Kekayaan yang sejati ialah pada saat kita bersyukur selalu dan kemiskinan ialah pada saat kita mengeluh selalu

Monday, November 25, 2013

Allah melihat pemberian yang tersembunyi (Matius 6:1-4)

               ini adalah salah satu sebuah bahan renungan yang saya tulis untuk renungan 4M di GBI Permata Gunung Sahari, dan saya juga memasukkannya dalam sebuah blogger saya,                                      



Pada saat kita membaca ayat di atas, bahwa ini membahas mengenai pemberian sedekah. Latar belakang pada pasal dan ayat tersebut adalah sebuah kewajiban keagamaan orang-orang Yahudi mengenai pemberiaan atau sedekah, bukan hanya ini saja kewajiban agama Yahudi masih ada beberapa kewajiban agama orang-orang Yahudi yaitu berdoa dan puasa, tetapi yang akan dibahas ialah mengenai sedekah. Dalam hal ini Yesus memberikan sebuah penekanan yaitu kata “ingatlah” dalam bahasa Yunani “Prosekhete” pada awal kata ayat 1 ini adalah sebuah kata imperative yang berarti bukan hanya mengingat dalam pikiran saja, tetapi ini juga  sebuah perintah untuk melakukannya.  
1.       Memberi bukan untuk memperbaiki nama atau menjadikan namanya baik.


Inilah orang-orang farisi yang dimaksudkan Yesus bahwa mereka adalah orang-orang munafik, yang dijelaskan pada ayat 2 yang melakukannya di rumah-rumah ibadat dan lorong-lorong supaya mereka dipuji. Mereka adalah orang-orang yang dihormati oleh orang-orang Yahudi pada zaman tersebut, apa yang dihormati oleh manusia belum tentu Tuhan berkenan. Tuhan Yesus mengingatkan dalam ayat 2 yaitu “Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu …” apa yang dimaksud disini dengan kata “mencanangkan” dalam Terjemahan bahasa inggris KJV diartikan “sound a trumpet” (sebuah suara terompet) ada maksud tertentu Tuhan Yesus mengunakan isitlah ini, bahwa suara tersebut sebagai sebuah peringatan untuk orang-orang mengetahui apa yang terjadi. jadi dalam hal ini yang dimaksud ialah pada saat kita memberi janganlah kita memberitahukan ke orang-orang mengenai pemberian kita atau istilah lain ialah menggembar-gemborkan, untuk nama kita dihormati atau nama kita menjadi baik. Inilah yang dijelaskan pada ayat 3, bahwa kita tidak perlu juga menghebohkan pemberian kita kepada orang lain dan tidak perlu juga kita ingin mengetahui pemberian orang mengenai persembahannya.
2.         Pemberian yang terbaik adalah hati yang Tulus untuk menyenangkan hati Tuhan.

Inilah yang dimaksudkan Tuhan Yesus ialah memberi bukan karena untuk dipuji orang lain atau dipandang orang lain, tetapi apa yang dilakukan semuanya untuk menyenangkan hati Tuhan bukan kepentingan sendiri. 
Apa yang dimaksud pada ayat 4 “Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi …” yang dimaksud ialah memberi tanpa motivasi apapun, hanyalah untuk Tuhan. berbicara mengenai pemberiaan yang tersembunyi ialah berbicara mengenai Hati yang Tulus terhadap pemberiannya tersebut.

Melakukan : Allah melihat pemberian yang tersembunyi, ialah pemberian yang tulus yang tidak adanya kemunafikan di dalamnya yaitu kepentingan pribadi, tetapi lakukanlah semuanya dengan Hati yang Tulus kepada Allah karena itulah yang dikenan Allah bukan untuk dikenan manusia.

Jbu always

No comments:

Post a Comment