Dunia telah banyak mempengaruhi banyak orang untuk meraih
kesuksesan yang salah dengan meraih kebahagian yang fana. Hal ini sudah
menjalar kepada orang-orang percaya dengan mengikuti perkataan
motivator-motivator dunia, sehingga anda bekerja keras untuk meraih kehidupan
yang layak secara kacamata dunia. Mereka berkerja keras hanya untuk standart
kesuksesan dunia, tetapi kita akan belajar bersama-sama mengenai kesuksesan
yang sebenarnya.
Manusia
tidak bisa dipisahkan hubungannya dengan Sang Pencipta, maka kesuksesan harus
dilihat dari sudut pandang Allah bukan dari sudut pandang manusia. Jadi,
mengenai kesuksesan tidak bisa dipisahkan dengan masalah religious (kerohanian), kesukesan manusia harus dilihat dari
standar kebenaran yaitu Firman Tuhan. Manusia mulai bersusah payah mencari
rezeki saat keadaan jatuh dalam dosa (Kej. 3:17-19), manusia harus berkerja
keras sampai kembali menjadi debu. Hal inipun juga berlaku kepada Henock untuk
mencari rezeki, tetapi Firman Tuhan mengatakan “Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia
telah diangkat oleh Allah” (Kejadian 5:24), Nuh pun juga hidup begaul
dengan Allah (Kejadian 5:24), Abraham pun adalah orang yang berkerja dan takut
akan Tuhan (Kejadian 22:12), maka keberhasilan kita atau kesuksesan kita
mempunyai standar kebenaran yang berbeda dengan dunia.
Standart
kesukesan dunia adalah mempunyai rumah mewah, mobil mewah, keliling seluruh
dunia, kekayaan harta yang melimpah, tetapi intinya bukan ini. Apakah mempunyai
segalanya adalah salah dari hasil pekerjaan yang kita jalanin? Tidak, karena
Firman Tuhan mengajarkan bekerja, Sebab,
juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu:
jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada
orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan
hal-hal yang tidak berguna. (2 Tesalonika 3:10-11). Jadi, berkat hasil dari
pekerjaan tidaklah salah, yang menjadi salah ialah melupakan esensi kehidupan
manusia ialah “Takut akan Allah (Sang Pencipta)”.
Esensi
yang berharga bagi orang percaya adalah Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk
menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada
pengetahuan penguasaan diri, kepada
penguasaan diri ketekunan, dan kepada
ketekunan kesalehan, dan kepada
kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah,
kamu akan dibuatnya menjadi giat dan
berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. Tetapi
barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia
lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan. (2 Petrus 1:5-9).
Kesuksesan
bukan dilihat dari harta yang dimiliki yang sesuai dengan standart dunia, tetapi
sesuai dengan standart Firman Tuhan. Orang percaya yang sesuai dengan Firman
Tuhan akan berkerja keras dalam segala usahanya dan tetap membangun pertumbuhan
rohaninya yaitu pengenalan akan Allah, dan jika tidak sesuai dengan Firman
Tuhan orang itu akan buta dan picik (2 Petrus 1:9).
Renungan:
Apakah kesuksesan yang kita raih sudah sesuai dengan Firman Tuhan?