Kekayaan yang sejati ialah pada saat kita bersyukur selalu dan kemiskinan ialah pada saat kita mengeluh selalu

Thursday, October 16, 2014

Mengapa Tak Berbuah


Matius 13:18-22



Dalam renungan ini, kita akan berbicara mengenai perumpamaan mengenai penabur benih dengan tanah yang berbeda-beda. Mengenai “benih” tersebut ialah mengenai firman tentang Kerajaan Sorga, sedangkan mengenai “tanah”. tidak berbicara mengenai karakter seseorang, namun lebih tepatnya ialah cara menerima Firman tentang Kerajaan Sorga. Pada saat firman tentang Kerajaan Sorga di taburkan maka keputusan dari setiap individu yang menentukan di tanah mana ia harus berada. Yang dipaparkan oleh Tuhan Yesus ada 4 tanah, yaitu :

a. Tanah di pinggir jalan  Ayat 19 ( karena tidak mengertinya mengenai kabar tentang Kerajaan Sorga ) yang dimaksud dengan kata “tidak mengerti” ialah menganggap sesuatu berita yang tidak penting, sebab kata tidak mengerti mempunyai kata dasar yang sama dengan Tidak berakal budi (Roma 3:11) yang tidak menganggap penting sebuah kebenaran dan tidak mencari Allah. Maka mereka yang tidak mengerti karena menganggap rendah sebuah kabar kerajaan Sorga menjadi kesempatan bagi  si jahat = Setan (The Evil = The Devil) untuk merampasnya.
b. Tanah yang berbatu-batu  Ayat 20-21 ( Mereka menerima dengan sukacita namun penindasan atau penganiayaan karena firman membuatnya murtad ), Seseorang bisa menerima dengan sukacita pada keadaan nyaman atau tidak terancam, namun ujian iman dan kesetiaan akan terlihat pada keadaan yang tidak nyaman atau di luar zona nyaman. Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang yang mengikuti-Nya akan mengalami celaan, dianiaya, fitnahan, karena nama-Nya, ( Matius 5:11,12 dan 10:22) namun Tuhan Yesuspun berkata “Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga,…” Matius 5:12 dan “…tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat” Matius 10:22.
c. Di tengah semak berduri  Ayat 22 ( Kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan yang membuat firman tidak berbuah ). Kekuatiran dunia mengarah kepada kehidupan sehari-hari manusia yang telah Tuhan Yesus beritakan di Bukit (Matius 6:25-34), peringatan ini sangatlah serius sebab kekuatiran membuatnya untuk tidak percaya kepada Kristus dan mencari hal-hal seperti bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah (Mat 6:32). Begitu juga mengenai kekayaan atau “the delight in riches” (kenikmatan kekayaan) yang membuatnya buta terhadap Firman yang telah ditabur.(Lukas 18:25).
d. Di Tanah yang baik  ayat 23 ( Mendengar Firman dan mengerti). kata “mengerti” dari kata συνιείς (Sunieis) memiliki arti memperhatikan dengan sungguh-sungguh sehingga tertanam dalam hati dan melakukannya, maka hidupnya bertumbuh dan berbuah. Hal ini juga yang disampaikan oleh Paulus kepada jemaat Roma, “agar kita berbuah bagi Allah” yaitu hidup menjadi milik-Nya (Roma 7:4).



Melakukan : Berbuah bagi Allah, yaitu hidup menjadi milik-Nya.
Membagikan : Sharingkan kepada teman-teman komunitas kita dan teman seiman.

No comments:

Post a Comment