Kekayaan yang sejati ialah pada saat kita bersyukur selalu dan kemiskinan ialah pada saat kita mengeluh selalu

Thursday, April 24, 2014

Berbuat Baik Supaya Masuk Surga ?



Matius 19:16-26 



            Apakah orang berbuat baik bisa masuk surga? Mari kita renungkan dalam teks yang terdapat di Matius 19:16-26.
Seorang muda yang bertanya kepada Tuhan Yesus, mengenai perbuatan baik untuk memperoleh hidup yang kekal ? Tuhan Yesus menjawab dengan mengutip Hukum Taurat (Keluaran 20:12-16) tetapi jika kita perhatikan ada satu hukum Taurat yang ke-10 “jangan mengingini apa pun yang dipunyai sesamamu” (Keluaran  20:17) tidak dikutip oleh Tuhan Yesus dalam Matius 19:18-19, yah karena orang muda ini orang muda yang kaya, mungkin juga ada makna teologi yang lain selain hal ini. Bahwa ada 2 Hukum yang Tuhan Yesus  rangkum dari Taurat (Matius 22:37-40) ialah
a.        Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu (Keluaran 20:1-11).
b.      Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Keluaran 20:12-17).

Benar bahwa orang muda ini telah menjawab “semua itu telah kuturuti…”(Mat 19:20), sebab pengakuan dia sudah melakukan hukum kedua yaitu “kasihilah sesama manusia seperti dirimu sendiri”. Bagaimana dengan hukum yang pertama “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu?  Tuhan Yesus menjawab pada ayat 21 dan garis bawahi pada kata “Sempurna” dan “datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”(ayat 21).

Apa yang di maksud dengan kata “sempurna” ? dalam bahasa Yunani kata “sempurna” mempunyai kata dasar yang berbeda-beda walaupun Lembaga Alkitab tetap mengartikannya “sempurna” namun dalam teks asli yaitu τέλειος (Teleios) è full-grown, mature (Bertumbuh,Dewasa). Jelaslah bahwa orang muda yang kaya ini belum dewasa kerohaniannya, yang mengambarkan bahwa ia tidak mengasihi Allah dengan segenap hati. Jadi kata “τέλειος (Teleios)” atau kata sempurna mengarah kepada kedewasaan Rohani yang mengasihi Allah dengan segenap hati dan taat pada firman-Nya (1 Yoh 2:5).
Orang Muda yang kaya ini, tidak taat kepada Firman-Nya bahkan menolak-Nya, sebab Tuhan Yesus Berfirman “ …. Datanglah ke mari dan ikutlah Aku” (ayat 21), tetapi dia tidak mentaati Perintah Tuhan Yesus dan itu mengambarkan ketidaktaatan (ayat 22). Sehingga Tuhan Yesus berkata “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga” (ayat 23). Keselamatan adalah sebuah Anugrah,dan kita mempunyai tanggung jawab. Semua agama mengarjakan untuk berbuat baik, tetapi Keselamatan tetap dalam Kristus. Sekaya apapun kita tidak dapat membeli keselamatan dan sebaik apapun kita tidak bisa menukarnya dengan keselamatan. Percaya pada Kristus è yang telah mati dikayu salib menebus dosa manusia. Kita harus mematikan kedagingan dan taat pada-Nya.
 
Melakukan : Semua orang bisa berbuat baik, tetapi orang yang percaya pada Kristus jelas mengasihi sesama bukan untuk masuk surga, karena surga sudah menjadi nature orang yang percaya kepada Kristus.

Membagikan : Sharingkan ini kepada Komunitas dimana anda berada.

Tuesday, April 1, 2014

Korban persembahan yang sia-sia

Yesaya 1:10-17.

  
           Tuhan Allah yang Maha Besar adalah Allah yang Maha Tahu. Dia mengetahui isi hati kita yang paling terdalam, apa kita sudah menyenangkan hati-Nya atau sebaliknya kita melukai hati-Nya.


           Pada saat kita membaca ayat dari renungan ini, menceritakan sebuah penolakkan Tuhan terhadap korban persembahan. Bukankah Tuhan Allah sangat menyukai korban bakaran sebagai sebuah persembahan kepada-Nya? Kenapa kali ini Tuhan Allah menolak persembahan tersebut?



ð  Karena Bangsa Yehuda memberontak, dan Allah telah membandingkan Yehuda atau umat-Nya yang berdosa dengan penduduk Sodom dan Gomora (ay 9-10), bahwa Sodom dan Gomora juga bertindak najis dan menyakiti Hati Allah sehingga Allah harus memusnahkan Sodom dan Gomora. Jika bangsa Yehuda telah dibandingkan dengan penduduk Sodom dan Gomora, berarti menandakan hati Allah sangatlah sakit, dan perbuatan bangsa Yehuda sangatlah najis dan kejam dihadapan Allah.

ð  Karena mereka hidup dalam sebuah kepalsuan, dengan bertindak menyuap Tuhan dengan memberikan korban persembahan, tetapi mereka masi hidup dalam kejahatan (ay 16, 17).

Persembahan tidak mengubahkan hati Allah, jika Yehuda belum bertobat. Sebab Allah telah menegurnya dan untuk Yehuda memperhatikan pengajaran Allah supaya mereka bertobat (ay10). Apa yang dimaksud dengan pengajaran Allah? Bahwa jika Sodom dan Gomora ada dalam teks ini, mereka mengetahui 5 Taurat (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan) yang ditulis oleh Musa. Bahwa setiap perintah Tuhan ada pada 5 Taurat tersebut, dan mereka juga harus bisa belajar kepada Bapak Leluhur mereka. Tuhan ingin bangsa Yehuda belajar dari sejarah Bapak Leluhur mereka. pada saat Takut akan Tuhan mereka mendapatkan Pemeliharaan Allah, dan pada saat mereka memberontak mereka mendapatkan Hukuman, untuk mereka mengingat kembali Kesetiaan Allah terhadap umat pilihan-Nya.
Pertobatan kepada Allah, dan melakukan hal yang menyenangkan hati Allah, itulah persembahan yang sejati, sehingga Ia berkenan dalam hidup kita (Roma 12:2).

Melakukan : Selidiki Hati Anda, apakah saya sudah melakukan yang telah menyenangkan hati Allah sebagai persembahan yang sejati?
Membagikan : Bagikan ini terhadap teman seiman dan Komunitas anda.