Kekayaan yang sejati ialah pada saat kita bersyukur selalu dan kemiskinan ialah pada saat kita mengeluh selalu

Tuesday, July 22, 2014

Keluarga adalah Desain Tuhan


Kejadian 1:27-28; 2:18-25.

            Pada saat membaca renungan ini, teringatlah pepatah dari Barat yaitu “Perempuan diciptakan oleh Tuhan dengan tulang rusuk, bukan tulang kepala supaya jangan keduanya jadi kepala, bukan tulang kaki supaya perempuan tidak diinjak-injak lelaki.”

Hal ini kita harus pahami bahwa Keluarga adalah rencana dari penciptaan Allah, bahkan pada saat manusia jatuh dalam dosa, dibutuhkannya sebuah keluarga untuk memperoleh janji Allah dari keturunan Abraham, dari keturunan Yehuda yaitu Daud akan datang seorang Messias untuk menebus dosa manusia dan kita mengetahui hal itu tidak disukai oleh Iblis. Begitu juga, jika Keluarga adalah desain Tuhan berarti Tuhan mempunyai tujuan dari sebuah keluarga, dan kita mengetahui bahwa Iblis tidak suka dengan desain Tuhan mengenai keluarga.


            Sebab Tuhan mempunyai tujuan dalam keluarga, yaitu :
1.      Dimulai dari keluargalah Kasih itu diterapkan, mengasihi Allah, mengasihi suami, istri, dan anak. ( I Korintus 7:3; Titus 2: 4; Matius 22: 37-40).
2.      Dimulai dari Keluargalah pengajaran dan gaya kehidupan untuk takut akan Tuhan (Ulangan 4:10).
3.      Dimulai dari Keluargalah untuk sebagai Duta Kristus yang memberikan telandan dan menjadi saksi-saksi Kristus (Titus 2:1-10).
4.      Dimulai  dari Keluargalah mempunyai generasi anak muda yang mengasihi Allah, sehingga Yohanes  memberikan tekanan untuk generasi muda untuk takut akan Dia ( 1 Yohanes 2:13-17).
Dari keluargalah adanya sebuah visi keselamatan untuk seluruh bangsa, sehingga namanya Keluarga yang takut akan Tuhan, Keluarga yang menjadi saksi Kristus, itulah yang Iblis tidak sukai dan akan berusaha merusaknya hubungan keluarga, sehingga inilah menjadi peringatan bagi setiap keluarga, untuk tetap pada tujuan Allah medesain Keluarga.



Melakukan : Keluarga yang takut akan Tuhan dan menjadi duta Kristus, sebab itu tujuan Allah mendesain Keluarga.
Membagikan : Sharingkan kepada teman seiman.


Sunday, July 20, 2014

Tekun melayani Tuhan



2        Timotius 2:8-13

            Syalom… Pada saat kita membaca dan merenungkannya kembali berulang-ulang pasti kita akan mendapatkan renungan-renungan yang menguatkan hidup kita. Inilah sebuah perintah Rasul Paulus kepada Timotius (ay 8) untuk mengingat kebangkitan Kristus, karena ini adalah sebuah jantung Injil yang harus disampaikan kepada orang-orang yang belum percaya, dan dalam hal inipun Paulus sudah tekankan dalam 2 Tim 1:10-12 adanya sebuah pemeliharaan Allah pada saat meyalani dalam pemberitaan injil-Nya,  dan tidak usahlah malu dalam memberitakan injil.

Pada saat kita melihat dalam ayt 9 ini sebuah pengalaman Paulus, yaitu mengalami penderitaan, bahkan dibelenggu seperti seorang yang penjahat. Kalimat  belenggu seperti seorang yang penjahat  รจ ini sebuah ungkapan  yang telah dialami Paulus yaitu masuk dalam penjara, sebab hanya “dipenjaralah seseorang dibelenggu seperti seorang yang jahat, kecuali tahanan rumah pada saat itu” inipun yang Paulus ungkapkan pada 2 Timotius 4:16-17, tetapi Firman Allah tidak akan terbelenggu tetapi akan tetap tersebarlah Firman Allah.

Apa yang Paulus lakukan ialah keinginan hati-Nya Allah, yah jelas Paulus mengerti isi hati-Nya Allah Yoh 3:16;10:28, kerinduan Allahlah yang Paulus lakukan “supaya mereka juga mendapatkan sebuah keselamatan dengan kemuliaan yang kekal”Sedangkan dalam ayat 11-13, sebuah perkataan tekanan “Benarlah perkataan ini”inilah tekanan Paulus bahwa perkataan ini dijamin benar seperti dalam (1 Tim 1:15; 3:1; 4:9; Tit 3:8) dan Kebenaran yang Paulus tekankan yaitu sebuah jaminan dalam pemberitaan Injil dan kepercayaan pada Injil.

Dalam hal ini kita mendapat aplikasi renungan dari setiap kebenaran renungan pada hari ini :

1.      Melayani bukan untuk diri sendiri, tetapi karena kematian dan kebangkitan Kristus yang telah menebus dosa kita. (ay 8) sehingga kita harus mengingat dan menjadi dasar kita melayani.

2.      Melayani sebagai ungkapan isi hati Tuhan, sehingga apa yang Tuhan rindukan itulah yang kita rindukan dan yang akan membuat kita bertahan dalam segala kondisi pelayanan (ay 10).

3.      Melayani dengan sungguh-sungguh tidak akan sia-sia, sebab Dia menjanjikan kita bersama-sama dalam Kerajaan-Nya (ay 11-14).
Tulisan Paulus kepada anak Rohani yaitu Timotius, untuk Timotius mengikuti teladan Paulus yaitu “TEKUN MELAYANI TUHAN” 

Melakukan : Melayani dengan Tekun dan sungguh-sungguh dihadapan Tuhan bukan dihadapan manusia.
Membagikan : Sharingkan terhadap teman seiman dan rekan pelayanan



Wednesday, July 16, 2014

Pertobatan dan Taat kepada Bapa


Matius 21:28-32



Syalom… penulis yakin bahwa banyak yang kita dapati dalam teks bacaan renungan ini, pada saat kita membacanya ulang-ulang dan merenungkan pesan apa yang terdapat dalam ayat renungan ini, pasti ada poin yang akan kita dapati untuk menjadi aplikasi dalam kehidupan kita.


Pada saat kita memperhatikan bahwa ada dua tokoh di dalam perumpamaan, yaitu mengenai sikap anak yang sulung (para pemuka agama Yahudi) dan anak bungsu (orang-orang yang tersisih), Yesus membandingkan hal ini di karenakan mereka para pemuka agama Yahudi menolak kebenaran Allah yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis (ayat32), tetapi sebaliknya orang-orang yang tersisih yaitu orang-orang berdosa mereka dengan percaya kepada pemberitaan kebenaran tersebut.


Menjadi sebuah pertanyaan apa yang membuat para pemuka agama Yahudi tidak mempercayainya?




1. mereka mempunyai sebuah struktur kepemimpinan yaitu makhama agama yag dipegang oleh para ahli Taurat dan imam-imam, sebab sangatlah berbahaya dalam kepemimpinan mereka jika mereka mengakui kebenaran tersebut sehingga mereka menolaknya walaupun mereka secara langsung melihat pertobatan yang terjadi.
2.      Mereka memposisikan dirinya lebih tinggi dari pada orang-orang yang berdosa, sehingga merekalah yang orang-orang berdosa yang harus bertobat
Para pemuka agama ini mempunyai kedudukan Rohani namun mereka sendiri menolak kebenaran, sehingga membuat mereka tidak rendah hati untuk mengakui kebenaran tersebut. Sehingga digambarkan anak yang bungsulah yang taat kepada Bapa pada saat ia menolak (pemberontakan) tetapi anak bungsu menyesal dan melakukan kehendak Bapa (Pertobatan) (ayat 30). Bahwa Anak Bungsu tersebut menerima pertobatan dan melakukan kehendak Allah.
Sehingga sesuatu yang bisa kita renungkan dalam perumpamaan ini, ialah seorang yang bisa dikatakan Kristen sejati, bukan mereka yang dipandang dalam suatu organisasi Rohani atau struktur jabatann yang tertinggi dalam pelayanan bisa disebut sebagai Kristen Sejati, tetapi mereka yang melakukan kehendak Bapa, yaitu Ketaatan dalam kebenaran  itulah tujuan utama orang Kristen Sejati, sebab ada yang mengetahui kebenaran tetapi belum tentu mempunyai kerendahan hati untuk menaati Firman Tuhan.


Melakukan : Pioritas utama yaitu taat kepada Bapa disurga (Pelaku firman Tuhan).
Membagikan : Sharingkan terhadap Komunitas dimana lingkungan rumah,kerja maupun dimana kita berada.