Kekayaan yang sejati ialah pada saat kita bersyukur selalu dan kemiskinan ialah pada saat kita mengeluh selalu

Thursday, March 6, 2014

"Dari Penjara Menuju Istana"

Kej 41:37-45

            Kita mengetahui bahwa Yusuf adalah anak yang paling disayang oleh Yakub, namun Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya, sehingga ia dijual oleh saudara-saudaranya menjadi budak. Budak adalah sebuah tanda kepemilikan bagi yang membeli, setelah itu dia mendapatkan sebuah fitnahan dari istri Potifar sehingga ia masuk ke dalam penjara. Pada saat masuk dalam penjaralah Kuasa Tuhan tetap ada pada Yusuf dalam menafsirkan mimpi, yang dimulai dari mimpi juru minuman dan juru roti dari Istana Firaun. Kemudian baru Yusuf menafsir mimpi Firaun yang membuka peluang memperoleh jabatan tinggi, bahwa hingga ia diangkat Firaun menduduki jabatan tertinggi pemerintahan Mesir sesuai tradisi Mesir, yakni mengenakan cincin meterai, pakaian lenan harus dan kalung emas kepada Yusuf.

            Berbicara mengenai “dari Penjara menuju Istana” berbicara mengenai proses, itu semua karena Roh Allah pada diri Yusuf (ayat 38), bahwa orang mesir adalah menyembah dewa mereka, tetapi Firaun mengakui Allah yang Yusuf sembah ada pada diri Yusuf sehingga membuatnya berakal budi dan bijaksana(ayat 39).

Yang menjadi kunci jawaban ialah taat dan tidak berkompromi dengan dosa.
a.       Yusuf mempunyai kesempatan untuk berbuat dosa dengan istri Potifar, tetapi ia tidak berkompromi dengan dosa.




b.      Yusuf juga mempunyai kesempatan untuk membalas kelakuan istri Potifar dan saudara-saudaranya pada saat Yusuf mempunyai otoritas atau kekuasaan di Mesir.




Dari Penjara ke Istana è Yusuf diproses untuk rendah hati, untuk mengampuni saudara-saudaranya, untuk taat kepada Allah dan dibalik itu Roh Allah yang menuntunnya.

“Yusuf mengenakan cincin meterai, pakaian lenan halus dan kalung emas.” è menggambar kekuasaan pada Yusuf, inilah tokoh seorang yang takut akan Tuhan. Pertolongan Tuhan akan selalu indah pada waktunya(ayat 41-45).

Tuhan akan membawa kita untuk “Next Level” pada saat kita melakukan kehendak Bapa, bahwa yang terpenting bagi orang percaya bukanlah menjadi orang kaya, orang mempunyai jabatan tinggi dikantor/organisasi, dan orang yang dihormati masyarakat, tetapi yang terpenting bagi orang percaya ialah menjadi orang percaya yang melakukan kehendak Bapa.


Melakukan : tetap taat pada saat diproses, dan melakukan kehendak Bapa yaitu orang percaya yang takut akan Tuhan.

Membagikan : Sharingkan sesama saudara seiman dan mempraktekkannya dalam kehidupan kita.

No comments:

Post a Comment