Pada saat musim Desember ke Januari biasanya banyak yang
panen musim buah Durian, apalagi Durian Medan enak banget. Tetapi pohon Durian
tersebut bisa berbuah karena mengalami proses terlebih dahulu sehingga buahnya
bisa dinikmati. Tentu sebagai orang percaya juga harus berbuah, namun untuk kita
berbuah dibutuhkan adanya proses yang harus dilalui.
Dalam
renungan tersebut juga dikatakan dalam Yakobus 1:4 “Dan biarkanlah ketekunan itu
memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak
kekurangan suatu apapun. Kata “buah
yang matang” menunjuk kepada
kedewasaan atau pertumbuhan rohani dalam bahasa Yunani ialah τέλειον (Teleion), bahwa untuk
memiliki “teleion” (kedewasaan,
pertumbuhan/berbuah) dibutuhkan proses yaitu ujian terhadap iman (Yakobus 1:3).
Saat seorang mengalami berbagai-bagai cobaan atau penderitaan itu adalah ujian
terhadap iman untuk mengalami pertumbuhan yang menghasilkan buah yang matang
(kedewasaan rohani). Hal ini harus dimengerti sehingga saat mengalami tekanan
dari berbagai pergumulan janganlah kecewa, sebab ujian tersebut mendewasakan
iman kita.
Hal yang bisa merusak pesan Yakobus 1:4 mengenai berbuah
(kedewasaan rohani) melalui penderitaan adalah pengajaran “Teologi Kesuksesan”.
Pengajaran yang hanya fokus kepada berkat berkelimpahan secara materi, tidak
mengalami kesusahan atau penderitaan, kesuksesan dunia (mobil, rumah
dimana-mana, dll) sebagai tanda orang yang beriman. Hal tersebut tentu merusak
jemaat sehingga akan mengalami kekecewaan saat mengalami penderitaan atau
tekanan hidup. Padahal dalam Yakobus 1:4 memberikan jawaban yang sangat realita
dalam kehidupan orang percaya, bahwa penderitaan atau pencobaan yang dialami bukan
untuk melemahkan iman, tetapi sebagai pertumbuhan rohani untuk next level.
Renungan: Jika ingin berbuah, maka kita harus mau diproses
sehingga memiliki kedewasaan rohani.
No comments:
Post a Comment