Pelayanan
kepada anak-anak bukanlah pelayanan rendahan, sebab banyak orang yang melayani sering
membuat kapling-kapling pelayanan,
seperti bagian A adalah pelayanan yang besar, bagian B adalah pelayanan tengah,
bagian C adalah pelayanan yang bawah atau rendahan. Hal ini yang menjadi
kesedihan saat pelayanan anak (sekolah minggu) dianggap pelayanan rendahan
bahkan sebagai penitipan anak saja.
Markus 9:36-37 “Maka
Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka,
kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka:” Barangsiapa
menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan
barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus
Aku.
Kalimat “ia
menyambut Aku” dalam bahasa Yunani δέχεται (Dekhetai) mempunyai
makna yang dalam, karena menggunakan indicative
present bahwa melayani anak-anak bukanlah setengah-setengah, bukanlah
musim-musiman saat paskah dan natal saja, tetapi untuk selama-lamanya sampai
kedatangan-Nya kembali, seperti kita menerima Tuhan Yesus Kristus untuk
selama-lamanya.
Dalam
hal inilah kita akan melayani anak-anak sebaik mungkin karena melayani
anak-anak, sama dengan melayani Allah yang kita sembah. Menyambut anak-anak sama
dengan menyambut Dia. Bagaimana mungkin kita pelayan-pelayan Tuhan membuat
kopling-kopling pelayanan sehingga menganggap pelayanan sekolah minggu atau
pelayanan anak-anak adalah pelayanan rendahan.
Tuhan Yesus Kristus
mengatakan bahwa “… barangsiapa tidak
menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke
dalamnya”.(Markus 10:15) Kata “anak”
dalam bahasa Yunani παιδίον (paidion) ini adalah
usia anak yang sedang dididik dan dibentuk. Kenapa mesti seperti anak kecil? Karena
mereka mau didik dan diajar. Hal inilah yang dimaksud seperti seorang anak kecil saat kita mau diajar
dan didik oleh Firman Tuhan, akan masuk dalam kerajaan-Nya.
Hal inipun juga
memberikan kesadaran bahwa anak-anak harus didik dan diajarkan sebaik mungkin mengenai
pengenalan akan Tuhan. Jika, anak-anak yang mau dididik dan diajar tetapi
menerima pelayan pengajaran yang salah, pelayan pengajaran yang ogah-ogahan
karena hanya sebagai titipan dan menganggap pelayanan anak rendahan sama saja
kita tidak menyambut Tuhan Yesus Kristus.
Renungan: Evaluasi
kembali pelayanan sekolah minggu anak-anak, apakah sudah sesuai dengan Firman-Nya?
.