Kekayaan yang sejati ialah pada saat kita bersyukur selalu dan kemiskinan ialah pada saat kita mengeluh selalu

Sunday, March 27, 2016

Yesus Kristus adalah Tuhan, makna kata "KURIOS" κύριος



Yesus Kristus adalah Tuhan

A. Pendahuluan
Pertanyaan yang sangat sering diajukan kepada orang Kristen dari setiap zaman hingga saat ini, yaitu ke-Tuhanan Yesus Kristus. Tetapi mungkin ini juga pertanyaan dari para jemaat ataupun anak muda yang belum begitu terlalu dalam memahami firman Tuhan sehingga hanya menerima tanpa dasar kebenaran Firman Tuhan.
Dalam bagian ini sangatlah tepat untuk membahasnya, sehingga anak muda dapat memperlengkapi diri dengan kebenaran dan menjadi teguh dalam keimanan yang mempercayai Yesus Kristus adalah Tuhan.

B. Pertanyaan yang berkembang pada masa kini.
Ada pertanyaan kritis dari non Kristen, untuk menyatakan bahwa Yesus bukanlah Tuhan. Mulai berkembangnya waktu pada masa modern, banyak buku-buku yang beredar dan tulisan-tulisan di dunia maya (internet) bahkan sampai kepada media sosial yang menyatakan Yesus bukanlah Tuhan.
Pertanyaan dan penyataan, kritis yang berkembang, yaitu

1. Yesus bukanlah Tuhan, karena kata “Tuhan” dalam Yunani “κύριος (kurios)” menunjuk kepada tuan bukan Tuhan. Hal tersebut menjadi kesalahan bagi umat Kristen yang sudah menganggap bahwa Yesus adalah Tuhan karena terjemahan Alkitab yang salah.
2. Yesus bukanlah Tuhan, maka Yesus bukan Tuhan Sang Pencipta, karena dalam kitab orang Nasrani dalam ciptaan tidak disebut nama Yesus.
3. Dalam hal tersebut, tidak ada bukti bahwa Yesus sebagai Tuhan, bagaimana orang Kristen bisa membuktikannya ?


C. Jawaban dari pertanyaan yang berkembang pada masa kini
1. Penggunaan kata “Tuhan”, dalam bahasa Yunani κύριος (kurios).
Kata κύριος (kurios), dibagi menjadi dua arti yaitu Tuhan dan tuan. Kata κύριος (kurios) juga digunakan kepada orang yang mempunyai kedudukan yang lebih tinggi, seperti untuk kaisar Roma atau dewa-dewa. Tetapi untuk orang-orang Yahudi kata κύριος (kurios) mempunyai arti yang sangat khusus, karena sering digunakan sebagai pengganti kata YHWH dalam kitab LXX (Septuaginta) . יהוה(YHWH) adalah nama yang tepat dari “Allah Israel” . Harris juga memberikan penjelasan bahwa יהוה(YHWH) dalam Theological Wordbook of the Old Testament mengarah kepada nama pribadi dari Allah.  
Dalam kitab Injil Lukas pengunaan kata κύριος (kurios) yang mempunyai arti “Tuhan dan tuan” sering dipakai oleh Lukas, tetapi kata κύριος (kurios) yang mengarah kepada Yesus Kristus mempunyai makna arti “Tuhan” bukan mengunakan kata “tuan”, walaupun κύριος (kurios) mempunyai dua arti (Tuhan dan tuan). Sebab keilahian Yesus Kristus sehingga kata κύριος (kurios) mempunyai arti “Tuhan” yang digunakan khusus Yesus Kristus seperti kata κύριος (kurios) karena keilahian Yesus Kristus seperti kebangkitan Tuhan Yesus Kristus (Lukas 24:34) ,sedangkan untuk kata κύριος (kurios) yang juga mempunyai arti “tuan” mengarah kepada pemilik atau pemimpin (Markus 12:9).
Dalam Injil Yohanes adanya pengakuaan dari Thomas, bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Allah, memberikan pengakuan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan Allah Sang Pencipta langit dan bumi (Yohanes 20:28).

2. Yesus, Allah Sang Pencipta.
Dalam penjelasan yang sudah dijelaskan mengenai Kata κύριος (kurios) yang digunakan kepada Tuhan Yesus dalam Perjanjian baru, yang mempunyai arti dalam Perjanjian Lama dari tulisan Yunani Septuaginta, ialah TUHAN (YHWH). Dalam hal ini menjelaskan bahwa kata “TUHAN” dalam Perjanjian Lama mengarah kepada Tuhan Yesus Krsitus, termasuk dalam penciptaan yang terdapat dalam Keluaran 20:11, yaitu :
“Sebab enam hari lamanya TUHAN (κύριος)  menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya”.
Thomas Hwang mengatakan, bahwa Musa menyatakan kepada suatu pribadi yaitu Yesus Kristus sebagai pencipta segala sesuatu, karena “TUHAN” yang mempunyai terjemahan dari Yehova (YHWH), yang dalam bahasa Yunaninya  κύριος (kurios) yang menunjuk kepada Yesus Kristus, dan Kejadian 1:1 kata “Allah” berbentuk jamak, maka Yesus adalah salah sastu dari Allah Pencipta,
Jadi, penjelasan tersebut memberikan kebenaran bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN, dalam Perjanjian Lama kata “TUHAN (κύριος), mengarah kepada pribadi Yesus Kristus sebagai Sang Pencipta.

3. Apa yang Tuhan Yesus Kristus lakukan hanya dapat dilakukan oleh Allah.
a. Setiap ucapan dari Yesus Kristus setara dengan ucapan Allah, seperti saat Tuhan Yesus berkata kepada seorang perempuan yang berdosa, bahwa dosamu telah diampuni (Lukas 7:48-50), hanya Allah yang berotoritas untuk mengampuni dosa manusia, maka apa yang dilakukan Yesus Kristus setara dengan otoritas Allah. Hal ini bisa dilakukan-Nya karena Yesus Kristus adalah Allah yang memiliki otoritas untuk mengampuni dosa manusia.

b. Yesus Kristus menenangkan taufan dan ombak, apa yang Yesus lakukan hanya dapat Allah yang
melakukannya (Markus 4:39). Sangat masih banyak dalam Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, bahwa Yesus melakukan banyak mukjizat yang tidak bisa dilakukan oleh manusia.

c. Kebangkitan Yesus memproklamasikan bahwa Yesus adalah Tuhan (Kis.2:36, Roma 1:4).

D. Kesimpulan.
Yesus Kristus adalah Tuhan, sebab pemakaian kata κύριος (kurios) mempunyai arti Tuhan, mengarah kepada keilahian Yesus Kristus. Hal tersebut memberikan peneguhan bagi orang percaya, apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus hanya bisa dilakukan oleh Allah, sehingga memberikan bukti bahwa Yesus adalah Tuhan. Dari setiap sejarah agama-agama, hanya Yesus Kristus yang mempunyai otoritas untuk menghapus dosa manusia dan bangkit dari kematian untuk membuktikan Dia adalah Tuhan.




DAFTAR PUSTAKA

Guthrie, Donald. Teologi Perjanjian Baru 1. Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2012.
Brown, Driver, Briggs. Hebrew and English Lexicon (Unabridged). Bibleworks 8.
Harris, Theological Wordbook of the Old Testament. Bibleworks 8.
Hwang, Thomas. Kristologi. Yogyakarta :  AMI Publication Korea, 2011.
Criswell, W.A. Pencipta dan Penebus Tangerang: Sekolah Tinggi Teologi Injili Philadelphia, 2006.
Pandensolang. Kristologi Kristen. Jakarta : YAI Press, 2009.

Tuesday, March 22, 2016

Allah menjadi manusia, kenapa manusia yang protes ?


I. Inkarnasi Allah Menjadi Manusia

A. Pendahuluan

Dalam pembahasan Inkarnasi Allah menjadi manusia, telah menjadi pembahasan yang sangat penting, sebab sudah banyak pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada orang Kristen. Jika pertanyaan ini diajukan kepada orang Kristen yang belum mempunyai dasar pengetahuan dalam iman Kristen, maka hal tersebut sangatlah berbahaya sebab akan memberikan jawaban yang kurang tepat bahkan tidak bisa menjawab pertanyaan mengenai Inkarnasi Allah menjadi manusia yang sesuai dengan dasar iman Kristen, sehingga orang non Kristen akan menuduh pengajaran dasar iman Kristen tidaklah benar dan tepat untuk dipercayai.
Penjelasan tersebut akan memberikan perhatian kepada orang Kristen untuk memiliki kerinduan dalam pengajaran Inkarnasi Allah menjadi manusia, untuk mempertahankan iman dan meneguhkan iman umat Allah kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menjadi manusia untuk karya keselamatan umat manusia.

B. Isi.
1. Permasalahan yang sudah terjadi mengenai Inkarnasi Allah Menjadi Manusia, sebagai berikut  :

a. Cerinthus, dari aliran gnostik mengajar bahwa Yesus lahir secara alami layaknya manusia lain yang merupakan dari hubungan biologis (suami-istri) setelah itu Roh Mesianik dari Sorga turun atas Yesus pada saat Dia dibaptis dan meninggalkan Dia pada saat penyaliban.

b. Talmud (tradisi lisan Yahudi), ada seorang penjabat Roma yang bernama Panthera diduga hidup bersama dengan seorang gadis Yahudi yang bernama Maria di Nazareth, dan telah melahirkan Yesus dari hubungan di luar nikah. Bahwa kisah dari Talmud ini diceritakan kembali ulang-ulang oleh beberapa orang, seperti Celsus (penentang iman Kristen), Voltaire (seorang Filsusf tak ber-Tuhan dari Francis) abad 18, Tolstoy (penulis novelis Rusia).

c. Matthew Arnold, menolak kelahiran anak dara, yang seakan-akan memberikan kesan adanya hubungan dengan mukjizat yang belum pernah terjadi.

d. Loof, seorang Rasionalistik Kritik, bahwa saat orang memberitakan kelahiran dari anak dara merupakan sejarah yang benar-benar terjadi, itu adalah tindakan yang tidak dapat dipercayai dan itu adalah fiksi (cerita yang dibuat-buat).

2. Pertanyaan pada masa kini mengenai Inkarnasi Allah menjadi manusia, sebagai berikut :
a. Bagaimana mungkin Allah menjadi manusia, menjadikan dirinya sebagai ciptaan-Nya dan kenapa?
b. Jika Allah telah menjadi manusia yaitu Yesus Kristus, maka disorga tidak ada Allah ?

3. Memberikan jawaban pada nomor 1, terhadap permasalah yang sudah terjadi mengenai Inkarnasi Allah Menjadi Manusia, sebagai berikut :
a. Roh antikristus adalah aliran Gnostik
Aliran Gnostik, sudah ada pada zamannya Rasul Yohanes, mereka telah mengajar bahwa kedagingan itu jahat, sehingga dalam pernyataannya, Gnostik tidak mengaku Yesus Kristus datang dalam daging.  Hal tersebut ditentang oleh Rasul Yohanes, dalam 1 Yohanes 4:2-3, yaitu :
“Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.”
Dalam hal tersebut, bahwa mereka yang menolak Tuhan Yesus Kristus telah menjadi manusia adalah roh antikristus termasuk Cerinthus dari aliran gnostik.
Cerinthus telah menyangkal dengan teori-teori yang dibuatnya bahwa Yesus adalah ciptaan yang dilahirkan dari hubungan biologis, setelah itu Roh Mesias dari surga turun saat Yesus dibaptis. Hal ini menjadi kesalahan yang sangat besar, sebab Tuhan Yesus adalah Allah yang menjadi manusia tanpa hubungan biologis (Matius 1:18, 20, 25). Hal tersebut sudah dijanjikan oleh Allah mengenai pengandungan oleh anak dara melalui nubuatan Nabi Yesaya (Yes 7:14; 8:8; Mat 1:23), janji itu telah digenapi pada kedatangan Tuhan Yesus Kristus menjadi manusia.

b. Talmud kitab orang Yahudi, pembuatan kitab untuk mempengaruhi orang Yahudi untuk tidak percaya pada Yesus Kristus tentu hal tersebut tidaklah benar sebab berasal dari pengertian manusia bukan dari Allah, sebab penulis Alkitab yang telah diilhamkan oleh Roh Kudus yaitu kepada para Rasul menjadi kebenaran yang absolut (mutlak) yaitu kebenaran yang sumber dari Allah bukan dari manusia. Maka mengenai kelahiran Tuhan Yesus dari hubungan di luar nikah adalah kesalahan yang sangat besar karena pemikiran manusia yang menolak-Nya.

c. Kepercayaan kepada Firman Allah yang telah dituliskan oleh Ilham Roh Kudus yang telah menceritakan setiap peristiwan dengan jujur dan tepat dari kesaksian para Nabi hingga kesaksian para Rasul mempunyai kesatuan janji. Maka baik itu Matthew Arnold dan Loof mempunyai kebebasan, namun yang pasti Firman Allah ditulis dengan jujur oleh ilham Roh Kudus (2 Petrus 1:20-21).

4. Memberikan jawaban pada nomor 2, terhadap pertanyaan mengenai Inkarnasi Allah menjadi manusia.
a. Pemikiran mungkin atau tidak mungkin haruslah ditinggalkan lebih dulu, tetapi melihat apa tujuan dari inkarnasi Allah akan menemukan jawaban dengan kepastian. Pertobatan tidaklah bisa membatalkan penghakiman dari dosa manusia, sebab kejatuhan manusia di dalam dosa harus dihukum mati. Allah sejak dari semula merencanakan karya keselamatan yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya (Yesaya 7:14)  dan dalam perjanjian baru (Galatia 4:4-5) mengenai Inkarnasi.
Kenapa mesti dengan cara Inkarnasi Allah menjadi manusia ? Injil menjelaskan bahwa umat manusia terancam hukuman mati yang tidak dapat dibatalkan kecuali oleh kematian orang yang benar yang tidak pernah berdosa.  Bahwa Tuhan Yesus secara dengan sukarela menjadi manusia, agar hukuman mati itu dapat dilaksanakan atas Dia mewakili semua orang percaya (Roma 5:8-9), jangan membatasi kuasa Allah dengan pikiran manusia, sebab karena kasih Ia telah menjadi manusia untuk menebus dosa manusia yang percaya kepada-Nya.
b. Inilah menjadi kesalahan mengenai pengertian tentang Allah, yang menganggap Allah itu sebagai nama Pribadi sehingga mengarah kepada satu pribadi, maka saat Allah turun menjadi manusia tidak ada yang jaga di surga, sehingga menuduh orang Kristen sangat tidak masuk akal.
Bagi orang Kristen Allah itu tetap sebuah sebutan, sama sekali bukan nama.  Jadi, Allah ini mengarah kepada Allah Bapa, Yesus dan Roh Kudus. Tentu pada saat Bapa mengutus anak-Nya yang tunggal yaitu Tuhan Yesus Kristus, maka Bapa di sorga tetap bertakhta (Matius 6:32; Yohanes 3:17). Jadi, memberikan jawaban bahwa Allah tetap ada di surga.

C. Kesimpulan.
Allah yang maha besar, Allah pengasih yang tidak terbatas kuasa-Nya telah menjadi manuia, untuk menyelamatkan manusia yang berdosa, sebagai korban bakaran yang tidak bercacat. Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri karena berdosa dan harus dihukum mati, maka tujuan Allah menjadi manusia karena dosa manusia bisa dihapus oleh manusia yang benar yaitu Tuhan Yesus Kristus yang tanpa cacat celah dosa sebagai korban penghapus dosa manusia.























DAFTAR PUSTAKA


Criswell. W. Pencipta dan Penebus. Tangerang : Sekolah Tinggi Teologi Injili Philadephia, 2006.
Jadeed, Iskander. Apakah Allah Telah Datang Sebagai Manusia. The Good Way Publishing,2010
Liaw, Suhento. Doktrin Alkitab Alkitabiah. Jakarta : Gereja Baptis Indenden Alkitabiah GRAPHE, cetakan II : 2001.
Liaw, Suhento. Menjawab Ahmed Deedat. Jakarta : Gereja Baptis Independen Alkitabiah, 2012.
Prime, Derek. Tanya Jawab tentang Iman Kristen. Jakarta :Yayasan Komunikasih Bina Kasih, cetakan ke- 6 : 2006.

Sunday, March 20, 2016

Jika disuruh menjawab mengenai keselamatan agama-agama, inilah Jawaban tersebut (Kasih Kristus)

Karya Keselamatan Allah.
A. Pendahuluan.
Dalam penulisan ini untuk kalangan Kristen, sebagaian anak-anak muda bahkan orang tua yang sudah lama berjemaat namun belum tentu mengerti mengenai kebenaran Firman Allah. Bagian membahas keselamatan yang dianut oleh umat Kristen untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan mengenai keselamatan dari agama-agama.
Mempelajari keselamatan agama Hindu, Budha dan Khong Hu Cu untuk menangapi dengan iman Kristen sebagai jawaban dan penginjilan menceritakan karya keselamatan Kristus.

B. Isi.
1. Pertanyaan mengenai karya keselamatan umat Kristen
a. Bagaimana Yesus Kristus bisa menyelamatkan umat manusia, jika diri-Nya sendiri tidak bisa diselamatkan ?
b. Bagaimana keselamatan Hindu, Buddha, dan Khong Hu Cu dibandingkan keselamatan orang Kristen, keselamatan siapa yang lebih terjamin ?

2. Penjelasan mengenai karya keslamatan umat Kristen, untuk memberikan jawaban dari pertanyaan di atas.
a. Tuhan Yesus sebagai juruselamat manusia.
Pengertian yang salah, jika kematian Tuhan Yesus Kristus sebagai ketidaksanggupan untuk menyelamatkan umat manusia. Dalam 1 Petrus 1:18-19  “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.”, Kematian Kristus sebagai karya keselamatan manusia, karena manusia yang tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.  Pertanyaan tersebut diungkapkan karena tidak mengertinya nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama mengenai korban keselamatan, seperti yang sudah dijelaskan dalam Karya Keselamatan I.

b. Dalam hal tersebut tentu harus mengetahui terlebih dulu keselamatan yang dianut oleh agama Hindu, Budha dan Khong Hu Cu

1) Keselamatan Hindu.
a) Penjelasan Keselamatan Hindu,
Keselamatan tidak tergantung pada Dewa Brahma (Dewa Pencipta), Dewa Wisnu (Dewa Pelindung) dan Dewa Shiva (Dewa Perusak) bahkan masi ada sekitar 330 juta dewa yang disembah oleh umat Hindu.  Maka rakyat menyembah segala macam dewa yang ada, binatang-binatang kendara dewa, atau binatang-binatang suci lainnya, tumbuh-tumbuhan.
Keselamatan dalam kepercayaan Hindu yaitu dengan melepaskan atau menghapuskan keinginan diri sendiri. Kelepasan tersebut dengan melepaskan diri dari segala kekuasaan karma yaitu perbuatan, bahwa kepercayaan Hindu mengenai karma sangat mempengaruhi kelahiran kembali. Jika karma yang buruk akan membuat kelahiran kembali akan lebih rendah, tetapi jika memiliki karma yang baik seperti melakukan perbuatan amal dan hidup dengan tidak memetingkan diri sendiri akan terlahir memiliki tingkat lebih tinggi. Usaha yang dicapai dengan menjalankan yoga, sehingga dapat mendekatkan diri atau jiwanya dapat kembali kepada asalnya kepada Tuhan dan menjauhkan diri dari kesenangan duniawi, harus berlaku jujur, tidak ceroboh, kemiskinan, kesucian, belajar, harus mengasingkan diri dari manusia, banyak berpuasa dan membuat badan menjadi baik untuk pemusatan pemikiran.

b) Jawaban dengan iman Kristen
Dalam pengertian tersebut, manusia akan merendahkan dosa sebab dosa yang dilakukan hanya mendapat hukuman dilahirkan kembali dengan tingkat yang rendah, sedangkan mereka yang melakukan norma-norma moral mendapatkan kelahiran tingkat yang lebih tinggi namun tidak ada kepastian batas dari tingkat lebih tinggi.  Mengenai kelahiran lebih rendah seperti menjadi binatang mendapatkan  pujaan/penyembahan dari manusia, hal tersebut tidak masuk akal dan menjadi pertanyaan kenapa harus pemujaan kepada binatang ? Sebab mereka yang terlahir lebih rendah dari manusia seperti menjadi binatang itu adalah upah dosa mereka selama hidup. Hal ini sama saja telah mengangung-agungkan seorang yang telah berdosa dan telah mendapatkan karma yang buruk sehingga dilahirkan kembali kepada posisi yang lebih rendah menjadi hewan kera, sapi dll. Apakah dengan penyembahan tersebut bisa membawa manusia memperoleh keselamatan sejati ?
Penyembahan kepada dewa yang dilakukan oleh kepercayaan Hindu tidak dapat menyelamatkan, sebab keselamatan hanya dapat dilakukan dengan cara beryoga untuk menjauhkan diri dari kesenangan duniawi, harus berlaku jujur, tidak ceroboh, kemiskinan, kesucian, belajar, harus mengasingkan diri dari manusia, banyak berpuasa dan membuat badan menjadi baik untuk pemusatan pemikiran, semuanya ini adalah usaha dari diri manusia. Sedangkan kepercayaan kepada Tuhan Yesus Kristus menyelamatkan dari dosa-dosa manusia, bukan hasil dari kekuatan diri sendiri tetapi anugrah dari Allah (10:9-10), sebab manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri, sebab upah dosa ialah maut (Roma 6:23), maka sebagai orang percaya akan memberikan pujaan dan penyembahan kepada Allah karena Ia adalah pencipta (Yoh 1:3; Ef 3:9; Kol 1:16-17; Ibr 1:2, 10; 3:4; Why 4:11; 1 Kor 8:6), Ia memiliki kuasa pengampunan dosa (Mark 2:5, 9; Mark 2:9-10; Kis 5:31; 2 Kor 2:10; Kol 3:13) .

2) Agama Budha.
a) Penjelasan Keselamatan Budha
Pandangan Budha mengenai keselamatan, seorang harus menjadi “arahat”.  Budha tidak memberikan keselamatan, hanya memberikan teladan kepada manusia untuk mencapai pecerahan rohani, sebab Budha sudah melaluinya dan mendapatkan tingkatan yang lebih tinggi, maka terlihatlah keselamatan hanya dapat diperoleh dengan usaha sendiri, tetapi jika tidak mencapai kebudhaan akan mengalami lahir kembali dengan jasad yang lain setelah mengalami kematian, seperti manusia, hewan dan lain-lain sesuai dengan karmanya.

b) Jawaban dengan iman Kristen.
Budha adalah perkembangan dari agama Hindu, sehingga tidak beda jauh dalam hal keselamatan bahwa Budha tidak bisa menyelamatkan umat manusia, keselamatan harus dengan usaha manusia, yaitu bersamadhi untuk menjauhkan keinginan yang ada pada diri manusia. Termasuk Budha  Sidharta Gautama, Budha Mettaya (Maitreya), dan Budha Gautamma tidak dapat memberikan keselamatan kepada manusia hanya sebatas memberikan petunjuk untuk mencapai pengetahuan (Mahavaga 1:6,7). Penyembahan kepada Budha sama seperti menyembah kepada manusia, seperti penyembahan kepada patung Sidharta Gautama yang telah menjadi Budha,  walaupun tidak memberikan keselamatan bagi umat manusia.
  Dalam kekristenan Tuhan Yesuslah menjadi jalan kebenaran dan keselamatan itu sendiri (Yohanes 14:6), penyembahan kepada Tuhan Yesus Kristus karena Dia adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi.

3) Agama Khong Hu Cu
a) Penjelasan keselamatan Khong Hu Cu
Keselamatan Khong Hu Cu mempunyai kaitan dengan reinkarnasi, yang terdiri dari beberapa bagian , yaitu :
- Surga, jiwa fana yang mencapai kesempurnaan menikmati hidup mewah, kesehatan baik dan umur panjang.
- Manusia, jiwa yang dilahirkan pada bagian ini memiliki kesusahan dan kesenangan yang seimbang.
- Asura, kekuatan jahat atau iblis dan setan.
- Hewan, jiwa yang terlahir kembali menjadi binatang yang memiliki kesusahan melebihi kesenangan.
- Hantu lapar, jiwa gentayangan yang selalu mendapatkan makanan, mereka terbakar menjadi abu, sehingga mereka selalu kelaparan.
- Neraka, jiwa mengalami penyiksaan yang sangat mengerikan.
Maka memiliki pengajaran mengenai jiwa yang terus berputar atau roda kelahiran kembali sesuai dengan karma dalam kehidupannya. Keselamatan tidak terlalu diungkapkan namun berbicara surga mengarah kepada keselamatan, yaitu kelahiran kembali dengan kesempurnaan hidup mewah, kesehatan baik dan umur panjang. Keselamatan itu diraih dengan cara perbuatan bakti kepada orangtua (leluhur) dan menjalankan moral yang baik.

b) Jawaban dengan iman Kristen
Hal ini hampir sama dengan pengajaran Hindu dan Budha, bahwa perbuatan baik tidak menyelamatkan manusia, namun percaya pada Tuhan Yesus Kristus yang telah menebus dosa manusia, dan perbuatan baik perlu dilakukan bukan untuk masuk ke dalam sorga, melainkan karena Anugrah keselamatan yang telah diberikan maka harus mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia.


c. Diagram Keselamatan
Hindu Budha Khong Hu Cu Kristen
- Keselamatan ditentukan oleh perbuatan atau usaha manusia karena yang menentukan karma yang baik atau buruk, yaitu diri manusia.

- Dewa-dewa tidak dapat menyelamatkan umatnya, sebab diri manusialah yang harus menyelamatka/n dirinya sendiri dengan Yoga - Keselamatan dari
Usaha manusia dengan cara bersamadhi.

- Keselamatan tanpa campur tangan Tuhan dan dewa-dewa.

- Keselamatan dapat diperoleh dengan berbuat bakti kepada orang tua atau leluhur dan melakukan perbuatan moral yang baik.
- Keselamatan tidak ada campur tangan Tuhan, karena pengajaran Khong Hu Cu memberikan bahasan Etika.


Keselamatan Kristen
- Keselamatan tidak bisa diperoleh dari hasil usaha manusia yaitu perbuatan baik, karena upah dosa ialah maut (Roma. 6:23).
- Keselamatan adalah berasal dari Allah yang telah menyediakan bagi manusia berdasarkan kasih-Nya dalam kematian Tuhan Yesus Kristus untuk menebus dosa manusia. (Yoh. 3:16; Roma 5:6-8)..
- Perbuatan baik bukan karena ingin masuk surga, tetapi sebagai ketaatan Firman Allah yaitu mengasihi Allah dan sesama.

C. Kesimpulan.
Keselamatan adalah hal yang sangat penting, jika salah memilih keselamatan maka ujungnya maut, maka sebagai orang percaya harus mempunyai keteguhan dasar iman kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai jalan keselamatan satu-satunya. Sebab diluar Kristus adalah kebinasaan, maka keselamatan tidak diperoleh dengan perbuatan baik, dan keselamatan tidak diperoleh dengan menyembah banyak tuhan.
Allah Maha Kasih  adalah Allah yang memberikan keselamatan melalui pengorbanan Yesus Kristus untuk menebus manusia yang berdosa, sebab manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri dari maut.



Tulisan ini untuk orang-orang percaya, kenapa yang sudah mengaku pengikut Kristus masih bisa menyangkal Kristus dan meninggalkan imannya ? Karena "tidak mempunyai dasar iman yang benar dalam pengertian akan Firman Tuhan dan menjadi pelaku Firman Tuhan". Tulisan ini tetap dalam Kasih Allah, untuk saling mengasihi Allah dan sesama manusia.


Daftar Pustaka

Sizemore, Denver. 25 Pelajaran Tentang Doktrin Kristen.Yogyakarta : LATM, 2008.
Tedjo, Tony. Mengenal Agama Hindu, Buddha, Khong Hu Cu. Bandung : Agape, 2008.
Liaw, Suhento. Menjawab Ahmed Deedat. (Jakarta : Gereja Baptis Independen Alkitabiah Graphe, 2012.
Pandia, Wisma.Modul Teologi Pluralisme Agama-agama, Tangerang : Sekolah Tinggi Injili Philadhelphia.
L. Fickett Jr, Harold. Kepercayaan Kaum Baptis : Suatu Pedoman. Bandung : Lembaga Literatur Baptis, cetakan ketiga, 2011.

Monday, March 7, 2016

Menjawab buku “Islam Dihujat”





A.   Pendahuluan
Menjawab buku “ISLAM DIHUJAT” ditulis oleh Hj.Irena Handono, et al. Sangatlah banyak yang ingin dijawab dalam tulisan tersebut, namun penulis ingin menjawab halaman 95, hal yang sangat penting yaitu saat buku tersebut mengunakan Alkitab dan ditafsir dengan kebebasan tanpa melihat bahasa Yunani dari makna tersebut.
B.   Isi
Yang menjadi pokok permasalahan ialah pada saat Hj.Irena Handono dengan team penulisnya telah menafsirkan Injil Yohanes 1:1 yang berbunyi :
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”
 Dengan tafsiran beliau tanpa bimbingan Roh Kudus dan kedagingan manusia  telah menggatikanPada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman adalah milik Allah.” yang memberikan alasan gaya bahasa yang sama dengan I Korintus 3:23 :
“tetapi kamu adalah miliki Kristus dan Kristus adalah milik Allah”.
Bagaimana bisa, jika didalam Yohanes 1:1 “… Firman itu adalah Allah”. diganti dengan Firman itu adalah milik Allah,  karena dengan alasan gaya bahasa yang sama dengan 1 Korintus 3:23 “.. Kristus adalah milik Allah”. Buku tersebut hanya memberikan penjelasan yang tidak sesuai dengan alasan gaya bahasa, padahal harus dilihat dalam bahasa Yunani.
Yohanes 1:1, “Ἐν ἀρχῇ ἦν ὁ λόγος, καὶ ὁ λόγος ἦν πρὸς τὸν θεόν, καὶ θεὸς ἦν ὁ λόγος.
θεὸς (Theos) ἦν (en) ὁ λόγος (o logos) “Firman itu adalah Allah”, buku tersebut telah salah besar dalam hal ini, kata Logos mempunyai case Nominative (Subjek) bukan Genitive (Kepemilikan). Maka benarlah bahwa “Firman itu adalah Allah”, sebab tidak memiliki case Genitive (Kepemilikan). Jadi, sebenarnya Alkitablah yang dihujat dengan kebohongan dari tulisan tersebut, dengan menambahkan kata yang tidak sesuai dengan bahasa Yunani. Dalam hal ini menjelaskan keilahian Tuhan Yesus Kristus sebagai Sang Pencipta yang pada mulanya sudah ada bersama-sama dengan Allah (Bapa dan Roh Kudus).
Perbandingan dengan I Korintus 3:23, ὑμεῖς δὲ Χριστοῦ, Χριστὸς δὲ θεοῦ. Χριστὸς δὲ θεοῦ.
Χριστὸς (Christos) δὲ (de) θεοῦ (theou) “Kristus adalah milik Allah”. Dalam kata θεοῦ (theou)  mempunyai case Genitive (Kepemilikan) maka benar kata ini mempunyai arti “milik Allah”. Jadi Kristus adalah milik Allah dalam bahasa Yunani benar, namun apa yang mendasari perkataan ini ? dapat dilihat dengan latar belakang teks,  Rasul Paulus sedang menjelaskan Paulus, Apolos dan Petrus, adalah milik jemaat dan jemaat itu adalah milik Kristus, dan Kristus adalah milik Allah. Maka memberikan inti pesan bahwa jemat itu sendiri adalah milik Allah (Bapa, Yesus dan Roh Kudus).
Pengertian yang salah dalam keyakinan Islam yaitu menyamakan Allah Islam dengan Allah Krsiten sama. Sebab Islam menganggap Allah itu sebagai “nama Tuhan”, sedangkan bagi orang Kristen kata “Allah” adalah sebutan dan itu bukan nama. Dalam teks tersebut menjelaskan Yesus adalah milik Allah (sebutan kepada Sang Maha Kuasa, Sang Pencipta) mengarah kepada Allah Bapa, Yesus  dan Roh Kudus, karena Bapa, Yesus dan Roh Kudus mempunyai kesatuan yang Esa yaitu Allah. Penulisan teks tersebut sedang menekankan jemaat adalah milik Allah (Bapa, Yesus dan Roh Kudus) yang esa, sebab dalam surat yang sama I Korintus 8:6
 “namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.” menekankan kepada tiga pribadi dalam kesatuan Allah- Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Dalam pernyataan ini terlihatlah, bahwa penulis buku “ISLAM DIHUJAT” hanya mencari-cari kesalahan Alkitab, terjebak pada teks yang mendukung argument-argument yang dipikirkan namun sebenarnya teks tersebut tidak berbicara apa yang dipikirkan dan sebaliknya teks Alkitab tersebut sedang membuktikan keIlahian Tuhan Yesus Kristus sebagai pencipta dan Allah Sang Pencipta Langit dan Bumi.
C.   Kesimpulan
Buku tersebut telah salah menafsirkan Yohanes 1:1, karena tidak ada case genitive (Kepemilikan) maka Kristus adalah milik Allah (Kesalahan yang sangat besar karena ketidak mengertian dalam bahasa Yunani). Apakah boleh seperti itu ? tentu tidaklah baik, jika anda menulis surat untuk orang yang sangat penting dalam bahasa Inggris, atau bahasa daerah masing-masing, tiba-tiba surat itu diberi tambahan kata oleh tukang pengirim dengan alasan gaya bahasa tersebut. Apa responmu ? (ini hanya sebuah analogi untuk merenung).
Hal yang benar sudah dikatakan dalam Firman Tuhan “Pada mulanya adalah Firman; Friman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”.  Yesus Kristus adalah Tuhan, Dia sudah ada sebelum penciptaan, karena Dia adalah Allah Sang Pencipta (Yohanes 1:1).

Damai Sejahtera menyertai Kita.

Sunday, March 6, 2016

Menjawab “101 Bukti Yesus Bukan Tuhan” mengenai silsilah Yesus Kristus




Pendahuluan
Dalam penulisan ini, penulis mau memberikan jawaban dari buku 101 Bukti Yesus Bukan Tuhan. Kenapa penulis harus memberikan jawaban, karena tidaklah adil jika Alkitab ditafsir dengan pandangan pikiran sendiri (itu namanya negative thinking), tanpa melihat maksud penulis kitab, latar belakang dan gramatikal bahasa Ibrani (Perjanjian Lama) dan Yunani (Perjanjian Baru). Penulisan ini hanya mau memberikan kebenaran yang sesungguhnya karena tulisan “101 Bukti Yesus Bukan Tuhan” memasukkan ayat Alkitab dan ditafsirkan dengan pikirannya sendiri. Dalam tuntunan Roh Kudus, penulis akan menjelaskan mengenai silsilah Tuhan Yesus sesuai perkataan Firman Tuhan dan maksud Firman Tuhan.

Isi.
Dalam tulisan “101 Bukti Yesus Bukan Tuhan”, membahas mengenai “Silsilah Yesus Kristus” dalam Kitab Injil Matius 1:1 dan memberikan penegasan (tanpa melihat latar belakang penulisan dan maksud penulis) bahwa Yesus dilahirkan oleh manusia, maka Yesus adalah manusia dan bukan Tuhan. Setiap silsilah pasti manusia, Yesus bersilsilah berarti Yesus bukan Tuhan.
Jawaban :
Dalam Matius 1:1-17 membahas mengenai silsilah Tuhan Yesus Kristus, tentu  mempunyai maksud yang penting. Penulisan silsilah mempunyai tujuan yaitu mendapatkan asal-usul garis keturunan yang sangat penting, sebab dari silsilah tersebut memberikan pesan tentang pengenapan kedatangan Mesias yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama (hal ini tidak diungkapkan oleh penulis “101 bukti Yesus Bukan Tuhan”).
Penulis ingin mengajak untuk melihat tokoh Abraham (Matius 1:2) yang tertulis dalam silsilah Tuhan Yesus untuk memberikan tekanan kepada janji Allah kepada Abraham yaitu “… olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” (Kejadian 12:3; 22:18), janji tersebut digenapi oleh Tuhan Yesus Kristus, bahwa Tuhan Yesus Kristus menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Sedangkan Daud adalah tokoh besar bagi bangsa Israel, janji kerajaannya akan kokoh selamanya (2 Samuel 7:12,16; Mazmur 89:4) dan menjadi pengenapan dari nubuatan Mesias dengan gelar Anak Daud (2 Samuel 7:12, Yeremia 33:17). Nubuatan dari tunggul Isai mengenai Raja Damai yang akan datang (Yesaya 11:1, 10). Jadi, sangat penting Matius menulis silsilah tersebut, karena dengan menyebut anak Daud dan anak Abraham memberikan pesan mengenai janji Allah untuk menyelamatkan manusia yang berdosa.
Yohanes 7:42 “Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal." Mesias adalah orang yang diurapi untuk tugas khusus, Tuhan Yesus telah menjadi manusia untuk tugas khusus yaitu menghapus dosa manusia dan menebus jiwa manusia untuk diselamatkan, melalui kematian Tuhan Yesus Kristus semua orang percaya akan diselamatkan dan kematian Yesus mengenapi Yesaya 53.
Maka memberikan jawaban : Yesus Kristus adalah Tuhan yang telah menjadi manusia untuk menghapus dosa dan menebus jiwa manusia, melalui silsilah inilah mempertegaskan bahwa Ia adalah Mesias yang dijanjikan. Kisah Para Rasul 16:31 “Jawab mereka : Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu”
Percayalah kepada Tuhan Yesus, akuilah dosamu dan terima Anugrah Keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus. Amin

Damai Sejahtera menyertai kita semua.

Tuesday, March 1, 2016

Sadarlah Ateis sebelum kematian menjemput "Keberdaan Allah"

A.    Pendahuluan
Pengajaran dasar Iman mengenai keberadaan Allah dibuat dengan tujuan dapat menjawab setiap pertanyaan dari saudara, sahabat, teman dan orang non Kristen. Plato seorang filsuf berkata “Manusia harus berusaha memberikan berbagai jawaban karena ia adalah manusia, bukan semata-mata karena ia adalah orang Yunani”.Pada saat seorang bertanya mengenai keberadaan Allah bahkan ada yang minta bukti Allah itu ada, maka sebagai orang percaya kita harus memberikan jawaban mengenai keberadaan Allah.
B.     Isi
1.      Penjelasan dan keyakinan Ateis
Pandangan mengenai ketidak percayaan adanya Allah, disebut Ateisme. “Istilah Ateisme, berasal dari prefik Yunani a (tidak, no, non) dan theos (allah atau Allah)”. Jadi, pada saat bertemu dengan seorang yang memberikan pengakuan atas ketidakpercayaannya terhadap keberadaan Sang Pencipta langit dan bumi, maka orang tersebut dianggap memiliki kepercayaan Ateis. Kenapa disebut dengan kepercayaan Ateis ? karena mereka mempercayai bahwa Allah atau Sang Pencipta langit dan bumi tidak ada, sedangkan dalam pandangan Louis Berkhof mengenai ateis:
Biasanya ateis dibedakan  ke dalam dua jenis, ateis praktis dan ateis teoritis. Yang pertama sebenarnya adalah orang-orang tidak bertuhan, yang dalam hidup sehari-harinya tidak mengindahkan Tuhan, tetapi hidup seolah-olah Tuhan tidak ada. Yang ke dua berasal lebuh bersifat intelektual dan mendasarkan penyangkalan mereka atas suatu proses pemikiran. Mereka berusaha untuk membuktikan melalui suatu cara yang menurut mereka adalah argument rasional yang konklusif, bahwa Allah tidak ada.
 Pandangan Berkhof, diperjelas oleh Iswara Rintis, mengenai ateis praktis yang menunjuk kepada pengakuan adanya keberadaan Allah secara teoritis, namun menyangkal keberadaan-Nya secara praktis. Hal ini mengarah kepada manusia yang mengakui adanya Tuhan namun hidupnya tidak mengindahkan Allah.
Sedangkan mereka yang mempunyai kepercayaan ateis teoristik, menjelaskan kepercayaannya dengan membuktikan bahwa Allah tidak ada dengan argument rasional. Dengan beberapa teori mereka memberikan alasan kenapa tidak mempercayai adanya Allah dan meyakini terhadap dirinya sendiri dengan menggunakan rasionya sebagai kebenaran. Tentu paham seperti itu, sering membenarkan pahamnya sendiri sebagai penilaian yang benar, seperti pertanyaan yang sederhana hingga pertanyaan yang berintelektual sering diajukan kepada orang Kristen:
a.       Saya tidak dapat mempercayai adanya Tuhan, karena Tuhan tidak menunjukkan diri-Nya untuk dilihat, maka wajar untuk saya tidak mempercayainya adanya Allah.
b.      Jika Allah ada, kenapa di bumi banyak kejahatan yang terjadi ? sehingga memberikan kenyataan bahwa Allah tidak ada.
c.       Dalam era Sains, mempertanyakan jika percaya adanya Allah, apa yang menyebabkan Allah itu ada ?
d.      Pandangan Epikuros yang tidak mengakui Allah sebagai pencipta, mengambil filsafat dari materialistik Demokritos, yang mengatakan bahwa kehidupan ini terdiri dari kumpulan atom-atom, yang tidak memiliki arti dan tidak memiliki tujuan, maka pada saat masih hidup bersenang-senanglah, puaskan dirimu “makan-minumlah sepuasnya, dan nikmatilah perkawinan karena besok kita mati”.

2.      Kebenaran Alkitab untuk menyatakan kesalahan Ateis
a.       Alkitab menjadikan bukti Allah telah menyatakan diri-Nya, sebab pengenalan akan Allah ada terdapat dalam Firman Allah yaitu Alkitab.
Paulus menulis dengan tegas dalam Roma 1:18-20, walaupun Allah tidak terlihat namun kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat dirasakan dari karya-Nya dalam penciptaan dunia. Dari perkataan Paulus dengan ucapan yang terakhir ialah “… sehingga mereka tidak dapat berdalih”. Mereka tidak dapat menganggap Allah tidak ada, sebab dari karya Allah dalam penciptaan yang menyatakan Kuasa Allah.
b.      Kejahatan bukanlah kehendak Allah
Kejahatan yang bertambah atau meraja rela di bumi, menjadi alasan mereka untuk tidak percaya adanya Allah. Namun Alkitab memberikan jawaban, yaitu  Allah tidak mengkehendaki kejahatan (Matius 22:37-39), karena Allah sendiri yang mengatakan dalam Firman-Nya untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Dalam penyataan ini, Alkitab sebagai tulisan yang diilhamkan oleh Roh Kudus memberitahukan kehendak Allah, yaitu untuk saling mengasihi bukan saling melukai, menipu dan macam-macam kejahatan yang lainnya.
Penjelasan yang diatas memberikan jawaban bahwa Allah tidak mengkehendaki kejahatan, tetapi Allah mengizinkan hal tersebut terjadi, karena hati nurani manusia yang rusak, disebabkan tidak adanya pengenalan akan Tuhan yang benar, menjadikan mereka tidak mengindahkan Allah dan berbuat jahat.
c.         Allah yang tidak terbuat dari sumber manapun.
Tidak ada sumber yang menyebabkan terjadinya Allah, karena Allah yang menjadi sumber dari segala sesuatu. Jika pandangan tersebut dipahami maka tidak akan habis asal usul mencari penciptaan. Firman Tuhan menjawab dengan kejujuran bahwa Dialah yang dari kekekalan sampai kekekalan, Yeremia 10:10 Raja yang kekal.  
d.      Kesesatan dalam pandangan Epikuros
Atom-atom tidak terbukti, karena hanya bersifat subjektivisme (paham yang dilihat dari pandangan sendiri) menjadi kesesatan dan hanya berfokus pada dirinya sendiri. Firman Tuhan memberikan peneguhan hati, bahwa Allah yang menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya bukan dari atom-atom (Wahyu 10:6).

C.    Dampak dari Ateisme
1.      Hati Nurani yang rusak tanpa hukum Allah
Mereka membuat hukum hanya untuk dirinya sendiri, benar atau salah mereka yang menetapkan. Hal inilah yang membuat pertentangan dengan Firman Tuhan yang diungkapkan dalam Mazmur 10:4,  Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: “Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!”, itulah seluruh pikirannya. Jadi ateis (fasik) melakukan dengan apa yang menurutnya baik, walaupun di mata Tuhan adalah kejahatan. Pada masa kini mulai berkembangnya LGBT (hubungan sesama jenis), jika seorang menganggap LGBT (hubungan sesama jenis) hal yang normal dan wajar, maka orang itu menunjukkan keateisannya ketidak percayaan Allah sama saja ketidakpercayaan akan perintah-Nya. sedangkan sebagai orang percaya pada Kristus, yang menjadi hukum dalam kehidupan kita ialah Firman Tuhan (2 Timotius 3:16).

2.        Tidak memiliki keselamatan.
Tuhan Yesus Kristus telah mati dan bangkit untuk menebus dosa manusia dan memberikan pengharapan bagi orang-orang percaya, maka yang mengakui Yesus Kristus adalah Tuhan dan juruselamat maka ia akan diselamatkan (Roma 10:9). Di luar Kristus tidak ada keselamatan, lebih lagi yang menganut paham ateis yang tidak mempercaya adanya Allah.

D.    Kesimpulan
Keberadaan Allah sudah dinyatakan di dalam Firman Tuhan yaitu Alkitab, yang menjadi pedoman untuk orang-orang Kristen.  Alkitab memberikan keterbukaan pikiran bahwa kuasa dan keilahian-Nya terlihat dari ciptaan-Nya, maka mereka yang menolak adanya Allah membatasi dirinya sendiri dari pemikiran yang telah dipenjara dengan pandangan-pandangan subjektif walaupun  penuh dengan bukti-bukti keberadaan Allah.

  

Daftar Pustaka

Criswell  W,A. Pencipta dan Penebus. Tangerang : Sekolah Tinggi Teologi Injili Philadephia, 2006

Cornish ,Rick. 5 Menit Apologetika. Bandung : Pionir Jaya, 2007

Berkhof, Louis Teologi Sistematika 1: Doktrin Allah. (Jakarta : Lembaga Reformed Injili Indonesia. 1993

Rintis ,Iswara. Ateis Adakah orang yang benar-benar Ateis?.Bandung : Lembaga Literatur Baptis, 2010.