Kekayaan yang sejati ialah pada saat kita bersyukur selalu dan kemiskinan ialah pada saat kita mengeluh selalu

Tuesday, April 1, 2014

Korban persembahan yang sia-sia

Yesaya 1:10-17.

  
           Tuhan Allah yang Maha Besar adalah Allah yang Maha Tahu. Dia mengetahui isi hati kita yang paling terdalam, apa kita sudah menyenangkan hati-Nya atau sebaliknya kita melukai hati-Nya.


           Pada saat kita membaca ayat dari renungan ini, menceritakan sebuah penolakkan Tuhan terhadap korban persembahan. Bukankah Tuhan Allah sangat menyukai korban bakaran sebagai sebuah persembahan kepada-Nya? Kenapa kali ini Tuhan Allah menolak persembahan tersebut?



ð  Karena Bangsa Yehuda memberontak, dan Allah telah membandingkan Yehuda atau umat-Nya yang berdosa dengan penduduk Sodom dan Gomora (ay 9-10), bahwa Sodom dan Gomora juga bertindak najis dan menyakiti Hati Allah sehingga Allah harus memusnahkan Sodom dan Gomora. Jika bangsa Yehuda telah dibandingkan dengan penduduk Sodom dan Gomora, berarti menandakan hati Allah sangatlah sakit, dan perbuatan bangsa Yehuda sangatlah najis dan kejam dihadapan Allah.

ð  Karena mereka hidup dalam sebuah kepalsuan, dengan bertindak menyuap Tuhan dengan memberikan korban persembahan, tetapi mereka masi hidup dalam kejahatan (ay 16, 17).

Persembahan tidak mengubahkan hati Allah, jika Yehuda belum bertobat. Sebab Allah telah menegurnya dan untuk Yehuda memperhatikan pengajaran Allah supaya mereka bertobat (ay10). Apa yang dimaksud dengan pengajaran Allah? Bahwa jika Sodom dan Gomora ada dalam teks ini, mereka mengetahui 5 Taurat (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan) yang ditulis oleh Musa. Bahwa setiap perintah Tuhan ada pada 5 Taurat tersebut, dan mereka juga harus bisa belajar kepada Bapak Leluhur mereka. Tuhan ingin bangsa Yehuda belajar dari sejarah Bapak Leluhur mereka. pada saat Takut akan Tuhan mereka mendapatkan Pemeliharaan Allah, dan pada saat mereka memberontak mereka mendapatkan Hukuman, untuk mereka mengingat kembali Kesetiaan Allah terhadap umat pilihan-Nya.
Pertobatan kepada Allah, dan melakukan hal yang menyenangkan hati Allah, itulah persembahan yang sejati, sehingga Ia berkenan dalam hidup kita (Roma 12:2).

Melakukan : Selidiki Hati Anda, apakah saya sudah melakukan yang telah menyenangkan hati Allah sebagai persembahan yang sejati?
Membagikan : Bagikan ini terhadap teman seiman dan Komunitas anda.           

No comments:

Post a Comment