Kekayaan yang sejati ialah pada saat kita bersyukur selalu dan kemiskinan ialah pada saat kita mengeluh selalu

Friday, September 5, 2014

Yusuf dan Maria orang Tua yang baik

Lukas 2:41-52.




Pada ayat renungan ini, sebuah kegiatan orang-orang Yahudi yang memiliki kebiasaan untuk merayakan Paskah di Yerusalem (hari raya pembebasan).  Pada ayat 42, menjelaskan umur Tuhan Yesus pada saat itu umur 12 tahun pada saat pergi ke Yerusalem, kenapa dalam hal ini adanya sebuah penegasan umur Tuhan Yesus 12 tahun? Ada apa dengan umur Tuhan Yesus 12 tahun ?
                Dalam hal ini terlihatlah mengenai orang tua yang baik akan mempersiapkan anaknya masuk dalam pembelajaran baru. Pada umur 12 tahun remaja pria akan dididik langsung oleh ayahnya, agar setahun kemudian ia mampu tampil sebagai orang dewasa, sebab pada usia 13 tahun akan diterima sebagai Yudaisme yaitu “anak Taurat (hukum)”, sejalan dengan usia tersebut Yusuf dan Maria mempersiapkan anaknya untuk memulai melatih tugas-tugas keagamaan sebelum pada waktunya melakukan kewajiban tugas tersebut.
                Setelah hari-hari perayaan telah selesai, Tuhan Yesus masi di Yerusalem tanpa diketahui Yusuf dan Maria (Lukas 2:43-46), dan setelah tiga hari Yusuf dan Maria menemukan Tuhan Yesus di Bait Allah. Dalam kejadian hal itu bahwa Yusuf dan Maria sangat memperhatikan Tuhan Yesus, namun jawaban Tuhan Yesus (ayat 49) tidak bisa dinilai sebagai pemberontakan kepada orang tua sebab Tuhan Yesus memberikan sebuah alasan namun Yusuf dan Maria tidak mengerti  dan Tuhan Yesus memberikan teladan untuk mempunyai hubungan dengan Bapa (ayat 49).
Pada ayat 51 “… dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka…”. kata “tetap” mempunyai makna “senantiasa taat, tetap patuh” kepulangan ke Nazaret menunjukkan sebuah ketaatan kepada Yusuf dan Maria. Sedangkan kalimat ini “Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya”, ini tidak dibisa diartikan bahwa Maria seorang pendendam, kata “semua perkara” tidak bisa diartikan sesuatu yang negatif yang dilakukan Tuhan Yesus, namun pada ayat 47 yang membuat semua orang “sangat heran akan kecerdasan-Nya” ini yang membuat Maria menyimpan perkara tersebut dan teringat kembali bahwa anak yang dikandungnya ialah dari benih Roh Kudus. Pada ayat 52, Yusuf dan Maria bertanggung jawab atas pertumbuhan Tuhan Yesus, sebab mempunyai tekanan dalam kata “Makin”, “ Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia”.  
Jadi, dalam renungan ini yang kita dapat ialah “Keluarga yang berdampak dimulai dari orang tua yang bertanggung jawab dan mendidik anaknya baik itu knowledge dan spiritual”.
1.       Yusuf dan Maria mempunyai tanggung jawab pertumbuhan anaknya (ayat 52),
2.       Yusuf dan Maria mendidik anaknya untuk menjadi bijaksana dan menjadi anak yang berkenan bagi Allah (mempersiapkan anaknya dalam mendidik kerohaniannya) ayat 42,52.

Melakukan : Bertanggung jawab mendidik anak dalam pengetahuan dan kerohanian.
Membagikan : Sharing kepada saudara seiman dan orang-orang.



No comments:

Post a Comment