Manusia ingin harga dirinya tinggi dibanding dengan
orang-orang sekelilingnya, sehingga merasa derajat dirinya tinggi dan harus
dihormati oleh semua orang. Tetapi saat seorang merasa derajat dirinya tinggi
yang harus diwaspadai ialah kesombongan atau kecongkakan. Hal itu bisa terjadi
kepada siapapun sehingga dampak yang terjadi ialah merendahkan orang lain
bahkan menghina derajat orang lain.
Tuhan Yesus memberikan teladan bahkan Ia rela menjadi
manusia untuk melayani orang-orang yang terhilang. Kepemimpinan yang
diajarkan-Nya ialah kerendahan hati untuk saling menopang satu dengan yang
lainnya, saling menghargai dan menghormati. Injil Matius 23:11-12 “Barangsiapa terbesar di antara kamu,
hendaklah ia menjadi pelayanmu.. Dan
barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan
diri, ia akan ditinggikan. Hal inilah yang menjadi teladan bagi orang
percaya, untuk saling menghargai satu dengan lainnya yaitu memiliki kerendahan
hati.
Firman
Tuhan dalam Efeesus 4:2 “Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu
dalam hal saling membantu. Tetaplah merendahkan diri satu dengan lainnya
walaupun dalam praktek kehidupan kerendahan hati bisa saja dimanfaatkan oleh
orang-orang yang tinggi hati, kerendahan hati untuk saling menghormati bisa
saja dilecehkan oleh orang-orang yang kita hormati, namun tugas kita adalah
hidup dalam Firman-Nya.
Respon:
Rendah hati kepada sesama, dan saling menghormati walaupun orang yang kita
hormati menganggap kita rendah.
No comments:
Post a Comment