Kekayaan yang sejati ialah pada saat kita bersyukur selalu dan kemiskinan ialah pada saat kita mengeluh selalu

Sunday, January 1, 2017

Takdir (sudah ditetapkan Allah) melepaskan tanggung jawab manusia?


            Seorang pernah berkata kepada temannya mengenai kejadian penceraian yang dialami adalah takdir dari Tuhan.  Takdir adalah hal yang tidak bisa diubah oleh manusia, jadi kejadian yang dialami semuanya sudah ditakdirkan  (ditetapkan) dari Tuhan. Hal tersebut akan menghilangkan tanggung jawab manusia dari setiap kejadian yang dialami. Saat manusia berada di neraka mungkin akan berkata sudah ditakdirkan oleh Allah, padahal Allah tidak ingin manusia binasa dalam api yang kekal.

            Takdir (sudah ditetapkan Allah) menghilangkan tanggung jawab manusia, padahal dalam realita kehidupan “apa yang mereka perbuat itulah akibatnya, istilah teologis “tabur tuai”. Jika, manusia sudah ditakdirkan untuk masuk surga atau neraka tentu tidak perlu lagi penginjilan dan sebaliknya. Pengajaran seperti itu akan menghilangkan tujuan Allah mengutus anak-Nya yang tunggal mengenai “Kasih”. Dalam Yosua 24:22   Kemudian berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kamulah saksi terhadap kamu sendiri, bahwa kamu telah memilih TUHAN untuk beribadah kepada-Nya." Jawab mereka: "Kamilah saksi!". Hal ini memberikan penjelasan bahwa manusia mempunyai tanggung jawab, jika Yosua lebih memilih beribadah kepada TUHAN maka keselamatan yang diterima bukanlah takdir, tetapi kehendak bebas Yosua untuk memilih beribadah kepada TUHAN.

            Dalam Galatia 6:7-9, Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Manusia mempunyai kehendak bebas yang harus dipertanggungjawabkan hidupnya kepada Allah Sang Pencipta, maka orang percaya yang masuk dalam kerajaan-Nya (Surga) itu adalah hasil keputusannya dari kehendak bebas untuk memilih Allah dan Roh Kudus membimbing dalam kedewasaan rohani.


Renungan: Masuk Surga bukanlah takdir, tetapi manusia memiliki tanggung jawab menerima anugrah keselamatan Allah. Jadi, gunakanlah kehendak bebas anda untuk memuliakan Allah.

No comments:

Post a Comment