin), 
2.Menjangkau Dunia Melalui Doa (Wesley L.Duewel).