Tuesday, July 19, 2016
Menjawab Mereka Yang “MENOLAK BAHASA ROH”
A. Pendahuluan
Teologi yang berdasarkan kasih akan memberikan jawaban atau pertanggung jawaban dengan cara yang lemah lembut dan hormat (1 Petrus 3:15). Jika seorang atau pihak yang mengatakan bahwa “orang yang masih percaya bahasa Roh ada, ialah orang yang telah tersesat dalam pengajaran gereja”, saya tetap menghargai pendapat mereka walaupun diri sayapun dinyatakan sesat oleh mereka karena seorang aliran Pantekosta atau yang mereka kenal sebagai aliran Kharismatik. Namun yang membuat saya bingung ialah saat seorang mengatakan “orang yang berbahasa roh adalah pengajaran sesat dan ujungnya neraka”. Sudah terlalu dini menganggap orang masuk neraka, Puji Tuhan saya sudah diselamatkan karena Tuhan Yesus Kristus adalah jalan keselamatan untuk masuk Surga.
Mereka yang menolak bahasa Roh, dengan dasar 1 Korintus 3:10 “Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap”. Mereka memberikan pendapat bahwa kata “sempurna tiba” yang dalam bahasa Yunani “To teleion” mempunyai kata benda yang bentuknya “Netral”maka yang dimaksud bukanlah manusia, sebab jika “sempurna tiba” menunjuk kepada manusia tentu mempunyai gender masculine atau feminime. Jadi, Netral menunjuk kepada kata benda dan barang sehingga yang sempurna itu menyangkut pada pengwahyuan dari Allah yaitu Alkitab.
Dengan Penjelasan tersebut, mereka menganggap bahwa “Bahasa Roh” sudah tidak ada karena sudah ada Alkitab, dan sekarang mereka yang berbahasa Roh bukan berasal dari Tuhan namun dari setan jelas akan masuk neraka. Penjelasan tersebut dijelaskan dengan teologis, sehingga orang awam yang tidak mengerti bisa terpengaruh tentunya, tanpa melihat pandangan-pandangan teologis yang lainnya. Maka penulisan artikel ini, bertujuan untuk menjawab kepada mereka yang “menolak bahasa roh”. Dalam penulisan ini, penulis berdoa dan meminta tuntunan Roh Kudus sehingga dengan cara jujur untuk menjelaskan 1 Korintus 13:10 atau tanpa terikat oleh Dogma Gereja, biarlah teks Alkitablah yang menjadi sumber jawaban.
B. Menjawab Mereka yang Menolak Bahasa Roh.
Apakah yang dimaksud dalam teks 1 Korintus 13:10, mengenai “Yang Sempurna Tiba” ? tentu hal ini harus mengetahui konteksnya yang harus dibaca pada ayat sebelumnya yaitu ayat 8,9 dan 10.
8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.
10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.
Pada ayat 8-10, kita akan melihat konteksnya bahwa dari situasi jemaat pada saat itu, mereka telah mengagung-agungkan karunia, sehingga terlihat Paulus membandingkan mengenai kasih dan ketiga karunia yaitu nubuat, bahasa roh, dan pengetahuan. Paulus memberikan sebuah perbandingan kepada jemaat Korintus mengenai sesuatu yang kekal dan yang tidak kekal, sehingga jemaat yang mengagung-agungkan karunia yang mempunyai pandangan Gnostik dan terpengaruh oleh kebudayaan helenistik bisa memahami teguran Paulus melalui perbandingan tersebut. Ini juga teguran yang keras dari Paulus kepada jemaat Korintus mereka yang membanggakan karunia namun tidak mempunyai kasih, janganlah mereka meninggikan hati, sebab semua karunia tersebut akan hilang namun kasih tidak berkesudahan sampai masa kekekalan.
Tentu penulis juga akan menjawab mengenai makna “Sempurna tiba” (to teleion). Mereka dengan alasan gender Neuter mengarah kepada benda, sehingga “sempurna tiba” menunjuk kepada Alkitab, tentu meleset dari kebenaran karena pengertian gender dalam bahasa Yunani berbeda dengan bahasa Indonesia yang selalu mengarah jenis kelamin, sebab gender dalam bahasa Yunani tidak selalu mengacu kepada laki-laki dan perempuan. Bahkan bendapun mempunyai gender feminine, seperti kata “pedang” dalam (efesus 6:17), dan kata anakpun παιδίον (Paidon) mempunyai gender “neuter”, dan Kata κοράσιον (Korasion) "gadis" yang seharusnya dalam bahasa Indonesia mempunyai gender feminim namun dalam bahasa Yunani mempunyai gender netral, meskipun selalu mengacu pada perempuan terdapat pada kitab Matius 9:24. Maka makna yang tepat mengenai “Sempurna Tiba” Sebagai berikut :
1. Mengenai yang tidak sempurna akan lenyap mengarah kepada karunia yang telah disebut dalam ayat 8, sedangkan mengenai yang sempurna tiba mengarah kepada kedatangan Kristus kembali ke dunia. Hal itu sesuai dengan makna kata ἔλθῃ (elte), yang merupakan “kata kerja subjunctive aorist active orang ketiga tunggal” yang artinya “datang”. Subjuntive menunjukkan kemungkinan besar terjadi, aorist dalam subjuntive menunjukkan kegiatan yang hanya dilakukan sekali saja dan active menunjukkan subjek pada yang melakukan kegiatan, yakni orang ketinggal tunggal. Yang menekankan “kedatangan yang diharapkan terjadi hanya satu kali saja”. Jadi “bila yang sempurna tiba” yaitu kedatangan Kristus, maka kedatangan-Nya menghapuskan karunia-karunia yang pada waktu itu di banggakan oleh jemaat sehingga menjadikan terjadinya perpecahan dan menegur jemaat Korintus untuk mempunyai kasih, dibandingkan membangga-banggakan karunia, karena kasih akan tinggal tetap.
2. Perkataan “bila yang sempurna tiba” menunjuk pada kedatangan Kristus, di mana pengetahuan mengenai Allah akan sempurna. Mengenai perkataan Paulus tentang mengenal dengan tidak sempurna, dapat dijelaskan demikian bahwa kata “mengenal” dalam bahasa Yunani “γινώσκω (ginosko)” merupakan “kata kerja indicative present active orang pertama tunggal” yang menunjukkan “pengenalan pada waktu saat itu”, sedangkan kata “tidak sempurna” “μέρους ( merous) merupakan “kata benda genitive neuter singular”, Pengenalan Paulus pada masa hidupnya mengenai Allah belumlah lengkap, dan akan lengkap pada saat kedatangan Kristus.
3. Perkataan Paulus mengenai “bila yang sempurna tiba” yang menunjuk pada “kedatangan Kristus kembali” menegur jemaat Korintus bukan hanya mereka yang membanggakan karunia, tetapi juga kepada mereka yang tidak percaya pada hari kebangkitan (1 Korintus 15 :52). Jemaat Korintus menyebut diri sebagai jemaat yang percaya kepada Kristus, namun hidup mereka tidak layak disebut jemaat Korintus yang percaya kepada Kristus. Berkaitan dengan kedatangan Kristus, kembali Paulus menegur jemaat Korintus mengenai kebangkitan antara orang mati, dan meminta mereka percaya dalam kebangkitan sama seperti Kristus telah bangkit.
Jadi, Kasih tidak berkesudahan sedangkan karunia akan berakhir, dan pengetahuan akan lengkap mengenai Allah pada saat kedatangan Kristus kembali, sehingga kasih harus diterapkan dan jemaat Korintus harus mempercayai mengenai hari Kebangkitan seperti Kristus telah bangkit.
C. Kesimpulan
Sangatlah terlalu dini mengatakan bahwa orang yang percaya bahasa roh itu sesat, apalagi sangatlah tidak bijaksana jika menghakimi kami yang percaya bahasa roh adalah pengikut setan, karena berdasarkan Alkitab yang menjadi sumber kepercayaan kami bahwa bahasa Roh masih ada untuk orang-orang percaya.
Menjadi dasar kepercayaan penulis berdasarkan Alkitab yang memberikan jawaban, bahwa Bahasa Roh dan karunia lain akan lenyap, yaitu saat Tuhan Yesus datang kembali. Namun hanya satu saja yang akan tinggal tetap dan tidak akan berkesudahan ialah KASIH. Hal ini memberikan pesan kepada orang-orang percaya bahwa karunia yang diberikan oleh Allah untuk melayani jemaat akan hampa, jika tanpa Kasih dalam dirinya. Sebab tanpa Kasih, orang akan tinggi hati atau sombong itulah yang dibenci oleh Allah.
Tuhan Yesus Berkati
Damai Sejahtera Melingkupi kita semua, AMIN
Daftar Pustaka
Kristanto. Billy Refleksi atas Surat 1 Korintus :Ajarlah Kami Bertumbuh. Surabaya :Momentum, 2008
K Barret, C. The First Epistle to The Corinthians. London : A & C Black Publishers, 1968.
http://www.ntgreek.org/learn_nt_greek/nouns1.html
http://greek-language.com/grammar/04.html
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Terima kasih pengajarannya...
ReplyDelete