Kenapa ingin menulis judul ini, ada suatu yang menurut pandangan saya. "Kasih sudah mulai Pudar".
jadi saya bisa berstatment bahwa tidak bisa mengampuni, karena hatinya terluka. Pada saat terluka tidak adanya pemberesan, Mulailah Kasih itu Pudar, dan menjadi akar Pahit dalam dirinya.
Dalam Judul ini saya hanya meringkas dari beberapa buku yang saya baca, atau merisetnya menjadi sebuah Rangkuman, sumber sudah ada pada daftar pustaka pada akhir ringkasan ini.
Dalam judul yang diberikan yaitu tentang pengampunan, jadi apa sih pengampunan itu? Ada beberapa orang yang memberikan statement tentang pengampunan, ada beberapa yang suka dan saya mengambilnya sebagai beberapa pengertian tentang “Pengampunan.”
- menurut (Fred Luskin)
“Pengampunan berarti bahwa walaupun anda terluka, anda memilih untuk tidak terlalu merasa terluka&berduka.”
- menurut (Oscar Wilde)
“Ampunilah musuh-musuh anda senantiasa, karena tidak ada hal yang begitu mengangu mereka.”
- menurut (Anonim)
“Pengampunan adalah melepaskan hak saya untuk menyakiti anda karena anda telah menyakiti saya.”
Jadi bisa disimpulkan, Pengampunan pada saat kita terluka kita bisa memaafkan mereka, dengan senantiasa karena melepaskan hak kita untuk tidak menyakiti seseorang atau bisa disebut juga dengan tidak balas dendam.
Didalam buku “For Give to Live” ada tentang 10 Prinsip pengampunan.
(Pengampunan dimulai ketika Kita)
1. Menerima bahwa hidup ini tidak adil, dan bahwa orang lain mungkin memiliki peraturan yang berbeda dari kita.
2. Berhenti menyalahkan orang lain atas keadaan kita.
3. Memahami bahwa anda tidak dapat mengubah orang telah menyakiti kita; kita hanya dapat mengubah diri sendiri
4. Mengakui amarah & luka batin yang disebabkan oleh peristiwa yang tidak menyenangkan bahkan menyakitkan.
5. Merangkai kembali kisah anda yang menyakitkan “Kisah tentang kepedihan hati, dengan menempatkan peristiwa-peristiwa yang menyakitkan didalam konteks yang lebih luas dalam sudut pandang saat ini.
6. Menyadari bahwa hanya anda sendirilah yang dapat mengambil keputusan untuk mengampuni
7. Mengubah pandangan anda mengenai musuh anda dengan rendah hati memilih untuk berempati terhadap keadaanya.
8. dengan sadar bergerak dari ketidak bahagian menuju kebahagian.
9. Memahami bahwa pengampun memerlukan waktu, dan tidak dapat dilakukan dengan tergesa-gesa.
10. Bertanggung jawab atas hidup & masa depan anda sendiri.
Komentar : “saya setuju dengan kalimat no.6 bahwa mengampuni adalah keputusan kita bukan dari orang lain/disuruh tetapi keputusan kita dari ketulusan kita untuk mengampuni.”
Ada beberapa langkah untuk mengampuni orang lain pada peristiwa-peristiwa masa lalu yang membuat hati kita sakit atas yang diperbuatnya karena kita mengingatnya, ada enam langkah :
- Fokuslah pada hal yang benar tentang peristiwa itu dari sudut pandang kita, dan persektif orang yang bersalah itu.
Cobalah untuk menjadi posisi orang itu, dan kita lihat dari sudut pandang yang baik, karena jarang ada satu pihak sepenuhnya bersalah, dan yang lain benar-benar tidak bersalah, jadi lihat dari sudut pandang kita yang positif.
- Bangunlah empati terhadap orang menyakiti kita.
Dalam Berampati berarti kita mencoba untuk memahami seseorang yang mungkin mengerakan perilaku untuk menyakitkan hati orang lain atau mungkin kita, dengan berempati jadi kita melihat bahwa orang itu hanya orang biasa seperti kita, bisa mengecewakan, dan menyenangkan.
- Kenalilah kesalahan yang pernah kita perbuat yang perlu diampuni.
Dengan mengenal kesalahan-kesalahan kita, yang kita juga pernah perbuat, jadi kita juga butuh pengampunan dari seseorang, dan kita telah diampuni, justru kita harus berlapang dada untuk orang yang telah menyakiti kita karena dengan keinginan ini kita menunjukan tingkat kerendahan hati kita kalo kita juga butuh pengampunan dari orang lain.
- Perbaikilah kisah kita sehingga secara lebih akurat mencerminkan sudut pandang orang yang bersalah itu dan juga orang yang terlukai.
Jika kita dalam sudut pandang dua posisi, yang mencerminkan orang yang bersalah dan juga orang terluka, mereka mempunyai alasan mereka masing-masing yang membuatnya seperti itu, jadi kita membutuhkan pengampunan maupun yang bersalah, dan juga yang terlukai.
- Pandanglah tujuan hidup kita, dan ambillah langkah-langkah untuk mencapainya.
Kita semua ingin mencapai sesuatu tujuan, dan kita harus mempunyai langkah tersebut, tetapi langkah tersebut dihalangin dengan kepahitan, kemarahan, kedendaman yang membuat kita memikirkan hal yang tidak berguna, secara sederhana lakukan yang berguna dan berhentilah melakukan/memikirkan hal yang tidak berguna, karena dengan mengampuni kita melepaskan semua hal-hal yang tidak berguna, dan hal-hal yang ada dalam pikiran kita yang tidak berguna.
- Sadarilah bahwa pengampunan membutuhkan waktu; pengampunan hampir tidak bisa dicapai dengan satu usaha saja.
Dalam hal mengampuni kita butuh latihan, dan latihan ini membutuhkan waktu untuk mengampuni/memaafkan kesalah orang lain yang membuat kita sakit hati, jarang seseorang mengampuni hanya dalam waktu sekejap yang tidak diikuti oleh munculnya kembali pikiran serta perasaan yang lama, dan negative itu dikemudian hari. Dan mungkin memerlukan waktu dalam peristiwa tertentu, dan kita butuh belajar untuk mengampuni mungkin pada saat ini kita perlu belajar mengampuni dan selamanya kita harus mengampuni.
- Mengampuni, dan mendapatkan Pengharapan demi masa Depan.
(Ada Statement yang berkata “Tidak ada masa depan tanpa Pengampunan”)
Hubungan antara pengampunan, dan pengharapan, terkait dan tidak bisa dipisahkan karena pengampunan itu akan melahirkan pengharapan yang baru, dan mengetahui bahwa pengampunan menuju hal yang lebih baik menuju masa depan yang kita kehendaki dari pada hidup yang terbelengu dengan sakit hati, dendam, dll pada masa lalu kita yang tidak kita kehendaki menjadi racun bagi hidup kita.
Pengampunan juga menuntun kita untuk memahami pikiran, dan membangun kembali impian kita. Pengampunan juga memiliki kekuatan untuk melepaskan kita dari semua luka yang terjadi pada masa lalu agar kita mempunyai semangat baru untuk meraih masa depan kita. Pengampunan kemungkinan terjadi awal hidup yang menyegarkan. Pengampunanlah yang mengubahnya semua ini untuk mendorong kita menjadi optimisme yang menguatkan tentang masa depan.
Pada saat kita mengampuni dan pengharapan muncul jadi kedua ini saling berkaitan langkah demi langkah, dan itulah pada saat Mengampuni dan Pengharapan baru muncul, pada saat pengharapan Muncul kita bisa menatap masa depan yang lebih baik.
Beberapa peringatan penting
Berbuat salah adalah bagian dari diri manusia.
Hargailah kesalahan anda sebagaimana adanya:
Pelajaran hidup berharga yang hanya dapat dipelajari dengan susah.
Kecuali jika itu kesalahan fatal, yang paling tidak, dapat dipelajari orang lain.
- Al Franken
Ada beberapa yang peringatan penting :
1. Ketika pengampunan diberikan terlalu dini mungkin itu justru bukan pengampunan. Mungkin itu hanya tidakan untuk menghindar.
Pengampunan dalam hal ini malahan mempermudah orang untuk menyembunyikan rasa sakit hati yang sesungguhnya, pengampunan dini justru tetap membiarkan kita terbelenggu dalam sakit hati kita, karena pengampunan dini terjadi tentang peristiwa yang dengan cepat ”dimaafkan” dan diabaikan, padahal didalam hatinya masi ngomongin orang yang berbuat salah kepadanya dari belakang, dan menjadi tidak sehat dengan cara tersebut kita menyimpan sakit hati kita dari kebohongan dengan tidak apa-apa, saya sudah maafkan, padahal masi ada bekas yang tersembunyi bahaya itu.
2. Pengampunan bukanlah pengampunan jika dimanfaatkan sebagai alat untuk meninggikan diri.
Dalam hal ini ada orang yang mencari kesalahan orang lain agar ia dapat berkata, ”Aku memaafkanmu,” dengan cara inilah mereka akan meninggikan dirinya dari orang lain, karena ini kayak cara licik begitu dengan memutarbalikan fakta, jadi berhati-hatilah, karena pengampunan dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk meninggikan diri. Bentuk kata maaf ini kaya seperti memperebutkan kedudukan, atau mereka yang menjabat kedudukan yang tinggi, bukan merupakan sesuatu ketulusan.
3. Ada orang yang memakai pengampunan sebagai senjata untuk membalas dendam.
Pengampunan juga bisa menjadi senjata karena dengan menyatakan kesalahan orang lain, atau merupakan cara untuk merespons kesalahan yang telah dilakukan, dan bukan alat untuk membuat orang lain tampak bersalah.
4. Menghindari pengampunan yang membuat anda mengingkari perasaan anda.
Pada saat kita memberi pengampunan kepada orang, setelah itu tidak menjadi akrab, atau malahan menghindar, dan tidak ada komunikasi, pengampunan seperti itu salah karena menginkari perasaan kita.
5. Beberapa jenis pengampunan melunakkan konflik yang terjadi saat itu justru mengorbankan harga diri atau kebaikan diri seorang, dan dapat membuatnya kembali menjadi korban.
Dalam hal ini juga kita mengampuni tetapi dengan harga diri kita direndahkan, jadi hal ini malahan melemahkan jati diri kita, dan merasa tidak berharga lagi.
Setelah mengampuni seharusnya timbul damai sejahtera, bukan tekanan jadi hati-hati.
6. Waspadailah tekanan mengampuni dari pihak luar.
Hal seperti ini juga sangat sering dilakukan orang-orang, karena mungkin disuruh pacarnya/sahabatnya maafin si A, atau maafin si B, karena si A, atau si B baik orangnya kepada pacarnya, jadi kehendak pacarnya, bukan kehendak dirinya sendiri, padahal masi jengkel. ini juga salah karena mengampuni didesak oleh orang lain.
7. Jangan mengampuni demi kepentingan orang lain.
Hal ini juga sangat sering, mungkin dalam hal bisnis dia mengampuni demi usaha tuannya, demi usaha pabrik yang dia kerja dengan seseorang, atau demi kebaikan orang lain dia mengampuni, ini juga tidak baik.
8. Jangan mengampuni jika nantinya kita akan semakin merasa bersalah.
Pada saat kita memberi maaf, tapi malahan kita merasa sangat bersalah dalam hal ini kita menjadi menyalahkan diri kita sendiri terus menerus ini juga tidak membawa pikiran damai malah bersalah.
(Pengampunan tidak membuat orang lain benar, tetapi membebaskan kita dari penderitaan)
Kesan: dalam dalam membaca buku-buku, menjadi mengerti tentang pengampunan, pengampunan yang harus benar dari ketulusan kita, bukan karena paksaan, bukan karena pihak lain, tetapi pengampunan itu keputusan kita, jika mengambil keputusan mengampuni yah kita menjadi orang pemaaf dan juga jiwa, dan pikiran kita menjadi damai sejahtera karena tidak ada rasa emosi, atau dendam, dan membuat hidup kita menjadi dewasa.
(Kolose 3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.)
Daftar Pustaka :
- For Give To Live (Bagaimana Pengampunan Membuat Hidup Lebih Sehat).
Penerbit : Gloria Graffa Pengarang : DR.Dick Tibbits, and Steve Halliday
- Menang Atas Luka Batin.
Penerbit : Bethlehem Pengarang : Stormie Omartian.
No comments:
Post a Comment