Pendahuluan.
Penulisan ini tentu menjadi renungan dalam setiap
kehidupan kita, berdasarkan Firman Tuhan
Matius 7:15 “waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepamu dengan menyamar
seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Matius
7:22. Pada hari terakhir banyak orang
akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan
mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga?
Tentu
sebagai Pemimpin Gereja harus bertanggung jawab untuk setiap pengajaran yang
diberikan kepada jemaat, karena ini berhubungan dengan surga dan neraka. Sedangkan
untuk setiap pelayan dan jemaat harus mengerti Firman Tuhan dengan cara yang benar
sehingga tidak terseret kepada penyesatan yang terselubung yaitu dalam mimbar
seakan itu benar tetapi mengarah kepada
kesalahan yang fatal.
Penulis dengan
jujur tidak menganggap diri paling benar dalam pengajaran yang Alkitabiah,
tetapi bukankah hal yang indah jika kita bisa belajar Firman Tuhan sebagai
pondasi dalam mengwaspadai pengajaran sesat.
Kesalahan yang sangat fatal pada saat menganggap
pengajaran tidak perlu didebatkan karena sama-sama percaya Tuhan Yesus Kristus.
Sebab orang-orang ini akan terbawah oleh arus yang disangkahnya benar namun
sebenarnya itu adalah ajaran yang membawa maut, karena (Matius 7:22) sebab
pengajaran palsu dan penyesatan mereka juga menggunakan nama Mesias, “Tuhan
Yesus Kristus”. Maka hal yang bijaksana,
apa salahnya kita sebagai orang-orang percaya mewaspadai setiap pengajaran yang
ada.
Isi
Perkataan
Firman Tuhan (Matius 7:15)
“waspadalah terhadap
nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi
sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.”
Kata “Waspada” Προσέχετε (Prosekhete) yang mempunyai
fungsi Kata kerja imperative(Perintah)
present(terjadi pada masa itu dan terus menerus) active (melakukan kegiatan)
orang kedua jamak dari kata dasar προσέχω (Prosekho).
dalam Lexicon of NT “προσέχω (Prosekho)” Kewaspadaan ini, menjadi
keadaan yang siap terus menerus untuk mempelajari masa yang akan datang/masa
depan (pengajaran sesat), untuk merespon dengan benar.
Maka jika firman Tuhan memerintahkan kita untuk “waspadalah” karena masa kini
dan masa yang akan datang akan banyak penyesat-penyesat, nabi-nabi palsu,
pengajaran-pengajaran palsu yang tidak alkitabiah
Seorang
pemimpin gereja, pengkhotbah harus benar-benar sesuai dengan pengajaran yang Alkitabiah
dalam bimbingan Roh Kudus, karena kebenaran yang terselewengkan tanpa sadar
membawa kepada jalan yang sesat. Tentu jemaat harus diajarkan untuk pintar
bukan dibodoh-bodohi dengan pengajaran yang tidak bertanggung jawab.
Banyak
jemaat yang Percaya Diri terhadap pengajaran yang telah diterimanya, bahkan
pengkhotbah yang percaya diri khotbahnya benar tanpa belajar dengan penafsiran
yang benar. Sehingga memberikan kesesatan yang terselubung, yaitu pengajaran
yang kelihatan benar namun itu hanya nafsu kedagingan.
Perkataan
Firman Tuhan (2 Timotius 4:3)
“Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.”
“Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.”
Mereka lebih
suka hal-hal yang jasmani (Diberkati secara materil, ekonomi dipulihkan, dll),
banyak pengajaran lebih menekankan hal tersebut. Bukankah saat kita percaya
Tuhan Yesus Kristus, keselamatan adalah berkat yang luar biasa dalam kehidupan
kita ? apakah mereka kurang bahan pengajaran ? Tentu tidak, sangat banyak isi
hati Allah untuk diberitakan.
2 Petrus 2:3
“Dan
karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu
dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka
itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
Sekarangpun sangatlah banyak cerita isapan jempol, namun
karena jemaat tidak mengerti sehingga telah dibodoh-bodohi seakan itu adalah
Firman Tuhan dan mereka percaya diri seakan-akan dalam jalan yang benar. Harus
diketahui bahwa pengajaran-pengajaran yang sesat memakai atas nama Tuhan, untuk
menentukan kedatang Tuhan dengan tanggal semaunya, walaupun sudah sesat tetapi
pengikutnya masih banyak. Masih banyak gelombang yang isapan jempol, yang
terlihatnya seperti Firman Tuhan. seperti 2 Korintus 8:9.
2 Korintus 8:9
Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus
Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya,
supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
Banyak isapan jempol, dengan mengklaim kita kaya-kita
kaya, bahkan pengkhotbah dengan percaya diri berkata “kita berhak mengklaim
Tuhan untuk menjadikan kita kaya”, sebab Tuhan udah menjadi miskin supaya kita
kaya, jemaat yang tidak mengerti akan dibodoh-bodohi dengan harus klaim kepada
Tuhan kita kaya. Padahal ayat itu tidak berbunyi sesuai dengan nafsu
pengkhotbah, karena ketidak mengertian mereka dalam penafsiran dan tidak mau dituntun
oleh Roh Kudus dalam menafsirkan Alkitab yang benar.
Teks ini menjelaskan, Paulus sedang berbicara kekayaan rohani di jemaat Makedonia,
walaupun mereka miskin tapi mereka “kaya dalam kemurahan” (2 Korintus 8: 1 dan
2). Keadaan jemaat di Makedonia itu miskin, tetapi mereka meliki hati yang bersih
(Sukacita dan kemurahan) karena pengenalan akan Kristus. Paulus tidak mengajarkan
untuk menuntut Tuhan sehingga Makedonia kaya raya dalam materi, tapi
pengkhotbah-pengkhotbah masa kinilah yang mengajarkan untuk menuntut Tuhan,
mengklaim janji Tuhan untuk kaya, seakan itu adalah Firman Tuhan tetapi sebenarnya
adalah kesesatan yang sangat bahaya. Jemaat bisa terpengaruh karena enak
didengar oleh telinga, hal-hal yang nyaman, enak, memuaskan hasrat. Penulis
mempersilahkan untuk para pengklaim kekayaan, untuk menafsirkan Lukas 12:15.
Karena
kekayaan yang sejati adalah pengenalan akan Kristus Yesus Tuhan Kita
(Kolose 2:2-3), pengenalan tersebut maka Ia harus disalibkan untuk menebus dosa
kita, sehingga kita layak untuk menghadap diri kita kepada-Nya dan menerima
keselamatan yang kekal. Amin
Sangatlah
banyak kesesatan-kesesatan yang terselubung, namun artikel ini menjadi landasan
untuk para jemaat mengetahui kebenaran-kebenaran yang murni dan ketulusan para
pengkhotbah yang tulus memberitakan Injil yang benar walau menghadapi para
penginjil yang palsu.
Artikel ini adalah tanggung jawab saya, sebagai penulis
dan tuntunan Roh Kudus dalam menafsirkan teks, sesuai konteks dan bahasa asli
teks.
Artikel ini berhak diuji kebenarannya oleh siapapun,
sebab Emas yang Murni harus diuji.
No comments:
Post a Comment