Kekayaan yang sejati ialah pada saat kita bersyukur selalu dan kemiskinan ialah pada saat kita mengeluh selalu

Sunday, December 25, 2016

Renungan: Kedatangan-Nya mengajarkan kerendahan hati.


            Manusia ingin harga dirinya tinggi dibanding dengan orang-orang sekelilingnya, sehingga merasa derajat dirinya tinggi dan harus dihormati oleh semua orang. Tetapi saat seorang merasa derajat dirinya tinggi yang harus diwaspadai ialah kesombongan atau kecongkakan. Hal itu bisa terjadi kepada siapapun sehingga dampak yang terjadi ialah merendahkan orang lain bahkan menghina derajat orang lain.

            Tuhan Yesus memberikan teladan bahkan Ia rela menjadi manusia untuk melayani orang-orang yang terhilang. Kepemimpinan yang diajarkan-Nya ialah kerendahan hati untuk saling menopang satu dengan yang lainnya, saling menghargai dan menghormati. Injil Matius 23:11-12 “Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. Hal inilah yang menjadi teladan bagi orang percaya, untuk saling menghargai satu dengan lainnya yaitu memiliki kerendahan hati.

Firman Tuhan dalam  Efeesus 4:2 “Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Tetaplah merendahkan diri satu dengan lainnya walaupun dalam praktek kehidupan kerendahan hati bisa saja dimanfaatkan oleh orang-orang yang tinggi hati, kerendahan hati untuk saling menghormati bisa saja dilecehkan oleh orang-orang yang kita hormati, namun tugas kita adalah hidup dalam Firman-Nya.


Respon: Rendah hati kepada sesama, dan saling menghormati walaupun orang yang kita hormati menganggap kita rendah.

No comments:

Post a Comment