ini adalah salah satu sebuah bahan renungan yang saya tulis untuk renungan 4M di GBI Permata Gunung Sahari, dan saya juga memasukkannya dalam sebuah blogger saya,
Pada saat kita
membaca ayat di atas, bahwa ini membahas mengenai pemberian sedekah. Latar
belakang pada pasal dan ayat tersebut adalah sebuah kewajiban keagamaan
orang-orang Yahudi mengenai pemberiaan atau sedekah, bukan hanya ini saja
kewajiban agama Yahudi masih ada beberapa kewajiban agama orang-orang Yahudi
yaitu berdoa dan puasa, tetapi yang akan dibahas ialah mengenai sedekah. Dalam
hal ini Yesus memberikan sebuah penekanan yaitu kata “ingatlah” dalam bahasa
Yunani “Prosekhete” pada awal kata
ayat 1 ini adalah sebuah kata imperative yang
berarti bukan hanya mengingat dalam pikiran saja, tetapi ini juga sebuah perintah untuk melakukannya.
Inilah
orang-orang farisi yang dimaksudkan Yesus bahwa mereka adalah orang-orang
munafik, yang dijelaskan pada ayat 2 yang melakukannya di rumah-rumah ibadat
dan lorong-lorong supaya mereka dipuji. Mereka adalah orang-orang yang dihormati
oleh orang-orang Yahudi pada zaman tersebut, apa yang dihormati oleh manusia
belum tentu Tuhan berkenan. Tuhan Yesus mengingatkan dalam ayat 2 yaitu “Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau
mencanangkan hal itu …” apa yang dimaksud disini dengan kata “mencanangkan” dalam Terjemahan bahasa
inggris KJV diartikan “sound a trumpet”
(sebuah suara terompet) ada maksud tertentu Tuhan Yesus mengunakan isitlah
ini, bahwa suara tersebut sebagai sebuah peringatan untuk orang-orang
mengetahui apa yang terjadi. jadi dalam
hal ini yang dimaksud ialah pada saat kita memberi janganlah kita
memberitahukan ke orang-orang mengenai pemberian kita atau istilah lain ialah
menggembar-gemborkan, untuk nama kita dihormati atau nama kita menjadi baik.
Inilah yang dijelaskan pada ayat 3, bahwa kita tidak perlu juga menghebohkan
pemberian kita kepada orang lain dan tidak perlu juga kita ingin mengetahui
pemberian orang mengenai persembahannya.
2.
Pemberian yang
terbaik adalah hati yang Tulus untuk menyenangkan hati Tuhan.
Inilah yang
dimaksudkan Tuhan Yesus ialah memberi bukan karena untuk dipuji orang lain atau
dipandang orang lain, tetapi apa yang dilakukan semuanya untuk menyenangkan
hati Tuhan bukan kepentingan sendiri.
Apa yang dimaksud pada ayat 4 “Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi …” yang dimaksud ialah memberi tanpa motivasi apapun, hanyalah untuk Tuhan. berbicara mengenai pemberiaan yang tersembunyi ialah berbicara mengenai Hati yang Tulus terhadap pemberiannya tersebut.
Apa yang dimaksud pada ayat 4 “Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi …” yang dimaksud ialah memberi tanpa motivasi apapun, hanyalah untuk Tuhan. berbicara mengenai pemberiaan yang tersembunyi ialah berbicara mengenai Hati yang Tulus terhadap pemberiannya tersebut.
Melakukan : Allah melihat
pemberian yang tersembunyi, ialah pemberian yang tulus yang tidak adanya
kemunafikan di dalamnya yaitu kepentingan pribadi, tetapi lakukanlah semuanya
dengan Hati yang Tulus kepada Allah karena itulah yang dikenan Allah bukan
untuk dikenan manusia.
Jbu always
Jbu always