Mr. Z melihat dirinya rendah jika tidak memiliki barang
yang bermerek (branded), Mr.Z melihat
dirinya rendah saat tidak memiliki kedudukan yang tinggi, Mr.Z melihat dirinya
rendah jika tidak muter-muter seluruh dunia, Mr.Z melihat dirinya rendah saat
tidak meliki mobil dan rumah mewah. Sehingga Mr.Z habis-habisan untuk menaikan
derajat dirinya karena harga dirinya ditentu dengan barang-barang tersebut. Hal
yang membuat sedih saat mereka memiliki status anak Allah dan menganggap nilai
dirinya akan naik jika memiliki barang-barang tersebut. Alkitab tidak pernah
melarang kita memiliki barang-barang untuk kebutuhan kehidupan ini, karena Ia
akan memelihara setiap kebutuhan kita. Tetapi jika kita memiliki barang
tersebut karena harga diri, rangking nilai diri kita naik di dunia tanpa sadar
kita merendahkan status anak Allah yang kita gunakan.
Tuhan
Yesus berkata “Apa gunanya seorang
memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat
diberikannya sebagai ganti nyawanya? (Matius
16:2) Kata “nyawa” menunjuk
kepada “hidup atau jiwa” (ψυχὴν). Hal ini memberikan kiasan bahwa mereka
menukar jiwa (pikiran, perasaan dan kehendak) dengan kenikmatan dunia, mereka
tidak akan memiliki pertumbuhan rohani (ψυχὴν/ dalam jiwa terdapat roh) (Liddell-Scott,
Greek Leicon).
Hal ini menjadi sangatlah serius, saat nilai diri kita
naik atau tinggi karena perkara-kara dunia
maka di ayat selanjutnya “Sebab Anak
Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya;
pada waktu itu Ia akan membalas setiap
orang menurut perbuatannya”. Termasuk mereka yang menyerahkan jiwa
(pikiran, perasaan, kehendak) kepada hal-hal dunia tidak akan mendapatkan upah,
sebaliknya mereka yang menyerakan jiwa (pikiran, perasaan, kehendak) untuk
menyenangkan hati Allah mendapatkan kehidupan kekal.
Tuhan
Yesus berkata: “Setiap orang yang mau
mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku”.
Mari kita sama-sama untuk menyangkal diri bahwa tidak ada kesenangan yang
lain selain menyenangkan hati Allah.
Tuhan Yesus berkati.
No comments:
Post a Comment