Kekayaan yang sejati ialah pada saat kita bersyukur selalu dan kemiskinan ialah pada saat kita mengeluh selalu

Monday, February 22, 2016

Menjawab mereka yang memfitnah Alkitab


I. Alkitab adalah Firman Allah

A. Pendahuluan
Dalam kehidupan orang percaya harus mempertanggung-jawabkan apa yang telah kita lakukan atau kebenaran yang kita percayai, karena itu orang-orang percaya harus mempunyai pemahaman mengenai dasar iman Kristen untuk bisa menjawab pertanyaan orang-orang non Kristen mengenai iman Kristen. Penulisan ini untuk memberikan alasan kenapa orang Kristen mempercayai Alkitab sebagai satu-satunya Firman Allah, sehingga bisa memberikan pertanggung-jawaban kepada orang non Kristen yang bertanya atau memfitnah kebenaran Alkitab.
B. Isi
Bagian ini akan menjelaskan bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang menjadi otoritas kehidupan orang-orang percaya.
1. Terbentuknya Alkitab.
a. Penulisan Alkitab
Alkitab ditulis oleh manusia yang dipakai Allah. Apa yang dituliskan oleh manusia adalah ilham dari Roh Kudus, maka Roh Kudus adalah pengarang Alkitab. (2 Petrus 1:20-21). Pengertian ini  memberikan kebenaran Alkitab baik PL dan PB ditulis dari kemahatahuan Roh Kudus. Pembuktian tersebut menjelaskan bahwa apa yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Tuhan yang tidak pernah salah.

 Alkitab yang terdiri dari 66 kitab dengan pengarang yang berbeda-beda dan ditulis selama dari 1.500 tahun oleh 40 orang penulis namun mempunyai kesatuan pesan yaitu Kristus penebus manusia. Alkitab yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah karya Roh Kudus dalam mengilhamkan kata demi kata, sebagai berikut :

- Tulisan Paulus dalam 2 Timotius 3:16
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”

- Tulisan Petrus dalam 2 Petrus 1:21
“Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.”

b. Cara pengilhaman yang digunakan Roh Kudus , yaitu

- Undian.
Undian sebagai alat untuk meminta bimbingan dari Allah kepada manusia, seperti kebenaran dalam Perjanjian Lama di kitab Yunus (Yunus 1:7) dan Perjanjian Baru dalam kitab Kisah Para Rasul (Kisah Para Rasul 1:26).
Pada saat sekarang Alkitab sudah ada, maka undian tidak berlaku lagi. Sebagai orang Kristen untuk mengetahui kehendak Allah, dengan membaca Alkitab sebagai Firman Allah kepada manusia, sebab masa sekarang alat undian sebagai alat Iblis melalui para peramal.
- Urim dan Tumim.
Allah juga berbicara melalui Urim dan Tumim untuk menyatakan kehendak-Nya (Kel. 28:30, Bil. 27:21 dan Sam.14:41, 28:6). Cara penggunaan Urim dan tumim ditaruh di dada imam untuk mengambil keputusan bagi bangsa Israel. Setelah itu mengambil Urim dan Tumim di kantong dadanya Imam, jika yang terambil adalah Urim maka berarti Allah menjawab iya dan sebaliknya jika yang terambil adalah Tumim maka berarti Allah menjawab tidak.

- Mimpi.
Allah juga berbicara melalui mimpi (saat manusia tertidur) saat Firman Allah belum tertulis, seperti Allah dalam peristiwa Yusuf (anak bungsu Yakub)(Kejadian 37:5) , Yusuf (tunangan Maria), diberitahukan melalui mimpi untuk menerima Maria kembali (Matius 2:9). Pada saat Alkitab suda tertulis, mimpi bukanlah menjadi dasar kebenaran sebab Alkitablah menjadi dasar kebenaran Firman Tuhan.

- Visi atau Penglihatan.
Allah juga memakai penglihatan dalam mencapaikan pesan Allah, yang terdapa dalam kitab Daniel 10 sampai 12, bahwa Daniel mendapatkan penglihatan dan Petrus diberi penglihatan juga tercatat dalam Kisah Para Rasul 10:17.

- Malaikat.
Allah juga memakai malaikat sebagai penyampaian berita pada saat firman Allah tertulis (Lukas 1:11,26). Malaikat sebagai penyampai pesan Allah untuk kepentingan tertentu, untuk meyakini penerima pesan (Bilangan 22:35)

- Nabi.
Nabi-nabi dipakai Allah, Allah memenuhi mereka dengan Roh-Nya, baik itu dengan menyampaikan secara lisan maupun menuliskan pesan Allah untuk kepada umat-Nya (Yeremia 36). Nabi-nabi dipenuhi untuk berbicara atas nama Allah dan dalam nubuat-nubuat (1 Sam 10:10-11).

- Kristofani
Sebelum Firman Tuhan tertulis, Kristus telah menampakkan diri kepada, kepada Abraham (Kej.18:1). Kristus datang untuk menyampaikan berita penting kepada penerima pesan (Yoh.6:46).

- Allah menjadi Manusia.
Dalam Injil Yohanes 1:14, “Firman itu telah menjadi manusia”. Sang Pencipta dan Allah maha mengetahui mengenai surga dan neraka mengosongkan dirinya untuk menjadi sama dengan manusia (Filipi 2:7) dan memberitakan kabar kerajaan Allah (dalam kitab Injil banyak perkataan Tuhan Yesus yang mengarah kepada kerajaan Allah).

- Roh Kudus
Roh Kudus adalah  Penghibur (Parakletos), janji dari Tuhan Yesus untuk melanjutkan program keselamatan saat Tuhan Yesus sudah terangkat ke surga. Roh Kudus juga memberrikan pewahyuan, untuk mengajarkan serta mengingatkan Rasul-rasul segala sesuatu yang pernah mereka dengar dari Tuhan Yesus (Yoh. 14:26).
Hal membuat Alkitab adalah Firman Tuhan, adalah tuntunan Roh Kudus dalam penulisan pengajaran dari Tuhan Yesus Kristus. Maka pada masa sekarang Alkitab menjadi otoritas orang Kristen, bukan lagi mengunakan undian, Urim-tumim, dll.

c. Pembuatan dalam penulisan teks
Dalam menulis kebenaran yang diwahyukan oleh Roh Kudus, butuh fasilitas dalam penulisan. Inilah alat-alat penulisan,  yaitu :

- Papirus : Salinan Kitab Suci dalam tulisan tangan, tidak dapat ditemukan banyak karena dipakainya bahan yang mudah rusak untuk menulis. Namun isi naskah tersebut masih bisa terpelihara karena menurut Krisop Lake “para ahli kitab biasanya memusnahkan kitab yang lama bila mereka sudah menyalin Kitab Suci yang baru.”

- Perkamen : Terbuat dari olahan kulit domba, kambing, rusa dan binatang lainnya. Bulu dibersihkan untuk menulis. Nama tersebut diambil dari nama kota Pergamum, karena terkenal pembuatan bahan untuk menulis.

- Velum : Beberapa di antara naskah Alkitab kuno yang kita miliki sekarang tertulis di atas vellum ungu, yang terbuat dari pada kulit anak sapi.

- Lempengan tanah liat : cara penggunaannya dengan menulis dengan alat yang tajam lalu tanah liat tersebut dikeringkan membuat sebuah catatan yang permanen (Yeh 4:1), alat tulis yang tahan lama.

d. Alat Tulis yang digunakan
- Pahat : Sebuah alat dari besi untuk membuat tulisan di atas batu.
- Pena Logam : Membuat tulisan di atas lempengan tanah liat atau lempengen lilin.
- Pena : yang terbuat dari bulu, untuk menulis di atas Vellum, perkamen, dan papyrus.
- Tinta : merupakan campuran dari “arang, getah dan air”.

2. Kanon
Kata “kanon” berasa dari bahasa Yunani, κανών (kanon) (2 Kor.10:13, 15, dan Gal 6:16) yang mempunyai arti “rule, standard”, dalam bahasa “Patok, kaidah”. Jadi, Alkitab disebut “kanon” yaitu sebagai standart dan alat ukur kebenaran yang telah ditetapkan .
1) Kanon Perjanjian Lama
Kitab-kitab dalam Perjanjian Lama, kitab yang ditulis antara kurang lebih tahun 1.500 SM sampai kurang lebih 400 SM, maka sebelum kelahiran Tuhan Yesus Kristus ke dalam dunia, kitab Perjanjian Lama sudah dibaca oleh masyarakat Yahudi. Kitab PL terbagi menjadi 3, yaitu :

a. Kitab Torah
- Kejadian.
- Keluaran.
- Imamat.
- Bilangan.
- Ulangan.

b. Nabium (Nebhim), Kitab-kitab Nubuat
Nabi Terdahulu
- Yosua - Samuel
- Hakim – hakim - Raja-raja
Nabi Kemudian
- Yesaya
- Yeremia
- Yehezkiel
Dua Belas Nabi
- Hosea - Habakuk
- Yoel - Zefanya
- Amos - Hagai
- Obaja - Zakharia
- Yunus - Maleakhi
- Mikha
- Nahum
c. Kethubhim (karangan “Hagiographa”)
Kitab-kitab  Syair
- Mazmur - Ayub
- Amsal
Lima Gulungan (megilloth)
- Kidung Agung
- Rut
- Ratapan
- Ester
- Pengkhotbah
Kitab-kitab Sejarah
- Daniel - Nehemia
- Ezra - Tawarikh.
Total keseluruhan adalah 36, namun Samuel, Raja-raja dan Tawarikh dibagi dua menjadi 39 Kitab.
Dalam 3 bagian ini, diakui oleh masyarakat Yahudi sebagai Firman Allah dan Tuhan Yesus menegaskan kebenaran tersebut (Luk 24: 27,44) ayat 44 “Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
Alasan hal ini bukan karena semua orang Yahudi telah menerima kitab P.L namun perkataan Tuhan Yesus Kristuslah menjadi standart kebenaran dan digenapi oleh Tuhan Yesus Kristus.
Kitab-kitab Perjanjian Lama yang ditolak karena tidak kanonik yaitu Apokrif (kitab-kitab yang ditambahkan pada Perjanjian Lama). Kitab tersebut berada di Alkitab yang dipakai gereja Roma Katolik, yang disebut Deuteronika artinya kanon yang kedua. Inilah kitab tersebut dan alasan kenapa kitab tersebut tidak kanonik, yaitu :
a) Tobit
b) Yudit
c) Tambahan Kitab Ester
d) Yesus Bin Sirakh
e) Barukh dan Surat nabi Yeremia
f) Tambahan Kitab Daniel
g) I Makabe
h) II Makabe
i) I Edras
j) II Edras.
Alasan tidak mengakui kitab-kitab umat Katolik yaitu Deuteronika (Deuteros “yang kedua”, Kanonika “kanon”)/ kitab kanon yang kedua ialah :

a) Kitab tersebut tidak diakui oleh orang-orang Yahudi sebagai Firman Allah, hanya bacaan rohani, sampai hari ini.
b) Kitab-kitab tersebut tidak pernah dibahas oleh Tuhan Yesus, bahkan dalam kutipan-kutipan Perjanjian Lama dalam ucapan Tuhan Yesus.
c) Bahkan Para Rasul tidak pernah mengutip atau membicarakan hal tersebut.

2) Kanon Perjanjian Baru.
Proses penulisan Perjanjian Barus sekitar  50 M sampai 100 M, proses pengumpulan 100 M – 200 M yaitu pengumpulan tulisan-tulisan Rasul-rasul untuk kebutuhan jemaat maupun kebutuhan pribadi.   Pada konsili ketiga Kartago (397) dan konsili Hippo (419) menetapkan 27 kitab Perjanjian Baru yang diakui baik oleh Gereja Roma Katolik maupun Protestan.  Jadi kanon ada pekerjaan dari Roh Kudus, dibalik hasil  konsili, karena tulisan yang diilhamkan Roh Kudus sebagai pengangan orang-orang percaya.


3. Bahasa Asli Alkitab
a. Dalam Perjanjian Lama
Dalam Perjanjian Lama kitab suci orang Yahudi yang orang Kristen pakai juga, menggunakan bahasa Ibrani. Ada bagian-bagian tertentu ditulis dalam bahasa Aram (Targum) sepertiKej 31:47, Yer 10:11, Ezr 4:7-6:1, 7:12-26 dan Dan 2:4-7:28.
Pada saat zaman Alexander Agung menjadi peguasa pada abad 3 SM, bahasa Yunani Koine mulai menjadi bahasa International. Orang-orang Yahudi di perantauan menggunakan bahasa International yaitu Yunani Koine. Firaun Ptolemaios II Philadelphus (memerintah tahun 285-246 SM) menugaskan 72 orang penerjemah (ahli kita Yahudi) untuk menerjemahkan bahasa Ibrani ke dalam bahasa Yunani, maka hasil kitab dari terjemahan Yunani disebut Septuaginta mempunyai arti 70, dari pengenapan angka penerjemah 72. Dampak dari penerjemahan tersebut sampai kepada zamannya Tuhan Yesus, yaitu kitab Perjanjian Lama sudah memiliki 2 bahasa (Ibrani dan Yunani).
Pada tahun 70, terjadi peristiwa yang membuat orang Israel tersebar karena penghancuran kota Yerusalem beserta Bait Allah. Pada tahun 70-900 sekelompok Yahudi mengumpulkan salinan-salinan, walapun terjadi penghancuran namun masih banyak salinan-salinan yang tersimpan di sinagoge-sinagoge yang menjadi patokan. Perubahan terjadi Ibrani Kuno yang tidak ada hurf hidup (konsonan), menjadi kitab bahasa Ibrani yang memiliki huruf hidup untuk menambahkan vocal. Kitab tersebut disebut Masoretic Text (kitab Ibrani yang mempunyai huruf hidup).

b. Dalam Perjanjian Baru.
Dalam Perjanjian Baru ada + 3.000 copy naskah di tulis dalam bahasa Yunani dalam bentuk fragment (penggalan-penggalan teks), 2.000 copy dalam penjelasan untuk kebutuhan pembacaan, 8.000 manuscrip (naskah) dalam bahasa Latin, dan sekitar 2.000 terjemahan versi kuno.
Naskah-naskah bahasa Yunani Perjanjian Baru telah tersebar kemana-mana , namun perkembangan zaman setelah abad ketiga bahasa Latin menjadi bahasa yang penting, maka pada saat itu mereka mengetahui dua bahasa yaitu Yunani dan Latin , berusaha menerjemahkan kitab-kitab PB, sehingga terdapat sekitar 8.000 naskah kuno.
Tuhan memelihara semuanya itu sampai pada siap dalam percetakan dan menjadi sebuah kitab untuk orang-orang percaya.

4. Tujuan penerjemahan ke dalam Bahasa Indonesia.
Penerjemahan bahasa asli Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ke bahasa Indonesia, tentu mempunyai maksud yang sangat penting, yaitu :
a. Adanya pemberitaan Keselamatan.
Alkitab akan menjadi pegangan otoritas seluruh orang percaya di bangsa-bangsa termasuk di Indonesia, untuk bersaksi karya Keselamatan Kristus (Matius 28:19-20).
b. Pengajaran yang mendewasakan Iman.
Alkitab menjadi pengajaran dalam kehidupan orang percaya, yang memberikan kebijaksaan dan untuk mendewasakan iman dalam kehidupan masa kini, yang tertuju pada Kristus.

5. Kesimpulan
Alkitab ditulis oleh Kuasa Roh Kudus yang memberikan ilham kepada para penulis, maka yang tertulis di dalam Alkitab adalah Kebenaran yang berasal dari Allah. Dari penulis yang berbeda, tempat yang berbeda, tahun yang berbeda mempunyai kesatuan mengarah kepada karya Keselamatan Allah kepada manusia. Sebagai orang percaya kenapa mempercayai Alkitab karena Alkitab adalah Firman Allah.
Pemeliharaan Allah atas hasil tulisan-tulisan yang diilhamkan Roh Kudus dari zaman ke zaman sehingga dikumpulkan menjadi Kitab Suci.
Penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Indonesia, tidak menghilang inti pesan Allah kepada manusia yaitu rancangan karya keselamatan Allah.


6. Menjawab Fitnah :
a. Alkitab sudah dipalsukan oleh orang Yahudi ? berikan bukti bahwa Alkitab dipalsukan oleh orang Yahudi ?
Perjanjian Lama
Luk 24: 27,44) ayat 44 “Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Perjanjian Lama adalah fakta, karena dalam perjanjian Baru adalah pengenapan dari setiap nubuat, bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru selamat.
Perjanjian Baru
Kebenaran dari setiap pengajaran Tuhan Yesus Kristus, yang ditulis oleh para Rasul dengan ilham Roh Kudus, karena Roh Kudus yang mengajarkan serta mengingatkan Rasul-rasul segala sesuatu yang pernah mereka dengar dari Tuhan Yesus (Yoh. 14:26).
b. Menjawab apakah Tuhan Yesus disalib untuk menebus dosa manusia ? sebab ada yang berkata  bahwa Tuhan Yesus tidak disalib
Para Rasul menulis dengan bimbingan Roh Kudus bahkan para Rasul menjadi saksi mata kematian Tuhan Yesus Kristus di kayu salib untuk menebus dosa manusia. kesimpulannya yang bijak adalah percaya kepada saksi mata yang melihat secara langsung dan menuliskan kebenaran tersebut, atau yang bukan saksi mata kematian Tuhan Yesus Kristus.

c. Paulus memberikan ajaran yang sesat kepada orang Kristen ?
Pendapat yang tidak bisa dipertanggung jawabkan, karena kitab Injil, tulisan Lukas dalam Kisah Para Rasul, dan tulisan Yohanes mengarah kepada karya keselamatan yang dilakukan Kristus. Bukan itu juga sama dengan tulisan Paulus ? yang mengakui Tuhan Yesus Kristus adalah Tuhan dan juruselamat manusia.
d. Kenapa kitab Kristen dan Kristen katolik berbeda ?
Sebenarnya jawaban tersebut sudah pada bahan diatas, karena Tuhan Yesus tidak pernah membahas kitab tersebut, bahkan para Rasul.



Daftar Pustaka


Archer , Gleason L. The Zondervan Pictorial Encylopedia of the Bible, Vol V. Grand Rapid : Zondervan Publishing House, 1982

Fickett Jr, Harold L. Kepercayaan Kaum Baptis. Bandung : Lembaga Literatur Baptis, cetk III, 2011.

Liaw, Suhento. Doktrin Alkitab Alkitabiah. Jakarta: Gereja Baptis Independen Alkitabiah GRAPE, cet II, 2007

McDowell, Josh. Apolegetika : bukti yang meneguhkan kebenaran Alkitab volume I. Malang : Gandum Mas, cetakan kedua, 2007

Tenney, Meriil C. Survei Perjanjian Baru. Malang : Gandum Mas, cetakan 10, 2013

Tuesday, February 9, 2016

Pembodohan kepada Jemaat, untuk berbahasa roh dengan mengutip Injil Yohanes 4:23. Makna Teks “Menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran” (Yohanes 4:23).


I. Pendahuluan
Penulisan ini bukanlah untuk menyindir siapapun dan menghakimi siapapun, sebab kebenaran harus diungkapkan. Penulispun pernah tersesat dengan stament-stament para Wl bahkan hamba Tuhan, yang mengatakan “menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran” maka harus “Berbahasa Roh”. Ketidak mengertian jemaat akan membawa jemaat terbawa arus perkataan-perkataan  yang tidak dapat dipertanggung jawabkan sehingga menimbul kesesatan.
Mereka tidak bisa membuktikan kalo perkataan kutipan Injil Yohanes 4:23 “Menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran”  mengarah kepada “Bahasa Roh”. Dengan pandangan sendiri dan mengatas namakan Tuhan di atas mimbar seakan-akan benar, namun itu semua pebodohan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Penjelasan ini akan dijelaskan secara singkat, biarlah tuntunan Roh Kudus untuk menyatakan kebenaran Firman Tuhan.

II. Isi
Dasar yang membuktikan bahwa “Menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran” tidak mengarah kepada bahasa roh.
Konteks saat itu :
Terjadinya percakapan Tuhan Yesus dengan seorang perempuan Samaria (Yohanes 4:20-24), yaitu :
a. Bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di Gunung ini (ayat 21).
Gunung ini “Gunung Gerizim ( Orang-orang Samaria menyembah Allah di Gunung Gerizim) karena orang Samaria adalah orang – orang Yahudi yang menikah dengan orang yang bukan Yahudi/ menikah dengan suku di luar Yahudi  (Kawin Campur). Maka tidak bisa orang Samaria bergabung dengan orang – orang Yahudi tulen. Dalam hal ini orang Samaria menyembah Allah di Gunung Gerizim, berbeda dengan orang Yahudi yang menyembah Allah di Yerusalem.
b. Jawaban Tuhan Yesus (ayat 23-24)
Ayat 23. “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembahan-penyembahan demikian.”
Ayat 24. “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.

Maksud Teks ini : “Menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.
1. Menyembah dalam roh, yaitu menyembah Allah yang tidak  lagi dibatasi oleh Tempat (Seperti orang Samaria di Gunung Gerizim dan orang Yahudi  di  Yerusalem).
2. Menyembah dalam roh, tidak di batasi oleh Arah penyembahan kepada Allah ( Daniel 6:11). Pada masa pembuangan Daniel menyembah Allah ke arah Yerusalem dan kedatangan Tuhan Yesus.
3. Menyembah dalam kebenaran, pengertian yang benar mengenai Tuhan Yesus. Kebenaran = aléthīa (Yoh 14:6), memberikan informasi kepada perempuan Samaria untuk menyembah Tuhan Yesus, sebab Tuhan Yesuslah kebenaran yang dingenapi oleh nubuatan nabi-nabi dalam PL.
Maka dalam hal ini, Tuhan Yesus tidak menyuruh perempuan Samaria untuk berbahasa roh, tidak ada sama sekali.

III. Pesan Kebenaran
Kebenaran hal inilah yang membuktikan bahwa kutipan-kutipan “Yohanes 4:23-24” yang diangkat diatas mimbar bukanlah untuk berbahasa roh. Dengan dasar apakah ayat ini berbicara untuk bahasa Roh ? sungguh sama sekali ayat ini tidak berbicara bahasa roh.

Dibalik pesan tersebut ada pesan yang Firman Tuhan ingin sampaikan, yaitu Allah rindu untuk roh kita dibangkitkan kembali dalam penyembahan yang benar. Jika orang Samaria meninggal kesibukannya dan orang Yahudi meninggalkan kesibukkannya untuk mencari/menyembah Allah. Marilah kita berjumpa dengan-Nya dengan menyembah dalam roh dan kebenaran.

IV. Penutup
Firman Tuhan adalah pelita dalam kehidupan orang percaya, jika kebenaran itu diselewengkan maka akan menyesatkan orang-orang.
Kebenaran itu yang akan mengungkap kebenaran, maka biarlah Firman Tuhan yang berbicara, bukan pemikiran kita yang memaksakan isi Alkitab.
Tuhan Yesus berkati.