Kekayaan yang sejati ialah pada saat kita bersyukur selalu dan kemiskinan ialah pada saat kita mengeluh selalu

Tuesday, February 9, 2016

Pembodohan kepada Jemaat, untuk berbahasa roh dengan mengutip Injil Yohanes 4:23. Makna Teks “Menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran” (Yohanes 4:23).


I. Pendahuluan
Penulisan ini bukanlah untuk menyindir siapapun dan menghakimi siapapun, sebab kebenaran harus diungkapkan. Penulispun pernah tersesat dengan stament-stament para Wl bahkan hamba Tuhan, yang mengatakan “menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran” maka harus “Berbahasa Roh”. Ketidak mengertian jemaat akan membawa jemaat terbawa arus perkataan-perkataan  yang tidak dapat dipertanggung jawabkan sehingga menimbul kesesatan.
Mereka tidak bisa membuktikan kalo perkataan kutipan Injil Yohanes 4:23 “Menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran”  mengarah kepada “Bahasa Roh”. Dengan pandangan sendiri dan mengatas namakan Tuhan di atas mimbar seakan-akan benar, namun itu semua pebodohan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Penjelasan ini akan dijelaskan secara singkat, biarlah tuntunan Roh Kudus untuk menyatakan kebenaran Firman Tuhan.

II. Isi
Dasar yang membuktikan bahwa “Menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran” tidak mengarah kepada bahasa roh.
Konteks saat itu :
Terjadinya percakapan Tuhan Yesus dengan seorang perempuan Samaria (Yohanes 4:20-24), yaitu :
a. Bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di Gunung ini (ayat 21).
Gunung ini “Gunung Gerizim ( Orang-orang Samaria menyembah Allah di Gunung Gerizim) karena orang Samaria adalah orang – orang Yahudi yang menikah dengan orang yang bukan Yahudi/ menikah dengan suku di luar Yahudi  (Kawin Campur). Maka tidak bisa orang Samaria bergabung dengan orang – orang Yahudi tulen. Dalam hal ini orang Samaria menyembah Allah di Gunung Gerizim, berbeda dengan orang Yahudi yang menyembah Allah di Yerusalem.
b. Jawaban Tuhan Yesus (ayat 23-24)
Ayat 23. “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembahan-penyembahan demikian.”
Ayat 24. “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.

Maksud Teks ini : “Menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.
1. Menyembah dalam roh, yaitu menyembah Allah yang tidak  lagi dibatasi oleh Tempat (Seperti orang Samaria di Gunung Gerizim dan orang Yahudi  di  Yerusalem).
2. Menyembah dalam roh, tidak di batasi oleh Arah penyembahan kepada Allah ( Daniel 6:11). Pada masa pembuangan Daniel menyembah Allah ke arah Yerusalem dan kedatangan Tuhan Yesus.
3. Menyembah dalam kebenaran, pengertian yang benar mengenai Tuhan Yesus. Kebenaran = aléthīa (Yoh 14:6), memberikan informasi kepada perempuan Samaria untuk menyembah Tuhan Yesus, sebab Tuhan Yesuslah kebenaran yang dingenapi oleh nubuatan nabi-nabi dalam PL.
Maka dalam hal ini, Tuhan Yesus tidak menyuruh perempuan Samaria untuk berbahasa roh, tidak ada sama sekali.

III. Pesan Kebenaran
Kebenaran hal inilah yang membuktikan bahwa kutipan-kutipan “Yohanes 4:23-24” yang diangkat diatas mimbar bukanlah untuk berbahasa roh. Dengan dasar apakah ayat ini berbicara untuk bahasa Roh ? sungguh sama sekali ayat ini tidak berbicara bahasa roh.

Dibalik pesan tersebut ada pesan yang Firman Tuhan ingin sampaikan, yaitu Allah rindu untuk roh kita dibangkitkan kembali dalam penyembahan yang benar. Jika orang Samaria meninggal kesibukannya dan orang Yahudi meninggalkan kesibukkannya untuk mencari/menyembah Allah. Marilah kita berjumpa dengan-Nya dengan menyembah dalam roh dan kebenaran.

IV. Penutup
Firman Tuhan adalah pelita dalam kehidupan orang percaya, jika kebenaran itu diselewengkan maka akan menyesatkan orang-orang.
Kebenaran itu yang akan mengungkap kebenaran, maka biarlah Firman Tuhan yang berbicara, bukan pemikiran kita yang memaksakan isi Alkitab.
Tuhan Yesus berkati.


No comments:

Post a Comment